RangkumanMateri; Glosarium Kata; Belajar Teknologi. Komputer; Internet; Bisnis Online; Coretan SS. Info SS; 2012. SEJARAH SEJARAH KELAS XII. ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA INDONESIA ( PKI, DI/TII, APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI, G 30 S PKI ) 4:30 AM. Sosiologi Saya Versi materi catatan sekolah. ( Piagam Perjuangan Rakyat Semesta ) di Sulawesi

Pemilihan topik kegiatan ini didasarkan pada perhatian penulis terhadap perkembangan generasi muda pada era sekarang ini yang sangat memprihatinkan. Pengetahuan terhadap suatu nilai kesejarahan sudah mulai menurun drastis. Mereka sebagian besar hanya membicarakan masalah kekinian saja serta mengesampingkan masa lalu. Sejarah mereka anggap hanya sebagai barang antik yang harus dimuseumkan. Kalangan generasi muda sekarang banyak yang mengidap penyakit amnesia sejarah. Padahal apabila kita amati secara cermat banyak sekali persoalan sekarang ini yang bisa diselesaikan dengan sejarah. Kembali pada tujuan awal bahwa belajar sejarah itu bukan hanya saja untuk mengetahui masa lampau, tetapi lebih dari itu, yaitu untuk melatih manusia lebih bersikap bijaksana dalam menyelesaikan persoalan. Persoalan bangsa selama ini menjadi suatu penghambat dalam majunya suatu negara. Lalu dengan kompleksnya persoalan negara itu, selanjutnya mau dibawa ke arah mana negara ini di masa depan. Semua itu tentunya tugas generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode penelitian sejarah, dengan cara merekonstruksi masa lampau melalui proses pengujian dan analisis secara kritis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau. Secara garis besar penelitian sejarah terbagi menjadi empat tahapan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan kunci Disintegrasi, Bangsa, Pasca Kemerdekaan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP – UISU Website OJS Alamat Email mukadimah References Plug-in Mendeley Reference Manager Copyright © Mukadimah UISU 2018 Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial p-ISSN 2615-1159 e-ISSN 2622-1373 Sitasi artikel ini APA 6th Edition style Pianto, H. A. 2018. Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa dalam Rangka Memupuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pasca Kemerdekaan. MUKADIMAH, 12, 179–187. Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa dalam Rangka Memupuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pasca Kemerdekaan Heru Arif Pianto Dosen Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Pacitan heruarif ABSTRAK Pemilihan topik kegiatan ini didasarkan pada perhatian penulis terhadap perkembangan generasi muda pada era sekarang ini yang sangat memprihatinkan. Pengetahuan terhadap suatu nilai kesejarahan sudah mulai menurun drastis. Mereka sebagian besar hanya membicarakan masalah kekinian saja serta mengesampingkan masa lalu. Sejarah mereka anggap hanya sebagai barang antik yang harus dimuseumkan. Kalangan generasi muda sekarang banyak yang mengidap penyakit amnesia sejarah. Padahal apabila kita amati secara cermat banyak sekali persoalan sekarang ini yang bisa diselesaikan dengan sejarah. Kembali pada tujuan awal bahwa belajar sejarah itu bukan hanya saja untuk mengetahui masa lampau, tetapi lebih dari itu, yaitu untuk melatih manusia lebih bersikap bijaksana dalam menyelesaikan persoalan. Persoalan bangsa selama ini menjadi suatu penghambat dalam majunya suatu negara. Lalu dengan kompleksnya persoalan negara itu, selanjutnya mau dibawa ke arah mana negara ini di masa depan. Semua itu tentunya tugas generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode penelitian sejarah, dengan cara merekonstruksi masa lampau melalui proses pengujian dan analisis secara kritis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau. Secara garis besar penelitian sejarah terbagi menjadi empat tahapan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Kata kunci Disintegrasi, Bangsa, Pasca Kemerdekaan. PENDAHULUAN Potensi disintegrasi bangsa di Indonesia dewasa ini mengalami ancaman serta permasalahan yang kompleks dan harus segera dicarikan solusi ataupun jalan keluar serta pemecahan yang tepat. Apabila hal ini tidak segera dicarikan solusinya, maka akan berdampak pada meningkatnya eskalasi konflik yang berorientasi pada pemisahan diri dari NKRI. Kondisi semacam ini juga dipengaruhi dengan surutnya rasa nasionalisme yang ada di dalam masyarakat serta dapat berkembang menjadi fenomena atau konflik yang terus berkepanjangan dan akhirnya mengarah pada disintegrasi bangsa. Hal itu H e r u A r i f P i a n t o MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 terjadi karena kompleksnya pengertian bangsa sendiri. Bangsa adalah suatu wilayah komunitas dari tanah kelahiran, seorang dilahirkan ke dalam suatu bangsa yang bercirikan pada fakta biologis ke dalam sejarah, struktural, teritorial dari komunitas kebudayaan Grosby, 2011, p. 9. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut memang sangat diperlukan landasan pemikiran yang pada dasarnya semua itu sudah ditetapkan oleh pemerintah sendiri, landasan pemikiran yang dimaksud adalah Pancasila sebagai landasaan idiil, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, serta ketetapan MPR Nomor V/MPR/200 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional. Dalam rangka merumuskan kebijakan tersebut, tentunya harus ada upaya dan strategi yang harus dibangun dalam rangka menanggulangi serta mencegah ancaman disintegrasi bangsa dan sangat penting untuk mengetahui karakteristik apa penyebab terjadinya ancaman disintegrasi bangsa yang telah melanda saat ini. Dengan demikian maka sangatlah perlu untuk dapatnya dianalisa melalui beberapa faktor yang penting yang di antaranya adalah sebagai berikut 1 Pembangunan moral generasi bangsa melalui penanaman rasa nasionalisme yang tinggi; 2 Harus mampu mengelola keanekaragaman masyarakat Indonesia; 3 Mencegah timbulnya segala macam konflik; 4 Stabilitas keamanan yang mantab dan dinamis; 5 Penegakkan hukum yang berlaku; 6 Analisis terhadap pengaruh otonomi daerah; HASIL DAN PEMBAHASAN Pentingnya Pembangunan Moral Melalui Penanaman Nasionalisme di Lingkungan Sekolah Nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran bernegara akan tumbuh dan berkembang di negara merdeka serta mampu berkembang lebih leluasa yang hal ini didasarkan pada kemampuan dan kemauan para warga negara itu sendiri tanpa mengalami tekana dari pihak lain. Sebagai warga negara yang baik hendaknya harus mampu menerapkan cara berpikir nasional yang hal itu merupakan cara berpikir seseorang terhadap kesadaran bernegara dan mempunyai ciri-ciri khusus yang diantaranya berupa norma obyektif artinya selalu mengutamakan kepentingan kehidupan nasional Muljana, 2008, pp. 6–7. Apabila diibaratkan nyawa bagi manusia, nasionalisme itu sendiri merupakan jantung kehidupan suatu negara yang berperan sebagai tiang utama tegaknya negara. Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa... MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 Pada masa-masa seperti ini sebenarnya lembaga-lembaga pendidikan lebih tepat sebagai fasilitator dalam menumbuh kembangkan rasa nasionalisme terhadap generasi muda. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang pada hakikatnya tidak akan lepas dari tudingan masyarakat apabila disinyalir terdapat kenakalan remaja atau bahkan tawuran antar pelajar. Kenakalan serta merosotnya moral siswa dewasa ini seakan-akan merupakan sebuah cerminan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan mengalami kegagalan dalam membentuk karakter serta peradaban bangsa Indonesia yang mempunyai martabat yang tinggi. Beban moral yang berat hal ini memang tertujukan kepada guru agama serta guru PPKn yang memang menjadi sasaran untuk mendapatkan tudingan serta dituduh gagal dalam membentuk moral serta kepribadian siswa. Pada dasarnya apabila dikaji secara detail ternyata penyebab kemerosotan moral pada diri anak bukan hanya karena adanya penurunan akhlak, serta kurangnya pemahaman terhadap nilai agama atau bahkan bukan karena guru agama atau PPKn tadi, akan tetapi penyebab kemerosotan moral ini sering terjadi karena faktor dalam lingkungan keluarga anak sendiri, semisal kurangnya perhatian orang tua terhadap anak sehingga anak terabaikan. Salah satu kesalahan besar pemerintah adalah terlalu sibuk dalam mengurusi masalah perekonomian sehingga melupakan terhadap program penanaman nasionalisme dalam diri siswa yang seharusnya bisa dilakukan pada lembaga-lembaga sekolah. Kenyataan semacam ini memang mau tidak mau harus diakui karena rasa nasionalisme sangat berpengaruh terhadap oral siswa. Lembaga pendidikan selama ini menaruhkan kemampuan akademik sebagai urutan nomor satu yang harus dicapai, hal ini memang saya rasa sangat kurang tepat karena dengan kemampuan akademik yang tinggi tanpa diimbangi dengan moral yang baik juga tidak akan memberikan kontribusi terhadap bangsa Indonesia. Dengan nasionalisme yang tinggi anak akan lebih mencintai dirinya sendiri sehingga kemungkinan kecil mereka akan menjerumuskan dirinya untuk hal yang tidak beragama. Mereka mempunyai rasa kebersamaan terhadap teman yang merasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa Indonesia yang utuh. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman baik dilihat dari segi ras, agama, suku bangsa adat istiadat serta kondisi faktual yang di satu sisi merupakan kekayaan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain. Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengelola dengan baik. Ancaman disintegrasi bangsa di beberapa bagian wilayah sudah berkembang dengan kuat. Oleh karena itu dengan adanya globalisasi ternyata mampu menggeser dan merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya masyarakat Indonesia yang pada akhirnya dapat membawa dampak yang besar terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pertahanan dan keamanan negara. Sehubungan dengan kondisi semacam itu maka yang sangat diperlukan adalah memupuk nasionalisme yang kuat. Nasionalisme secara teoritis merupakan persatuan secara kelompok dari suatu bangsa yang H e r u A r i f P i a n t o MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 mempunyai sejarah, bahasa, serta pengalaman bersama. Selain itu nasionalisme merupakan salah satu perwujudan rasa cinta bangsa Indonesia terhadap dan tanah air berdasarkan Pancasila. Nasionalisme yang dilandasi oleh Pancasila dapat memberikan tuntunan kepada kita untuk memiliki sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, tenggang rasa dan merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia. Jadi berdasarkan permasalahan di atas kesimpulanya dapat dikatakan bahwa membangun moral dengan nasionalisme harus ditanamkan sejak dini terutama pada siswa usia SD. Usia SD merupakan usia yang tepat untuk penanaman nasionalisme karena anak-anak seusia mereka belum memiliki pergaulan yang kompleks, sehingga masih sangat mudah untuk diarahkan. Dengan pembiasaan di usia SD ini maka penanaman moral akan lebih mudah dan cepat mengakar serta tertanam dalam diri siswa. Sehingga dengan mengambil langkah ini kemugkinan besar penanaman moral akan lebih berhasil dengan baik. Arus globalisasi serta modernisasi dewasa ini membuat para generasi muda yang hanyut dalam berbagai gaya hidup serta sikap individualistis, acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar serta melemahnya tanggung jawab moral. Banyak generasi muda yang hanyut dalam gemerlap dunia serta memanfaatkan waktunya hanya untuk mementingkan kesenangan belaka saja tanpa memikirkan masa depanya. Lebih parah lagi apabila mereka lupa bahwa pada hakikatnya mereka merupakan sumber kekuatan moral yang diharapkan untuk selalu menjunjung tinggi kebenaran sesuai hati nurani serta berjiwa patriotisme. Rasa nasionalisme dapat pula mendorong mereka untuk lebih menghargai nilai kemerdekaan dan arti hidup dengan mengisinya pada hal-hal yang positif. Kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting bagi generasi muda sebagai sistem nilai sehingga secara moral mereka akan berbuat baik dalam setiap tindakan serta gerak hati nuraninya. Satu yang lebih penting lagi bahwa mereka akan pandai dalam melihat peluang untuk mencapai eminensi dalam kehidupanya, kesuksesan masa depanya. Dampak positif nasionalisme telah tercatat sebagai prestasi gemilang dalam sejarah yaitu dengan lahirnya organisasi pemuda yang dinamakan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang keduanya mengandung nilai yang sangat urgen berupa kesatuan. Selain itu sumpah pemuda merupakan wujud pengusungan faham nasionalisme, melalui penyatuan keinginan bersama untuk membuat negeri ini merdeka secara penuh. Pada dasarnya disintegrasi bangsa dapat ditanggulangi serta dapat dicegah sedini mungkin. Permasalahan konflik yang terjadi saat ini sangat beraneka ragam yang di antaranya konflik antar partai, daerah, suku, agama dan lain sebagainya ditengarai sebagai akibat dari ketidakpuasan atas semua kebijakan pemerintah pusat, di mana segala sumber serta tatanan hukum di negara ini terpusat. Timbulnya segala macam bentuk permasalahan baik Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa... MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 masalah yang berkaitan dengan politik, agama, sosial, ekonomi maupun kemanusiaan pada dasarnya mempunyai kesamaan persepsi yaitu dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat. Dalam kencenderungan seperti ini, maka perlu sekali ditingkatkan kewaspadaan serta kesiap-siagaan nasional dalam menghadapi ancaman disitegrasi bangsa. Oleh sebab itu untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa ini harus diciptakan keadaan stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis dalam rangka untuk mendukung integrasi bengsa serta menegakkan peraturan yang berlaku. Ancaman Disintegrasi Bangsa Pasca Reformasi Ancaman disintegrasi bangsa pasca kemerdekaan terutama pasca Reformasi terjadi dalam berbagai bentuk tindakan yang anarkhis dan terjadi di berbagai tempat yang dalam bingkai NKRI. Citra NKRI sebagai negara yang ramah dan berbudaya serta penuh dengan santun sudah mulai luntur ditelan oleh derasnya gelombang arus reformasi itu sendiri. Kemunculan konflik yang berbasis primordial dengan sebab-sebab yang tidak terduga telah memberikan wajah baru pada NKRI. Salah satu penyebab konflik itu sendiri kadang-kadang terjadi karena adanya pandangan bahwa pluralitas, suku, agama, ras, dan antar golongan lah yang dianggap sebagai penyebab utama konflik. Memang secara sadar kita harus mengakui bahwa pasca Reformasi telah terjadi ancaman disintegrasi bangsa yang mencakup lima wilayah. Pertama, kekerasan memisahkan diri di Timor-Timur setelah jajak pendapat tahun 1999 yang pada akhirnya lepas dari cengkraman NKRI. Kedua, kekerasan komunal berskala besar, baik antar agama, intra agama, dan antar etnis yang terjadi di beberapa wilayah seperti Kalimantan Barat, Maluku, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan tengah. Ketiga, kekerasan yang terjadi dalam skala kota dan berlangsung beberapa hari seperti Peristiwa Mei 1998. Keempat, kekerasan sosial akibat main hakim sendiri seperti pertikaian antar desa dan lain sebagainya. Kelima, kekerasan yang terkait dengan terorisme seperti di Bali dan Jakarta. Dengan latar belakang seperti di atas, maka pemerintah harus pandai dalam melakukan analisa terhadap pengaruh lingkungan strategi. Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu Pertama, dalam mengatasi separatisme, gerombolan bersenjata, radikal kiri dan kanan seperti RMS, PKI dan lain sebagainya yang merupakan ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu pemerintah harus tanggap dan cepat bertindak dalam menghadapi permasalahan tersebut, untuk itu pemerintah harus bertindak tegas dalam menyelasaikan masalah separatis maupun sejenisnya demi keutuhan bangsa dan negara serta tidak membiarkan kondisi ini terus berlarut-larut. Kedua, sebagai bangsa yang heterogen Indonesia memiliki bermacam-macam suku, budaya, agama dan adat istiadat berpeluang besar terjadinya konflik komunal. Faktor-faktor keberagaman ini menjadi celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan Indonesia. Dampak-dampak yang timbul dari konflik di atas menyebabkan terjadinya gelombang pengungsian besar-besaran, kerugian harta benda, korban jiwa serta kerusakan lingkungan dan infrstruktur dalam H e r u A r i f P i a n t o MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 jumlah yang banyak, sehingga keamanan nasional masyarakat di daerah konflik dan kondisi stabilitas nasional terganggu. Selain analisa terhadap lingkungan, pemerintah juga harus menganalisa terhadap dampak atau pengaruh Otonomi Daerah. Dalam era transisi dari Orde Baru ke era Reformasi kebijakan sentralistik ke desentralistik demokratis sebagaimana yang dituju dalam pemerintahan nasional ditandai dengan pemberlakuan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004. Ternyata dalam pelaksanaan otonomi daerah masih terjadi kendala-kendala yang mengandung instabilitas yang dapat mengarah melemahnya ketahanan nasional di beberapa daerah bahkan dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa, bila tidak segera ditangani. Suatu contoh kecil adalah dengan pemberian Otonomi Khusus kepada provinsi Papua yang hal ini mereka anggap sebagai suatu diskriminasi pemerintah terhadap orang-orang papua dalam hal status politiknya Yoman, 2011, pp. 32–33. Namun secara umum kendala-kendala yang terjadi dalam Otonomi Daerah di beberapa daerah, di antaranya adalah sebagai berikut 1 Masalah DPRD yang pada konsekuensinya diberlakukanya UU No. 2 Tahun 199 tentang Partai Politik dan UU No. 3 Tahun 199 tentang Pemilu sebagai tuntunan fundamental Reformasi yang selanjutntya melahirkan pemilu secara multi partai. Lahirnya lembaga legislatif yang merupakan perwujudan atau representasi dari partai peserta pemilu memiliki kemampuan yang beragam. 2 Mengenai perimbangan keuangan daerah dalam UU No. 33 Tahun 2004, Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proposional, demokratis, transparan dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi yang tentunya dengan berbagai pertimbangan yaitu potensi, kondisi dan kebutuhan daerah serta besaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. 3 Dampak dari agenda nasional dan pengaruh isu global terutama demokratisasi dan hak asasi manusia, dalam hal ini mengandung pengertian bahwa masyarakat selama ini semakin paham akan semua haknya sebagai warga negara, akan tetapi muncul kecenderungan kurang begitu memahami terhadap kewajibanya, justru mereka semakin kritis, reaktif dan proaktif dalam menuntut hak-haknya kepada pemerintah yang tanpa berpikir panjang atas kesulitan pemerintah. 4 Dana bantuan dari pemerintah pusat diberikan kepada beberapa daerah khusus dalam masalah pendanaan membuat para pejabat daerah yang mendapatkan dana tersebut terbuai akan pencairan dana tersebut sehingga mereka melupakan akan pembangunan daerahnya tersebut. Usaha-usaha Penyelesaian masalah Disintegrasi Bangsa Pasca Kemerdekaan Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa... MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 Indonesia akan disintegrasi atau tidak pasti akan menimbulkan pro dan kontra yang disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan. Reformasi sudah berjalan kurang lebih 10 tahun, apa yan telah didapat, bahkan rakyat kecil sudah mulai menilai bahwa kehidupan di masa Orde Baru lebih baik bila dibandingkan dengan saat ini. Pandapat rakyat tersebut terjadi karena hanya dilihat dari sudut pandang harga kebutuhan pokok sehari-hari dan itu tidak salah karena hanya satu hal tersebut yang ada di benak mereka. Kemudian ada kelompok masyarakat yang selalu menuntut kebebasan, dan oleh kelompok yang lain dikatakan sudah keblabasan. Kemudian timbul kembali pertanyaan apa itu Reformasi? Yang jelas bangsa Indonesia semua menginginkan kehidupan yang lebih baik melalui reformasi setelah hidup di era Orde Baru. Dengan demikian bangsa ini sudah mendekati disintegrasi kalau tidak memiliki pegangan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bangsa dan negara ini dalam upaya untuk bangkit kembali, yaitu 1 Pancasila dan UUD 1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling bawah, dalam rangka pemahaman dan penghayatan. 2 GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam membangun bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali. 3 Para tokoh dan elite bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadi contoh rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk kepentingan kelompok atau partai politiknya. 4 Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat dan dilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat-menghormati. 5 TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yang ditentukan oleh DPR. Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur bangsa ini karena keselamatan bangsa dan negara sudah terancam. Selain beberapa hal di atas pencegahan disintegrasi bangsa juga sangat berkaitan dengan kondisi moral sosial masyarakat. Pada hakikatnya penanaman moral melalui berbagai cara sudah sering dilakukan setiap hari, baik melalui seruan agama oleh para kyai, ustad, pemuka agama di masyarakat dan lain-lain. Akan tetapi usaha dalam membuka kembali fakta sejarah mengenai sejarah berdirinya bangsa dan negara Indonesia masih sering terabaikan. Padahal pengalaman nenek moyang serta para pejuang bangsa merupakan pelajaran yang tidak kalah besar perananya dalam pembentukan moral, watak dan peradaban bangsa yang bermartabat tinggi. Selain itu kalau kita menengok ke dalam konteks pendidikan formal, bukanlah kesalahan dari guru sejarah, PPKn, ataupun guru agama yang mereka diberi tugas menanamkan serta mengajarkan moral kepada siswa jika siswa atau generasi muda sekarang justru terjadi krisis moral. Pembentukan moral siswa melalui penanaman semangat nasionalisme bukan hanya semata tanggung jawab mereka para guru yang disebutkan di atas, akan tetapi menjadi H e r u A r i f P i a n t o MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 tanggung jawab semua kalangan masyarakat yang dimulai dari lingkungan tempat tinggal mereka. Salah satu contoh yang sangat sederhana adalah, sering mendengarkan lagu-lagu nasional di rumah juga dapat mempertebal semangat nasionalisme. Selain itu masih banyak contoh-contoh yang lain seperti sering melihat film sejarah perjuangan bangsa di layar televisi, karena ternyata setelah diteliti media televisi lebih menarik dari pada melalui media ceramah yang dilakukan oleh guru serta pemuka masyarakat. Hal ini akan dapat memberikan ilustrasi kepada anak bahwa para pejuang kita dulu mempunyai semangat nasionalisme yang tinggi dalam merebut kemerdekaan. Salah satu usaha yang tidak kalah pentingnya dalam rangka penanaman nasionalisme ini adalah pembiasaan memakai produk dalam negeri sehingga akan muncul rasa cinta serta menghargai hasil karya bangsa sendiri. Dengan kata lain dapat dikatakan jika nasionalisme kita kurang kuat, akan banyak sekali produk-produk budaya luar yang menggeser produk budaya kita. Ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan juga bahwa generasi tua, dalam hal ini pendidik atau guru harus bisa mendidik serta menjadi suri tauladan dan memberi contoh-contoh yang baik terhadap para generasi muda. Orang tua juga mempunyai peran yang sangat besar pula dalam mendidik anak-anaknya. Mereka para orang tua juga harus menanamkan semangat nasionalisme kapada anaknya sejak usia sedini mungkin agar ketika mereka besar rasa nasionalisme sudah tertanam secara kuat di dalam jiwa anak. PENUTUP Kondisi Indonesia secara nyata harus diakui oleh berbagai pihak bila ditinjau dari kondisi geografis, demografi serta kondisi sosial pasti terlihat secara jelas bahwa pluralitas, suku, agama, ras, dan antar golongan dijadikan pangkal penyebab konflik dan kekerasan masal. Selain itu kadang-kadang kebijakan pemerintah juga dapat memicu munculnya disintegrasi, suatu contoh pemberlakuan otonomi daerah merupakan salah satu usaha yang bagus yang dilakukan oleh pemerintah akan tetapi sangat berpotensi untuk terciptanya sikap fanatisme primodialisme yang sempit, sektarianisme serta supranasionalisme. Kondisi semacam ini terjadi karena tidak semua masyarakat mengetahui tujuan pemberlakuan otonomi daerah bagi sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada dasarnya kemerosotan generasi muda dapat dikurangi dengan cara menanamkan rasa nasionalisme sejak usia dini. Sebetulnya banyak berbagai cara dapat dilakukan untuk menumbuh kembangkan rasa nasionalisme itu sendiri seperti membiasakan memperingati hari besar nasional, ziarah makam pahlawan dan lain sebagainya. Membentuk moral serta menanamkan rasa nasionalisme ini sangat penting karena dapat memberikan motifasi kepada generasi muda untuk lebih menghargai arti kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan agar supaya timbul kesadaran akan persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga dengan demikianakan tsuatu negara kesatuan yang utuh serta bermartabat luhur. Akan tetapi dalam pembangunan moral dengan penanaman nasionalisme ini diperlukan kerjasama dan saling bahu membahu antar semua Usaha Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa... MUKADIMAH Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial, 12, 2018 pihak yang diantaranya lembaga-lembaga pendidikan, keluarga, masyarakat, maupun pihak pemerintah itu sendiri. Faktor utama perekat persatuan dan kesatuan ini adalah kebhinekaan budaya Indonesia dan bukanlah menjadi halangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Justru budaya yang beraneka raga mini akan mampu melakukan korelasi serta berinteraksi antara satu dengan yang lainya secara selaras dan serasi. Oleh sebab itu perlu disadari dan dipahami bersama bahwa bangsa Indonesia ini memang terbentuk dari bermacam-macam suku bangsa yang memiliki budaya yang beraneka ragam. Dalam rangka membangun kehidupan bagi bangsa Indonesia di masa depan, langkah utama yang ditempuh adalah menggunakan konsepsi kemandirian lokal yaitu dengan melakukan pendekatan kebudayaan yang dapat diyakini mampu menumbuhkan kebanggaan pada setiap anak bangsa terhadap diri dan budayanya pada giliranya akan menumbuhkan pula toleransi dan pengertian akan keberadaan budaya lainnya. REFERENSI Grosby, S. 2011. Sejarah Nasionalisme, Asal-usul Bangsa dan Tanah Air. Yogyakarta. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Muljana, S. 2008. Kesadaran Nasional, Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan. Yogyakarta LKiS Pelangi Aksara. Yoman, D. S. S. 2011. Integrasi Belum Selesai, Komentar Kritis atas Papua Road Map. Jakarta Endrawasih Press. Undang-undang No. 32 Tahun 2004, Tentang Otonomi Daerah. ... This mutual cooperation attitude exists in ethnicity, race and culture. Instilling the nature of gotong royong is basically also in the context of fostering unity, unity and integrity Pianto 2018. ...A. Samsul Ma’arifThis study aims to reveal Multicultural Islamic Education in building student character in terms of personal character, human character and national character which is systemized in a boarding school education for four years. The research used qualitative-phenomenological approach at the Al-Hikam Student Islamic Boarding School, Malang Indonesia. Data collection by using in-depth interviews, observations and documents involving all students, several ustadz councils and caregivers which is taken purposively. The results of this study indicate that after taking boarding school education, students have personal characteristics of independence, humility, honesty and love of knowledge. Human characters such as mutual cooperation, respect for the opinions of others, deliberation and love. National characters such as tolerance, equality, justice and Nasionalisme, Asal-usul Bangsa dan Tanah AirS GrosbyGrosby, S. 2011. Sejarah Nasionalisme, Asal-usul Bangsa dan Tanah Air. Yogyakarta. Yogyakarta Pustaka Belum Selesai, Komentar Kritis atas Papua Road MapD S S YomanYoman, D. S. S. 2011. Integrasi Belum Selesai, Komentar Kritis atas Papua Road Map. Jakarta Endrawasih No. 32 TahunUndang-undang No. 32 Tahun 2004, Tentang Otonomi Daerah.

Dalam kesempatan kali ini kita akan mempelajari berbagai upaya bangsa Indonesia untuk menghadapi ancaman disintegrasi. Nama Guru : Muhammad Na'im, S.Pd Mapel : Sejarah Indonesia Kelas : X No Wa : 0895411636682 Langkah-langkah pembelajaran hari ini sebagai berikut :
- Ancaman disintegrasi bangsa . Halo sobat, pada peluang ini saya bakal menulis suatu postingan mengenai Upaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa. Baca Juga Republik Maluku Selatan 1950-Sekarang 7 Faktor Penjelajahan Samudra Oleh Bangsa Barat Program Kerja 7 Kabinet Demokrasi Liberal Indonesia Meskipun materi ini belum dijelaskan dikelas saya, namun saya ingin menulis materi upaya bangsa indonesia supaya saya bisa belajar terlebih dahulu sebelum guru saya menerangkan. Yuk kita simak materi perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa kelas 12. Perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa Pengertian Disintegrasi bangsa Pengertian disintegrasi bangsa adalah upaya yang dilakukan seseorang/sekelompok orang untuk menghancurkan bangsanya sendiri Contoh Disintegrasi Bangsa pada Masa Lampau Masih ingatkah kamu denga peristiswa G30-S/PKI? Siapa saja yang menjadi korban dari momen G30-S/PKI? Para perwira yang menjadi korban G30-S/PKI ialah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal R. Suprapto, Mayor Jenderal Haryono Mas Tirto darmo, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan, & Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo. Gerakan 30 Semptember juga meperbuat penculikan kepada ceo Angakatan Darat di Yogyakarta yang anti-PKI, yaitu Komandan Korem 072 Yogyakarta Kolonel Kotamso & Kepala Staf Korem 072 Letnan Kolonel Sugiyono. Selain G30-S/PKI tetap ada pergolakan & pemberontakan didalam negeri yang mengancam keutuhan Negara Republik Indonesia. Pergolakan & pemberontakan tersebut contohnya pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil APRA, pemberontakan Andi Azis, Gerakan Republik Maluku Selatan RMS, gerakan DI/TII, pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia PRRI, & pemberontak Piagam Perjuangan Rakyat Semesta Persemesta. Untuk lebih jelasnya pelajari materi berikut. Perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah Indonesia menghadapi beberapa pergolakan & pemberontakan dari dalam negeri. Pergolakan & pemberontakan tersebut mengancam keutuhan negara. Pemerintah Indonesia berusaha menanggulangi pergolakan & pemberontakan tersebut. Berikut pergolakan & pemberontakan yang mengancam keutuhan negara. Pemberontakan PKI Madiun Tahukah sahabat gimana awal terjadinya pemberontakan PKI Madiun & siapa yang memimpin pemberontakan? Terjadinya pemberontakan PKI Madiun berawal dari upaya yang diperbuat oleh Amir Syarifuddin untuk menjauhkan Kabinet Hatta. Untuk hal tersebut, Amir Syarifuddin… Baca selengkapnya Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia DI/TII Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan Pemberontakan DI/TII di Aceh Peberontakan APRA Angkatan Perang Ratu Adil Pemberontakan Andi Azis Gerakan Republik Maluku Selatan RMS Pemberontakan PRRI/Persemesta G30-S/PKI Ancaman disintegrasi bangsa saat ini Saat ini ancaman disintegrasi bangsa saat ini adalah Terorisme Pembunuhan berantai Pembunuhan terhadap aparat Begal Tawuran Unjuk rasa Korupsi Pemberontakan Aceh Pemberontakan papua Pemberontakan maluku Nah itulah postingan materi sejarah lmateri perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa kelas 12. Semoga PR materi ancaman disintegrasi bangsa bisa terlesaikan dengan melihat rangkuman ancaman disintegrasi bangsa diatas. Apabila ingin bertanya mengenai ancaman disintegrasi bangsa ppt, silakan ketik di komentar dibawah. Terima kasih telah membaca postingan perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa. Bagi sahabat yang ingin copas isi postingan ancaman disintegrasi bangsa saat ini, maka diinginkan untuk cantumkan sumber dengan Link Aktif Menuju ke Postingan Ini, apabila tidak dicantumkan, maka blog sahabat bakal saya laporkan ke DMCA.
PerjuanganMenghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa; Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa Disukai 1 Diunduh 57 Dilihat 585. luring. Penulis: I WAYAN DEDI ARMANA : Diterbitkan: 4 Januari 2021 14:43 : Jenjang: SMA/MA/Paket C : Kelas: 12 : Mapel: Bab 1 Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi bangsa ... Timbulnya pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan ini sesungguhnya bisa ditelusuri hingga tahun 1948 saat Angkatan Laut Republik Indonesia ALRI Divisi IV, sebagai pasukan utama Indonesia dalam menghadapi Belanda ... 46 Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI Mendeskripsikan ancaman disintegrasi bangsa Indonesia Menjelaskan ... Mayoritas penduduk Maluku pada saat RMS didirikan beragama Islam dan Kristen secara berimbang, Namun dengan adanya budaya "Pela Gandong", dapatlah dikatakan bahwa di Kepulauan Maluku, seluruh lapisan dan segenap ... 30 SILABUS SMA MA SMK MAK Mata Pelajaran Se ... upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan antara lainPKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, ... 31 program tahunan sejarah kelas xii ips semester 1 ... Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahanka n Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa  Mendeskripsik an gejolak sosial di berbagai daerah pada awal kemerdekaan [r] ... 5 Setrategi Indonesia Menghadapi Ancaman d ... atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ...kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. ... 6 BAB 8 DEMOKRASI & DISINTEGRASI ... Selain itu Presiden juga menyusun Lembaga-lembaga Negara. Pada tanggal 22 Juli 1959 keluar penetapan Presiden No. 1 tahun 1959 yang menetapkan bahwa sebelum terbentuk DPR berdasarkan UUD 1945, maka DPR yang telah ... 29 Konflik Agraria sebagai Ancaman Bangsa I ... adanya ancaman nir- militer berupa faktor berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan informasi, dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan ... 9 MACAM MACAM KETAHANAN NASIONAL BERDASARK ... didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun ...budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD ... 6 ILEGAL FISHING SEBAGAI ANCAMAN KEDAULATAN BANGSA ... 1. Bahwa fakta fisik Indonesia merupa- kan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari pulau dengan garis pantai sepanjang km dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2 0,3 juta km 2 perairan ... 26 Dinamika Gerakan Petani Menghadapi Ancaman Dari Luar ... Sebagai kompensasi atas ditutupnya lahan TNGC untuk masyrakat, pihak TNGC berjanji akan membelikan 2 ekor sapi dan 6 ekor kambing per desa agar dapat dikelola masyarakat, namun hal tersebut tidak pernah direalisasi oleh ... 134 Makalah Sejarah Perjuangan Bangsa Indone ... kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September ...istimewa bangsa Jepang yang tidak berhak berbicara, hanya mengamati/ ''observer'',kemudian ditambah ... 9 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA. docx ... Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar Filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai interpretasi dan manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan ... 11 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA 2 ... dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. ... 10 Latihan UTS PKN Kelas 9 Semester 1 ... Melindungi bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman adalah merupakan kewajiban setiap warga negara.. Contoh ancaman dari dalam adalah ....[r] ... 3 Doktrin Pertahanan Negara Indonesia 12 ... kesatuan bangsa semakin terdesak oleh nilai-nilai ...menjadi ancaman yang melemahkan bangsa Indonesia di antaranya peredaran narkotik dan obat-obatan terlarang yang mengancam generasi muda ... 132 soal pkn kelas 9 uas ganjil ... Melindungi bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman adalah merupakan kewajiban setiap warga negara.. Contoh ancaman dari dalam adalah ....[r] ... 3
SaveSave Rangkuman Sejarab BAB 1 For Later. 60% (5) 60% found this document useful (5 votes) Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa. A. Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri (1948-1965) PPT BAB 1 PERJUANGAN MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA.pptx. Rafly Eka Shandya Yudha. pkwu.
Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas Gadjah MadaUniversitas Negeri MedanPoliteknik Negeri BatamUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurUniversitas AirlanggaPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas SriwijayaUniversitas TerbukaUniversitas Mercu Buana JakartaUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimUniversitas IndonesiaUniversitas BrawijayaUniversitas PadjadjaranUniversitas DiponegoroUniversitas SurabayaSee all InstitutionsCoursesPopularAccountingAkuntansi Akreditasi A - Kelas Reguler dan Kelas InternasionalManajemen Pemasaran AKT2201Pengelolaan 150232Accounting ACC 1Mechanical Engineering sandhuanantaMechatronics ME2003Akuntansi AK001Pemecahan Masalah * 8420202148Chemical engineering TK 031Auditing VEA210Communication PPKn 213Aji Surya Kencana Jurusan gizi 2018Kimia PAM 162002Pancasila Education Pancasila Education UNIVUM6007TrendingThe Leadership ExperienceTeknologi Bahan Makanan TKK 607318Pengantar Ekonomi PE2016Psikologi Perkembangan I IPS4104Bahasa Indonesia UNI616106Sastra Inggris SAS1234Advanced Accounting ACC101Pendidikan Agama IslamKumpulan Makalah KM2022Pendidikan UMPK607Inovasi Pembelajaran Biologi 3BIO57022Pengauditan II EKA 446Medical Med123Manajemen Industri TEK270114Hukum PajakNewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularChapter 11 - This is a compilation of final exam exercise questions about Managing KnowledgeBinter Makalah Perbedaan dalam Budaya InternasionalTugas 1. BAHASA INDONESIA TUTORIAL ONLINE 2 Laporan Praktikum Percobaan 5 Novella Rheva Y Teknik Perminyakan Praktikum Kimia Dasar 1 1005Makalah Dinamika, Tantangan, Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi NegaraBrief 2 - Familia - TEST DE EVALUACION DE FUNCIONES EJECUTIVASChapter 13 - This is a compilation of final exam exercise questions about Building Information329994377 Isi Makalah Tentang Teori Penawaran AgregatKunci Jawaban Buku Kieso Chapter 4Contoh Proposal Business PLANLaporan Pemanenan Hasil HutanBAB 9 Merancang Organisasi yang AdaptifBUKU Ajaran Sejarah Pemikiran Ekonomi pdfTT3 IPS apik qpdasdo asdas dasdMakalah Tentang InternetTrendingLaporan Praktikum Jaringan Pada HewanBMC kewirausahaan , proposal bisnis usahaContoh Soal Pengamalan PancasilaDokumentasi SOAP Asuhan Persalinan NormalMarwah Ristianty Laporan Praktikum Kimia Organik HidrokarbonDinamika dan Tantangan Integrasi NasionalSurat Kuasa Penagihan HutangLP Gangguan Keseimbangan SUHUKEL 1 Desain Studi KelayakanDownload kalkulus purcellMakalah Ekonomi Pembangunan Kelompok 5TEKS Cerita Sejarah Danau TOBAContoh Laporan Akhir KatingLaporan Pembuatan yogurtLaporan Praktikum tapeNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Accounting Theory Vernon KamLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiMacroeconomics Greg MaynesCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodAdvanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeWas this document helpful?Leave a comment or say thanksMAKALAHSEJARAH INDONESIAPERJUANGAN MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRITAS BANGSAKELOMPOK 1RAHDAHLASMIHALIDAH ARSYADMUHAMMAD ALDIMUHAMMAD RENDISYAHRIANSYAHAKHMAD KHAIRIL ANWARSMA NEGERI 1 KATINGAN KUALATAHUN PELAJARAN2021/2022
\n rangkuman perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa
PengenSenyum PERJUANGAN TERHADAP ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA Rabu, 29 September 2010 PERJUANGAN TERHADAP ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA PEMBERONTAKAN PKI MADIUN Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa Timur bulan September - Desember 1948 antara pemberontak komunis PKI dan TNI.
0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views6 pagesPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaJump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Perjuanganmenghadapi ancaman disintegrasi bangsa Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, pemerintah Indonesia menghadapi beberapa pergolakan & pemberontakan dari dalam negeri. Pergolakan & pemberontakan tersebut mengancam keutuhan negara. Pemerintah Indonesia berusaha menanggulangi pergolakan & pemberontakan tersebut. BAB I Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaMusuh terbesar bangsa kita bukan yang datang dari luar, tetapi ancaman disintegrasi yang berasal dari dalam sendiri Kansil dan Julianto, 1998Sumber IndonesiaTahukah kalian bahwa sesudah 40 tahun lamanya, baru pertama kali peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, diselenggarakan pada tahun 1948. Awalnya, peringatan tersebut merupakan anjuran Bung Karno agar pemerintah menyelenggarakannya secara besar-besaran. Untuk itu, diangkatlah Ki Hajar Dewantara sebagai ketua panitia peringatan ini dilaksanakan? Ki Hajar Dewantara menjawab hal tersebut, dengan mengatakan“ Itulah sebenarnja maksud dan tudjuan Bung Karno, ketika ia mengandjurkan supaja hari 20 Mei tahun 1948 dirajakan setjara besar-besaran. Hari itu olehnja dianggap sebagai hari bangunnja rakjat, hari sadarnja serta bangkitnja rasa kebangsaan Indonesia, pada tahun 1908, empat puluh tahun sebelum itu adjakan Bung Karno tadi terbukti sangat ditaati oleh semua golongan rakjat. Mulai golongan-golongan jang berada di luar gerakan politik, sampai dengan partai, mulai jang paling kanan sampai jang paling kiri, ikut serta secara aktif, dan bersama-sama merajakan hari 20 Mei tahun itu sebagai “Hari Kebangkitan Nasional”, sebagai Hari Kesatuan Rakjat Indonesia”. Kansil dan Julianto, 1998.Jadi, makna peringatan Kebangkitan Nasional sebagaimana dimaksud Bung Karno di atas, adalah untuk memperkuat kesatuan bangsa, khususnya dalam menghadapi Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia. Apalagi di awal tahun itu muncul pula kelompok dengan garis perjuangan ideologi yang dapat menghancurkan integrasi bangsa dan ideologi negara pada 1948, Muso baru kembali dari Moskwa dengan menawarkan doktrin “Jalan Baru” sebagai strategi perjuangan bangsa yang berbeda dari strategi yang dijalankan pemerintah Soekarno-Hatta. Ada tiga gagasan yang dikemukakan Muso. Petama, membentuk Front Nasional untuk menghimpun kekuatan komunis dan nonkomunis di bawah pimpinan PKI. Kedua, mengubah PKI menjadi partai tunggal Marxis-Leninis, dan yang ketiga, menyesuaikan perjuangan PKI dengan garis perjuangan Komunis Internasional Komintern. Hal ini membuat hubungan antara antara PKI dengan kubu nasionalis PNI dan Masyumi kian meruncing. Pertikaian ideologi yang tajam tersebut berakhir pada pecahnya pemberontakan PKI di Madiun pada 18 September konsekuensi disepakatinya hasil perundingan Renville, sebanyak anggota TNI juga dipaksa untuk meninggalkan wilayah yang diklaim Belanda menuju daerah Republik Indonesia yang beribu kota di Yogyakarta. Tiga bulan setelahnya, Belanda melancarkan agresi militer dengan menduduki Ibu kota Yogyakarta pada 19 Desember 1948. Presiden dan wakil presiden serta beberapa pejabat tinggi negara ditangkap dan diasingkan ke Bangka. Meski demikian presiden masih sempat memberikan mandat kepada Syafrudin2 Kelas XII SMA/MAPrawiranegara untuk menjadi ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatera Barat. Bahkan Soekarno juga memerintahkan kepada Soedarsono dan LN. Palar untuk siap mengantisipasi bila suatu ketika terpaksa mendirikan pemerintahan pengasingan di India, meski hal ini akhirnya tidak terjadi. Dengan kondisi kritis seperti itu maka Republik Indonesia dapat digambarkan bagai “sebutir telur di ujung tanduk”.Namun demikian Panglima Besar Soedirman sekeluarnya dari Yogyakarta, langsung memimpin pasukannya untuk meneruskan perjuangan melawan Belanda dengan melakukan perang gerilya. Sementara Kolonel Nasution, selaku Panglima Tentara dan Teritorium Jawa meneruskan rencana pertahanan rakyat yang yang telah disusun oleh Panglima Besar Sudirman, dan dikenal sebagai Perintah Siasat Nomor 1. Salah satu pokoknya adalah menyusupkan pasukan-pasukan yang berasal dari daerah-daerah federal ke garis belakang musuh dan membentuk kantong-kantong gerilya sehingga seluruh Pulau Jawa akan menjadi medan gerilya yang pula dikemukakan peran Sultan Hamengku Buwono IX yang telah memberikan dukungan fasilitas dan finansial untuk keberlangsunganberjalannya pemerintahan republik yang ditinggalkan para pemimpinnya tersebut. Menurut Kahin, dua kekuatan inilah yang menjadi sumber perlawanan terhadap Belanda yang pada akhirnya memaksa Belanda untuk mengakhiri perang menuju Konferensi Meja Bundar KMB.Kedua kekuatan yang digerakan oleh unsur sipil dan tentara yang melakukan gerilya menjadi amunisi yang ampuh bagi para diplomat kita yang terus berunding di forum Perserikatan Bangsa Bangsa PBB. Dengan strategi perjuangan tersebut di atas dengan mendapat tekanan Internasional dan dari Amerika Serikat sendiri yang mengancam akan menghentikan bantuan Marshall Plan, maka Belanda terpaksa menandatangani perjanjian KMB yang berisi “penyerahan kedaulatan” souvereniteit overdracht.Situasi dan kondisi perjuangan sebagaimana digambarkan di atas itulah yang menjadi makna nilai persatuan dari peringatan kebangkitan nasional ke-40 di tahun 1948, yang menggerakkan perjuangan bangsa Indonesia yang pantang menyerah dan pada akhirnya dapat mengakhiri upaya Belanda untuk kembali disintegrasi perpecahan bangsa memang bukan persoalan main-main. Tak hanya merupakan masalah di masa lalu. Potensi disintegrasi pada masa kinipun bukan tidak mungkin terjadi. Karena itulah kita harus terus dan selalu memahami betapa berbahayanya proses disintegrasi bangsa apabila terjadi bagi kebangsaan kita. Sejarah Indonesia telah menunjukkan hal Indonesia4 Kelas XII SMA/MATUJUAN PEMBELAJARAN Setelah memelajari uraian ini, diharap kamu dapat1. Menganalisis berbagai pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948 hingga Mengaitkan peristiwa pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia antara tahun 1948 hingga 1965 dengan potensi ancaman disintegrasi pada masa Mengambil hikmah dari berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang pernah terjadi di Indonesia, khususnya yang telah terjadi di tahun 1948 hingga DAN ARTI PENTING Memelajari sejarah pergolakan bangsa yang pernah terjadi danmembahayakan persatuan nasional merupakan hal sangat penting, agar kita mendapatkan pelajaran sekaligus peringatan. Mengapa sampai timbul perpecahan, mengapa perpecahan itu bisa berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dan apa yang salah dengan bangsa kita pada waktu itu? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu akan memberikan pelajaran dan inspirasi bagaimana kita menghadapi berbagai potensi disintegrasi bangsa pada masa kini dan masa yang akan datang. Semua itu tak lain harus dilakukan demi lestarinya kita sebagai sebuah IndonesiaA. Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri 1948-1965Mengamati LingkunganSumber diolah dari berbagai sumberGambar Guntingan koran Berita koran tentang konflik di IndonesiaPerhatikan gambar di atas!1. Apa komentar kamu tentang berbagai berita tentang konflik yang terjadi diIndonesia tersebut? 2. Konflik di bidang apa sajakah itu?Alangkah hebatnya bangsa kita sebenarnya. Indonesia adalah negeri yang terdiri atas pulau, lebih dari 300 kelompok etnik, suku bangsa,6 agama resmi dan belum termasuk beragam aliran kepercayaan, serta 737 bahasa. Kita harus bersyukur pada Tuhan YME, atas keberuntungan bangsa kita yang hingga kini tetap bersatu dalam keberagaman, meskipun berbagaikasus konflik dan pergolakan sempat berlangsung di masyarakat. Hal ini misalnya dapat dilihat dari potongan gambar berita di sejarah republik ini, konflik dan pergolakan dalam skala yang lebih besar bahkan pernah terjadi. Bila sudah begitu, lantas siapa pihak yang paling dirugikan? Tak lain adalah rakyat, bangsa kita sendiri. Karenanya, dalam6 Kelas XII SMA/MA 6 Kelas XII SMA/MASejarah pergolakan dan konflik yang terjadi di Indonesia selama masa tahun 1948-1965 dalam bab ini akan dibagi ke dalam tiga bentuk pergolakan1. Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan dalam kategori ini adalah pemberontakan PKI Madiun, pemberontakan DI/TII, dan peristiwa G30S/PKI. Ideologi yang diusung oleh PKI tentu saja komunisme, sedangkan pemberontakan DI/TII berlangsung dengan membawa ideologi kalian ketahui bahwa menurut Herbert Feith, seorang akademisi Australia, aliran politik besar yang terdapat di Indonesia pada masa setelah kemerdekaan terutama dapat dilihat sejak Pemilu 1955 terbagi dalam lima kelompok nasionalisme radikal diwakili antara lain oleh PNI, Islam NU dan Masyumi, komunis PKI, sosialisme demokrat Partai Sosialis Indonesia/PSI, dan tradisionalis Jawa Partai Indonesia Raya/PIR, kelompok teosofis/ kebatinan, dan birokrat pemerintah/pamong praja. Pada masa itu kelompok-kelompok tersebut nyatanya memang saling bersaing dengan mengusung ideologi Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan kepentingan vested interest.Termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan APRA, RMS, dan Andi Aziz. Vested Interest merupakan kepentingan yang tertanam dengan kuat pada suatu kelompok. Kelompok ini biasanya berusaha untuk mengontrol suatu sistem sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri. Mereka juga enggan untuk melepas posisi atau kedudukan yang diperolehnya sehingga sering menghalangi suatu proses perubahan. Baik APRA, RMS, dan Andi Aziz, semuanya berhubungan dengan keberadaan pasukan KNIL atau TentaraSejarah IndonesiaKerajaan di Hindia Belanda, yang tidak mau menerima kedatangan tentara Indonesia di wilayah-wilayah yang sebelumnya mereka kuasai. Dalam situasi seperti ini, konflik pun Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkait dengan dalam kategori ini adalah persoalan negara federal dan BFO Bijeenkomst Federal Overleg, serta pemberontakan PRRI dan yang berhubungan dengan negara federal mulai timbul ketika berdasarkan perjanjian Linggajati, Indonesia disepakati akan berbentuk negara serikat/federal dengan nama Republik Indonesia Serikat RIS. RI menjadi bagian RIS. Negara-negara federal lainnya misalnya adalah negara Pasundan, negara Madura, Negara Indonesia Timur. BFO sendiri adalah badan musyawarah negara-negara federal di luar RI yang dibentuk oleh Belanda. Awalnya, BFO berada di bawah kendali Belanda. Namun makin lama badan ini makin bertindak netral, tidak lagi semata-mata memihak Belanda. Pro- kontra tentang negara-negara federal inilah yang kerap juga menimbulkan pemberontakan PRRI dan Permesta merupakan perlawanan yang terjadi akibat adanya ketidakpuasan beberapa daerah di wilayah Indonesia terhadap kebijakan pemerintahan pusat, yang dinilai tidak adil dan semakin condong ke kiri komunis.TUGAS Buatlah kelompok yang terdiri atas 2-3 orang. Kemudian buat peta konsepmind mapping mengenai bentuk-bentuk ancaman disintegrasi bangsa, yang terjadi dalam sejarah Indonesia pada mari kita bahas satu persatu konflik atau pergolakan yang terjadi di Indonesia pada 1948-1965, yang berhubungan dengan ketiga hal Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Pemberontakan PKI Partai Komunis Indonesia Madiun Selain Partai Nasional Indonesia PNI, PKI merupakan partai politikpertama yang didirikan sesudah proklamasi. Meski demikian, PKI bukanlah partai baru, karena telah ada sejak zaman pergerakan nasional sebelum dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda akibat memberontak pada tahun Kelas XII SMA/MASejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri. Hal ini terkait dengan Doktrin Dimitrov, yang menyatakan bahwa gerakan komunis harus bekerja sama dengan kapitalis dalam rangka menghadapi kekuatan fasis. Namun ketika golongan kiri terlempar dari pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat FDR yang didirikan Amir Syarifuddin pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso. Ia membawa berita bahwa Doktrin Dimitrov telah diganti dengan Doktrin Zhdanov dimana komunis harus bekerja sama dengan golongan nasionalis- progresif untuk menghadapi golongan kapitalis borjuis. Muso lalu membawa PKI ke dalam pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal 18 September 1948 Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012.Mengapa PKI memberontak? Alasan utamanya tentu bersifat ideologis, di mana mereka memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. Berbagai upaya dilakukan oleh PKI untuk meraih kekuasaan. Di bawah pimpinan Musso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam FDR bergabung ke dalam PKI. Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani. Sebagian kekuatan- kekuatan bersenjata juga berhasil masuk dalam pengaruh mereka. Muso juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan membahayakan strategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat AS. Pernyataan Muso lebih menunjukkan keberpihakannya pada Uni Soviet yang Indonesia telah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso, bahkan sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka, untuk meredam gerak ofensif PKI Muso. Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan September 1948, pertempuran antara kekuatan-kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI mulai meletus. PKI kemudian memusatkan kekuatannya di Madiun. Pada tanggal18 September 1948, Muso memproklamirkan Republik Soviet Soekarno segera bereaksi, dan berpidato di RRI Yogjakarta “…Saudara-saudara! Camkan benar apa artinja itu Negara RepublikIndonesia jang kita tjintai, hendak direbut oleh PKI Muso. Kemarin pagi PKI Muso, mengadakan coup, mengadakan perampasan kekuasaan di Madiun dan mendirikan di sana suatu pemerintahan Sovyet, di bawah pimpinan Muso. Perampasan ini mereka pandang sebagai permulaan untuk merebut seluruh Pemerintahan Republik Indonesia…Saudara-saudara, camkanlah benar-benar apa artinja jang telah terdjadi itu. Negara Republik Indonesia hendak direbut oleh PKI Muso!Rakjat jang kutjinta ! Atas nama perdjuangan untuk Indonesia Merdeka, aku berseru kepadamu “Pada saat jang begini genting, di mana engkau dan kita sekalian mengalami percobaan jang sebesar-besarnja dalam menentukan nasib kita sendiri, bagimu adalah pilihan antara dua ikut Muso dengan PKI- nja jang akan membawa bangkrutnja cita-cita Indonesia Merdeka, atau ikut Soekarno-Hatta, jang Insya Allah dengan bantuan Tuhan akan memimpin Negara Republik Indonesia jang merdeka, tidak didjadjah oleh negeri apa pun djuga.…Buruh jang djudjur, tani jang djudjur, pemuda jang djudjur, rakyat jang djudjur, djanganlah memberikan bantuan kepada kaum pengatjau itu. Djangan tertarik siulan mereka! …Dengarlah, betapa djahatnja rentjana mereka itu!Daud Sinyal, 1996. Di awal pemberontakan, pembunuhan terhadap pejabat pemerintah danpara pemimpin partai yang antikomunis terjadi. Kaum santri juga menjadi korban. Tetapi pasukan pemerintah yang dipelopori Divisi Siliwangi kemudian berhasil mendesak mundur pemberontak. Puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak. Amir Syarifuddin juga tertangkap. Ia akhirnya dijatuhi hukuman mati. Tokoh-tokoh muda PKI seperti Aidit dan Lukman berhasil melarikan diri. Merekalah yang kelak di tahun 1965, berhasil menjadikan PKI kembali menjadi partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965. Ribuan orang tewas dan ditangkap pemerintah akibat pemberontakan Madiun ini. PKI gagal mengambil alih kisah di atas, apa hal terpenting dari peristiwa pemberontakan PKI di Madiun ini bagi sejarah Indonesia kemudian?Pertama, upaya membentuk tentara Indonesia yang lebih profesional menguat sejak pemberontakan tersebut. Berbagai laskar dan kekuatan bersenjata “liar” berhasil didemobilisasi dibubarkan. Dari sisi perjuangan diplomasi, simpati AS sebagai penengah dalam konflik dan perundingan antaraIndonesia dengan Belanda perlahan berubah menjadi dukungan terhadap Indonesia, meskipun hal ini tidak juga bisa dilepaskan dari strategi global AS dalam menghadapi ancaman hal terpenting lain juga perlu dicatat. Bahwa konflik yang terjadi berdampak pula pada banyaknya korban yang timbul. Ketidakbersatuan bangsa Indonesia yang tampak dalam peristiwa ini juga dimanfaatkan olehBelanda yang mengira Indonesia lemah, untuk kemudian melancarkan agresi militernya yang kedua pada Desember Kelas XII SMA/MAGambar di samping adalah tokoh “kiri” yang memiliki kaitan dengan pemberontakan PKI di informasi dari berbagai sumber mengenai peran kedua tokoh PKI tersebut dalam Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948. Jelaskan pula, tindakan apa yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memadamkan pemberontakan tersebut, dan apa akibatyang ditimbulkan oleh Pemberontakan Sumber diolah dari berbagai sumber PKI Madiun yang berkait dengan Gambar Muso dan Amir Syarifudinpenderitaan rakyat!b Pemberontakan DI/TII Cikal bakal pemberontakan DI/TII yang meluas di beberapa wilayahIndonesia bermula dari sebuah gerakan di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo. Ia dulu adalah salah seorang tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia PSII. Perjanjian Renville membuka peluang bagi Kartosuwiryo untuk lebih mendekatkan cita-cita lamanya untuk mendirikan negara satu keputusan Renville adalah pasukan RI dari daerah-daerah yang berada di dalam garis van Mook harus pindah ke daerah yang dikuasai RI. Divisi Siliwangi dipindahkan ke Jawa Tengah karena Jawa Barat dijadikan negara bagian Pasundan oleh Belanda. Akan tetapi laskar bersenjata Hizbullah dan Sabilillah yang telah berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak bersedia pindah dan malah membentuk Tentara Islam Indonesia TII. Vakum kosong-nya kekuasaan RI di Jawa Barat segera dimanfaatkan Kartosuwiryo. Meski awalnya ia memimpin perjuangan melawan Belanda dalam rangka menunjang perjuangan RI, namun akhirnya perjuangan tersebut beralih menjadi perjuangan untuk merealisasikan cita-citanya. Ia lalu menyatakan pembentukan Darul Islam negara Islam/DI dengan dukungan TII, di Jawa Barat pada Agustus timbul ketika pasukan Siliwangi kembali balik ke Jawa Barat. Kartosuwiryo tidak mau mengakui tentara RI tersebut kecuali mereka mau bergabung dengan DI/TII. Ini sama saja Kartosuwiryo dengan DI/TII nya tidak mau mengakui pemerintah RI di Jawa Barat. Maka pemerintah pun bersikap tegas. Meski upaya menanggulangi DI/TII Jawa Barat pada awalnya terlihat belum dilakukan secara terarah, namun sejak 1959, pemerintah mulai melakukan operasi IndonesiaOperasi terpadu “Pagar Betis” digelar, di mana tentara pemerintah menyertakan juga masyarakat untuk mengepung tempat-tempat pasukan DI/ TII berada. Tujuan taktik ini adalah untuk mempersempit ruang gerak dan memotong arus perbekalan pasukan lawan. Selain itu diadakan pula operasi tempur dengan sasaran langsung basis-basis pasukan DI/TII. Melalui operasi ini pula Kartosuwiryo berhasil ditangkap pada tahun 1962. Ia lalu dijatuhi hukuman mati, yang menandai pula berakhirnya pemberontakan DI/TII Jawa Tengah, awal kasusnya juga mirip, di mana akibat persetujuan Renville daerah Pekalongan-Brebes-Tegal ditinggalkan TNI Tentara Nasional Indonesia dan aparat pemerintahan. Terjadi kevakuman di wilayah ini dan Amir Fatah beserta pasukan Hizbullah yang tidak mau di-TNI-kan segera mengambil pasukan TNI kemudian balik kembali ke wilayah tersebut setelah Belanda melakukan agresi militernya yang kedua, sebenarnya telah terjadi kesepakatan antara Amir Fatah dan pasukannya dengan pasukan TNI. Amir Fatah bahkan diangkat sebagai koordinator pasukan di daerah operasi Tegal dan Brebes. Namun terjadi ketegangan karena berbagai persoalan antara pasukan Amir Fatah dengan TNI sering timbul kembali. Amir Fatah pun semakin berubah pikiran setelah utusan Kartosuwiryo datang menemuinya lalu mengangkatnya sebagai Panglima TII Jawa Tengah. Ia bahkan kemudian ikut memproklamirkan berdirinya Negara Islam di Jawa Tengah. Sejak ituterjadi kekacauan dan konflik terbuka antara pasukan Amir Fatah dengan pasukan berbeda dengan DI/TII di Jawa Barat, perlawanan Amir Fatah tidak terlalu lama. Kurangnya dukungan dari penduduk membuat perlawanannya cepat berakhir. Desember 1951, ia Amir Fatah, di Jawa Tengah juga timbul pemberontakan lain yang dipimpin oleh Kiai Haji Machfudz atau yang dikenal sebagai Kyai Sumolangu. Ia didukung oleh laskar bersenjata Angkatan Umat Islam AUI yang sejak didirikan memang berkeinginan menciptakan suatu negara Indonesia yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Meski demikian, dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan, awalnya AUI bahu membahu dengan Tentara Republik dalam menghadapi Belanda. Wilayah operasional AUI berada di daerah Kebumen dan daerah sekitar pantai selatan Jawa kerja sama antara AUI dengan Tentara RI mulai pecah ketika pemerintah hendak melakukan demobilisasi AUI. Ajakan pemerintah untuk berunding ditolak Kyai Sumolangu. Pada akhir Juli 1950 Kyai Sumolangu melakukan pemberontakan. Sesudah sebulan bertempur, tentara RI berhasil12 Kelas XII SMA/MA 12 Kelas XII SMA/MAPemberontakan Darul Islam di Jawa Tengah lainnya juga dilakukan oleh Batalyon 426 dari Divisi Diponegoro Jawa Tengah. Ini adalah tentara Indonesia yang anggota-anggotanya berasal dari laskar Hizbullah. Simpati dan kerja sama mereka dengan Darul Islam pun jadinya tampak karena DI/TII juga berbasis pasukan laskar Hizbullah. Cakupan wilayah gerakan Batalyon 426 dalam pertempuran dengan pasukan RI adalah Kudus, Klaten, hingga dianggap kuat dan membahayakan, namun hanya dalam beberapa bulan saja, pemberontakan Batalyon 426 ini juga berhasil di Jawa Barat dan Jawa Tengah, pemberontakan DI/TII terjadi pula di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Kahar Muzakkar. Pada tahap awal, pemberontakan ini lebih disebabkan akibat ketidakpuasan para bekas pejuang gerilya kemerdekaan terhadap kebijakan pemerintah dalam membentuk Tentara Republik dan demobilisasi yang dilakukan di Sulawesi Selatan. Namun beberapa tahun kemudian pemberontakan malah beralih dengan bergabungnya mereka ke dalam DI/TII Kahar Muzakkar sendiri pada masa perang kemerdekaan pernah berjuang di Jawa bahkan menjadi komandan Komando Grup Sulawesi Selatan yang bermarkas di Yogyakarta. Setelah pengakuan kedaulatan tahun 1949 ia lalu ditugaskan ke daerah asalnya untuk membantu menyelesaikan persoalan tentang Komando Gerilya Sulawesi Selatan KGSS di sana. KGSS dibentuk sewaktu perang kemerdekaan dan berkekuatan 16 batalyon atau satu divisi. Pemerintah ingin agar kesatuan ini dibubarkan lebih dahulu untuk kemudian dilakukan reorganisasi tentara kembali. Semua itu dalam rangka penataan ketentaraan. Namun anggota KGSS tiba, Kahar Muzakkar diangkat oleh Panglima Tentara Indonesia Timur menjadi koordinator KGSS, agar mudah menyelesaikan persoalan. Namun Kahar Muzakkar malah menuntut kepada Panglimanya agar KGSS bukan dibubarkan, melainkan minta agar seluruh anggota KGSS dijadikan tentara dengan nama Brigade Hasanuddin. Tuntutan ini langsung ditolak karena pemerintah berkebijakan hanya akan menerima anggota KGSS yang memenuhi syarat sebagai tentara dan lulus seleksi. Kahar Muzakkar tidak menerima kebijakan ini dan memilih berontak diikuti oleh pasukan IndonesiaSelama masa pemberontakan, Kahar Muzakkar pada tanggal 7 Agustus 1953 menyatakan diri sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia Kartosuwiryo. Pemberontakan yang dilakukan Kahar memang memerlukan waktu lama untuk menumpasnya. Pemberontakan baru berakhir pada tahun 1965. Di tahun itu, Kahar Muzakkar tewas tertembak dalam suatu yang berkait dengan DI/TII juga terjadi di Kalimantan Selatan. Namun dibandingkan dengan gerakan DI/TII yang lain, ini adalah pemberontakan yang relatif kecil, dimana pemberontak tidak menguasai daerah yang luas dan pergerakan pasukan yang besar. Meski begitu, pemberontakan berlangsung lama dan berlarut-larut hingga tahun 1963 saat Ibnu Hajar, pemimpinnya, pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan ini sesungguhnya bisa ditelusuri hingga tahun 1948 saat Angkatan Laut Republik Indonesia ALRI Divisi IV, sebagai pasukan utama Indonesia dalam menghadapi Belanda di Kalimantan Selatan, telah tumbuh menjadi tentara yang kuat dan berpengaruh di wilayah tersebut. Namun ketika penataan ketentaraan mulai dilakukan di Kalimantan Selatan oleh pemerintah pusat di Jawa, tidak sedikit anggota ALRI Divisi IV yang merasa kecewa karena diantara mereka ada yang harus didemobilisasi atau mendapatkan posisi yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Suasana mulai resah dan keamanan di Kalimantan Selatan mulai terganggu. Penangkapan-penangkapan terhadap mantan anggota ALRI Divisi IV terjadi. Salah satu alasannya adalah karena diantara mereka ada yang mencoba menghasut mantan anggota ALRI yang lain untuk para pembelot mantan anggota ALRI Divisi IV adalah Letnan Dua Ibnu Hajar. Dikenal sebagai figur berwatak keras, dengan cepat ia berhasilmengumpulkan pengikut, terutama di kalangan anggota ALRI Divisi IV yang kecewa terhadap pemerintah. Ibnu Hajar bahkan menamai pasukan barunya sebagai Kesatuan Rakyat Indonesia yang Tertindas KRIyT. Kerusuhan segera saja terjadi. Berbagai penyelesaian damai coba dilakukan pemerintah, namun upaya ini terus mengalami kegagalan. Pemberontakan pun tahun 1954, Ibnu Hajar memilih untuk bergabung dengan pemerintahan DI/TII Kartosuwiryo, yang menawarkan kepadanya jabatandalam pemerintahan DI/TII sekaligus Panglima TII Kalimantan. Konflik dengan tentara Republik pun tetap terus berlangsung bertahun-tahun. Baru pada tahun 1963, Ibnu Hajar menyerah. Ia berharap mendapat pengadilan militer menjatuhinya hukuman mati. Daerah pemberontakan DI/TII berikutnya adalah Aceh. Ada sebab danakhir yang berbeda antara pemberontakan di daerah ini dengan daerah-daerah DI/TII Kelas XII SMA/MADi Aceh, pemicu langsung pecahnya pemberontakan adalah ketika pada tahun 1950 pemerintah menetapkan wilayah Aceh sebagai bagian dari propinsi Sumatera Utara. Para ulama Aceh yang tergabung dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh PUSA menolak hal ini. Bagi mereka, pemerintah terlihat tidak menghargai masyarakat Aceh yang telah berjuang membela republik. Mereka menuntut agar Aceh memiliki otonomi sendiri dan mengancam akan bertindak bila tuntutan mereka tak dipenuhi. Tokoh terdepan PUSA dalam hal ini adalah Daud pusat kemudian berupaya menempuh jalan pertemuan. Wakil Presiden M. Hatta 1950, Perdana Menteri M. Natsir 1951, bahkan Soekarno 1953 menyempatkan diri ke Aceh untuk menyelesaikan persoalan ini, namun mengalami kegagalan. Akhirnya pada tahun 1953, setelah Daud Beureuh melakukan kontak dengan Kartosuwiryo, ia menyatakan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia yang dipimpin antara pengikut Daud Beureuh dengan tentara RI pun berkecamuk dan tak menentu selama beberapa tahun, sebelum akhirnya pemerintah mengakomodasi dan menjadikan Aceh sebagai daerah istimewa pada tahun 1959. Tiga tahun setelah itu Daud Beureuh kembali dari pertempuran yang telah selesai. Ia mendapat 1. S. M. Kartosuwiryo 2. Amir Fatah paling kana3. Kahar Muzakkar 4. Ibnu Hajar 5. Daud BeureuhSumber disarikan dari berbagai sumberGambar Tokoh DI/TII Perhatikan gambar di atas! Carilah informasi mengenai tokoh-tokoh pemberontakan DI/TII dalam gambar tersebut. Jelaskan pula secara tertulis, tindakan apa yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memadamkan pemberontakan DI/TII, dan apa akibat yang ditimbulkan oleh pemberontakan tersebut yang berkait dengan penderitaan rakyat!Sejarah Indonesia Sejarah Indonesiaadalah yang berhubungan dengan pertanyaan “Siapa dalang Gerakan 30 September 1965 sebenarnya?”Setidaknya terdapat tujuh teori mengenai peristiwa kudeta G30S tahun 1965 ini1 Gerakan 30 September merupakan Persoalan Internal Angkatan Darat AD.Dikemukakan antara lain oleh Ben Anderson, dan Coen Hotsapel, teori ini menyatakan bahwa G30S hanyalah peristiwa yang timbul akibat adanya persoalan di kalangan AD sendiri. Hal ini misalnya didasarkan pada pernyataan pemimpin Gerakan, yaitu Letnan Kolonel Untung yang menyatakan bahwa para pemimpin AD hidup bermewah- mewahan dan memperkaya diri sehingga mencemarkan nama baik AD. Pendapat seperti ini sebenarnya berlawanan dengan kenyataan yang ada. Jenderal Nasution misalnya, Panglima Angkatan Bersenjata ini justru hidupnya Dalang Gerakan 30 September adalah Dinas Intelijen Amerika Serikat CIA.Teori ini berasal antara lain dari tulisan Peter Dale Scott atau Geoffrey Robinson. Menurut teori ini AS sangat khawatir Indonesia jatuh ke tangan komunis. PKI pada masa itu memang tengah kuat-kuatnya menanamkan pengaruh di Indonesia. Karena itu CIA kemudian bekerjasama dengan suatu kelompok dalam tubuh AD untuk memprovokasi PKI agar melakukan gerakan kudeta. Setelah itu, ganti PKI yang dihancurkan. Tujuan akhir skenario CIA ini adalah menjatuhkan kekuasaan Gerakan 30 September merupakan Pertemuan antara Kepentingan teori ini G30S adalah titik temu antara keinginan Inggris yang ingin sikap konfrontatif Soekarno terhadap Malaysia bisa diakhiri melalui penggulingan kekuasaan Soekarno, dengan keinginan AS agar Indonesia terbebas dari komunisme. Dimasa itu, Soekarno memang tengah gencar melancarkan provokasi menyerang Malaysia yang dikatakannya sebagai negara boneka Inggris. Teori dikemukakan antara lain oleh Greg Kelas XII SMA/MA4 Soekarno adalah Dalang Gerakan 30 September. Teori yang dikemukakan antara lain oleh Anthony Dake dan John Hughesini beranjak dari asumsi bahwa Soekarno berkeinginan melenyapkan kekuatan oposisi terhadap dirinya, yang berasal dari sebagian perwira tinggi AD. Karena PKI dekat dengan Soekarno, partai inipun terseret. Dasar teori ini antara lain berasal dari kesaksian Shri Biju Patnaik, seorang pilot asal India yang menjadi sahabat banyak pejabat Indonesia sejak masa revolusi. Ia mengatakan bahwa pada 30 September 1965 tengah malam Soekarno memintanya untuk meninggalkan Jakarta sebelum subuh. Menurut Patnaik, Soekarno berkata “sesudah itu saya akan menutup lapangan terbang”. Di sini Soekarno seakan tahu bahwa akan ada “peristiwa besar” esok teori ini dilemahkan antara lain dengan tindakan Soekarno yang ternyata kemudian menolak mendukung G30S. Bahkan pada 6 Oktober 1965, dalam sidang Kabinet Dwikora di Bogor, ia mengutuk gerakan Tidak ada Pemeran Tunggal dan Skenario Besar dalam Peristiwa Gerakan 30 September Teori Chaos.Dikemukakan antara lain oleh John D. Legge, teori ini menyatakan bahwa tidak ada dalang tunggal dan tidak ada skenario besar dalam G30S. Kejadian ini hanya merupakan hasil dari perpaduan antara, seperti yang disebut Soekarno “unsur-unsur Nekolim negara Barat, pimpinan PKI yang keblinger serta oknum-oknum ABRI yang tidak benar”. Semuanya pecah dalam improvisasi di Soeharto sebagai Dalang Gerakan 30 September Pendapat yang menyatakan bahwa Soeharto adalah dalang Gerakan 30September antara lain dikemukakan oleh Brian May dalam bukunya, “Indonesian Tragedy”. Menurut Brian May terdapat kedekatan hubungan antara Letkol. Untung sebagai pemimpin Gerakan 30 September 1965 dengan Mayjen. Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima Dalang Gerakan 30 September adalah PKI Menurut teori ini tokoh-tokoh PKI adalah penanggungjawab peristiwakudeta, dengan cara memperalat unsur-unsur tentara. Dasarnya adalah serangkaian kejadian dan aksi yang telah dilancarkan PKI antara tahun 1959-1965. Dasar lainnya adalah bahwa setelah G30S, beberapa perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri CC PKI sempat terjadi di Blitar Selatan, Grobogan, dan IndonesiaTeori yang dikemukakan antara lain oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh ini merupakan teori yang paling umum didengar mengenai kudeta tanggal 30 September terlepas dari teori mana yang benar mengenai peristiwa G30S, yang pasti sejak Demokrasi Terpimpin secara resmi dimulai pada tahun 1959,Indonesia memang diwarnai dengan figur Soekarno yang menampilkan dirinya sebagai penguasa tunggal di Indonesia. Ia juga menjadi kekuatanpenengah di antara dua kelompok politik besar yang saling bersaing dan terkurung dalam pertentangan yang tidak terdamaikan saat itu AD dengan 1960 misalnya, PKI melancarkan kecaman-kecaman terhadap kabinet dan tentara. Ketika tentara bereaksi, Soekarno segera turun tangan hingga persoalan ini sementara selesai. Hal ini kemudian malah membuat hubungan Soekarno dengan PKI kian dekat Crouch, 1999 dan Ricklefs, 2010.Bulan Agustus 1960 Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia PSI yang merupakan partai pesaing PKI, dibubarkan pemerintah. PKI pun semakin giat melakukan mobilisasi massa untuk meningkatkan pengaruh dan memperbanyak anggota. Partai-partai lain seperti NU dan PNI hingga saat itu praktis telah dilumpuhkan Feith, 1998.Sumber diolah dari berbagai sumberGambar Data PKI Menjelang G30S/PKI18 Kelas XII SMA/MADi tingkat pusat, PKI mulai berusaha dengan sungguh-sungguh untuk duduk dalam kabinet. Mungkin PKI merasa kedudukannya sudah cukup kuat. Pada tahun-tahun sebelumnya partai ini umumnya hanya melancarkan kritik terhadap pemerintah khususnya para menteri yang memiliki pandangan politik berbeda dengan bidang kebudayaan, saat sekelompok cendekiawan anti-PKI memproklamasikan Manifesto Kebudayaan Manikebu yang tidak ingin kebudayaan nasional didominasi oleh suatu ideologi politik tertentu misalnya komunis, Lekra Lembaga Kebudayaan Rakyat yang pro PKI segera mengecam keras. Soekarno ternyata menyepakati kecaman itu. Tidak sampai satu tahun usianya, Manikebu dilarang di daerah, persoalan-persoalan yang muncul tampaknya malah lebih pelik lagi karena bersinggungan dengan konflik yang lebihradikal. Hal ini sebagian merupakan akibat dari masalah-masalah yang ditimbulkan oleh program di bidang agraria landreform/UU Pokok Agraria 1960, dimana PKI segera melancarkan apa yang disebut sebagai kampanye aksi sepihak. Aksi ini merupakan upaya mengambil alih tanah milik pihak-pihak mapan di desa dengan paksa dan menolak janji-janji bagi hasil yang lama. “Tujuh Setan Desa” karenanya dirumuskan oleh PKI, yang terdiri dari tuan tanah jahat, lintah darat, tukang ijon, tengkulak jahat, kapitalis birokrat desa, pejabat desa jahat dan bandit desa. “Setan Desa”menurut versi PKI ini, menurut Tornquist, ujung-ujungnya merujuk pada para pemilik tanah Tornquist, 2011.Adegan-adegan protes pun berlangsung bahkan radikalisme dipraktikkan hingga upaya menurunkan lurah serta aksi protes terhadap para sesepuh desa. Dalam aksi pengambilalihan tanah -terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga Bali, Jawa Barat dan Sumatera Utara- massa PKI-pun terlibat dalam pertentangan yang sengit dengan, tentu saja, para tuan tanah, juga kaum birokrat dan para pengelola yang berasal dari kalangan tentara. Para tuan tanah kebetulan pula kebanyakan berasal dari kalangan muslim yang taat dan pendukung PNI. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan PKI, khususnya di Jawa Timur, segera saja berhadapan muka dengan para santri kota-kota tindakan liar juga bukan tidak terjadi. Ini misalnya tergambar dalam cerita mengenai istri seorang dokter terkenal di Solo, yang akan pergi ke suatu resepsi. Ia, yang mengenakan kebaya lengkap dengan sanggul besar dan sepatu hak tinggi, digiring oleh ratusan tukang becakSejarah Indonesia Sejarah IndonesiaSelama tahun 1964, perlawanan terhadap aksi sepihak semakin lama semakin kuat. Kekerasan jadinya semakin kerap terjadi. Di Jawa Timur tindak balasan anti PKI dipelopori oleh kelompok pemuda NU, yaitu Angkatan Darat dengan PKI sendiri pada masa itu juga kian memanas. Sindiran dan kritik kerap dilontarkan para petinggi PKI terhadap bulan-bulan awal tahun 1965 PKI “menyerang” para pejabat anti PKI dengan menuduhnya sebagai kapitalis birokrat yang korup. Demonstrasi-demonstrasi juga dilakukan untuk menuntut pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam HMI. Maka hingga pertengahan tahun 1965 atau sebelum pecah kudeta di awal Oktober, kekuatan politik di ibukota tampaknya sudah semakin bergeser ke kiri. PKI kian berada di atas angin dengan perjuangan partai yang semakin Buat analisa, apa rencana PKI di balik usul tersebut,dan apa akibat yang ditimbulkan dengan adanya usulan PKI tentang dipersenjatainya petani dan buruh bagi masyarakat Indonesia pada masa itu !Usul pembentukan angkatan ke-5 selain AD-AU- AL-AK yang dikemukakan oleh PKI pada Januari 1965, diakui memang semakin memperkeruh suasana Sumber 30 Tahun Indonesia terutama dalam hubungan antara PKI dan TNI AD. Merdeka Tentara telah membayangkan bagaimana 21 juta Gambar Berita petani dan buruh bersenjata, bebas dari pengawasan koran di tahun mengenai usulan PKI untukBagi para petinggi militer gagasan ini bisa berarti mempersenjatai pengukuhan aksi politik yang matang, bermuara pada buruh dan petani dominasi PKI yang hendak mendirikan pemerintahan20 Kelas XII SMA/MA 20 Kelas XII SMA/MAPKI lalu meniupkan isu tentang adanya Dewan Jenderal di tubuh AD yang tengah mempersiapkan suatu kudeta. Di sini, PKI menyodorkan “Dokumen Gilchrist” yang ditandatangani Duta Besar Inggris di Indonesia. Isi dokumen ditafsirkan sebagai isyarat adanya operasi dari pihak Inggris-AS dengan melibatkan our local army friend kawan-kawan kita dari tentara setempat untuk melakukan kudeta. Meski kebenaran isi dokumen ini diragukan dan Jenderal Ahmad Yani kemudian menyanggah keberadaan Dewan Jenderal ini saat Presiden Soekarno bertanya kepadanya, namun pertentangan PKI dengan Angkatan Darat kini tampaknya telah mencapai level yang akut. Pada bulan Mei 1965, Pelda. Sujono yang berusaha menghentikan penyerobotan tanah perkebunan tewas dibunuh sekelompok orang dari BTI dalam peristiwa Bandar Betsy di Sumatera Utara. Jenderal Yani segera menuntut agar mereka yang terlibat dalam peristiwa Bandar Betsy diadili. Sikap tegasnya didukung penuh oleh organisasi-organisasi Islam, Protestan, dan itu di Mantingan, PKI berusaha mengambil paksa tanah wakaf Pondok Modern Gontor seluas 160 hektar Ambarwulan dan Kasdi dalamTaufik Abdullah, ed., 2012 139. Sebuah tindakan yang tentu saja semakin membuat marah kalangan Islam. Apalagi empat bulan sebelumnya telah terjadi peristiwa Kanigoro Kediri, dimana BTI telah membuat kacaupeserta mental Training Pelajar Islam Indonesia dan memasuki tempat ibadah saat subuh tanpa melepas alas kaki yang penuh lumpur lalu melecehkan Al pertentangan antara PKI dengan AD dan golongan lain non PKI pun telah sedemikian panasnya menjelang tanggal 30 September 1965. Apalagi pada bulan Juli sebelumnya Soekarno tiba-tiba jatuh sakit. Tim dokter Cina yang didatangkan DN Aidit untuk memeriksa Soekarno menyimpulkan bahwa presiden RI tersebut kemungkinan akan meninggal atau lumpuh. Maka dalam rapat Politbiro PKI tanggal 28 September 1965, pimpinan PKI pun memutuskan untuk Letnan Kolonel Untung, perwira yang dekat dengan PKI, pasukan pemberontak melaksanakan “Gerakan 30 September” dengan menculik dan membunuh para jenderal dan perwira di pagi buta tanggal 1 Oktober 1965. Jenazah para korban lalu dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya Jakarta. Mereka adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani Menteri/Panglima AD, Mayor Jenderal S. Parman, Mayor JenderalSejarah IndonesiaSoeprapto, Mayor Jenderal MT. Haryono, Brigadir Jenderal DI Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean. Sedangkan Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil lolos dari upaya penculikan, namun putrinya Ade Irma Suryani menjadi korban. Di Yogyakarta Gerakan 30 September juga melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap perwira AD yang anti PKI, yaitu Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel berita RRI pagi harinya, Letkol. Untung lalu menyatakan pembentukan “Dewan Revolusi”, sebuah pengumuman yang membingungkan situasi tak menentu itulah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat Pangkostrad Mayor Jenderal Soeharto segera berkeputusan mengambil alih pimpinan Angkatan Darat, karena Jenderal Ahmad Yani selaku Men/Pangad saat itu belum diketahui ada dimana. Setelah berhasil menghimpun pasukan yang masih setia kepada Pancasila, operasi penumpasan Gerakan 30 September pun segera dilakukan. Bukan saja di Jakarta, melainkan hingga basis mereka di daerah-daerah lainnya. Dalam perkembangan berikutnya, ketika diketahui bahwa Gerakan September ini berhubungan dengan PKI, maka pengejaran terhadap pimpinan dan pendukung PKI juga terjadi. Bukan saja oleh pasukan yang setia pada Pancasila tetapi juga dibantu oleh masyarakat yang tidak senang dengan sepak terjang PKI. G30S/PKI pun berhasil ditumpas, menandai pula berakhirnya gerakan dari Partai Komunis Buatlah kelompok yang terdiri atas 2-3 orang, kemudian buatlah rangkumanmengenai “konflik dan pergolakan yang berkait dengan ideologi”.2. Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Pemberontakan APRA Angkatan Perang Ratu Adil APRA dibentuk oleh Kapten RaymondWesterling pada tahun 1949. Ini adalah milisi bersenjata yang anggotanya terutama berasal dari tentara Belanda KNIL, yang tidak setuju dengan pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat APRIS di Jawa Barat, yang saat itu masih berbentuk negara bagian Pasundan. Basis22 Kelas XII SMA/MA 22 Kelas XII SMA/MAAPRA malah bergerak menyerbu kota Bandung secara mendadak dan melakukan tindakan teror. Puluhan anggota APRIS gugur. Diketahui pula kemudian kalau APRA bermaksud menyerang Jakarta dan ingin membunuh antara lain Menteri Pertahanan Sultan Hamengku Buwono IX dan Kepala APRIS Kolonel Simatupang. Namun semua itu akhirnya dapat digagalkan oleh pemerintah. Westerling kemudian melarikan diri ke Perhatikan potongan gambar di bawah ini! Tuliskan pendapatmu tentang dampak langsung dari terjadinyapemberontakan 30 Tahun Indonesia Merdeka, Deppen, 1975Gambar Korban WesterlingSejarah Indonesia Sejarah Indonesiaberawal dari tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya yang berasal dari KNIL pasukan Belanda di Indonesia terhadap pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur NIT. Ketika akhirnya tentara Indonesia benar-benar didatangkan ke Sulawesi Selatan dengan tujuan memelihara keamanan, hal ini menyulut ketidakpuasan di kalangan pasukan Andi Aziz. Ada kekhawatiran dari kalangan tentara KNIL bahwa mereka akan diperlakukan secara diskriminatif oleh pimpinan KNIL di bawah pimpinan Andi Aziz ini kemudian bereaksi dengan menduduki beberapa tempat penting, bahkan menawan Panglima Teritorium wilayah Indonesia Timur, Pemerintahpun bertindak tegas dengan mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Alex 1950, pemerintah memerintahkan Andi Aziz agar melapor ke Jakarta akibat peristiwa tersebut, dan menarik pasukannya dari tempat-tempat yang telah diduduki, menyerahkan senjata serta membebaskan tawanan yang telah mereka tangkap. Tenggat waktu melapor adalah 4 x 24 jam. Namun Andi Aziz ternyata terlambat melapor, sementara pasukannya telah berontak. Andi Aziz pun segera ditangkap di Jakarta setibanya ia ke sana dari Makasar. Ia juga kemudian mengakui bahwa aksi yang dilakukannya berawal dari rasa tidak puas terhadap APRIS. Pasukannya yang memberontak akhirnya berhasil ditumpas oleh tentara Indonesia di bawah pimpinan Kolonel informasi tentang KNIL!Tuliskan pendapat kalian, mengapa di negara federal pasukan KNIL tidak mau diganti oleh pasukan APRIS!Sumber Gambar Atlas Nasional IndonesiaBakorsurtanal, 2011Gambar Pasukan KNIL24 Kelas XII SMA/MA 24 Kelas XII SMA/MAmemisahkan diri dari Republik Indonesia Serikat dan menggantinya dengan negara sendiri. Diproklamasikan oleh mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur, Dr. Soumokil pada April 1950, RMS didukung oleh mantan pasukan penyelesaian secara damai awalnya dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yang mengutus dr. Leimena untuk berunding. Namun upaya ini mengalami kegagalan. Pemerintah pun langsung mengambil tindakan tegas, dengan melakukan operasi militer di bawah pimpinan Kolonel pasukan KNIL RMS adalah mereka memiliki kualifikasi sebagai pasukan komando. Konsentrasi kekuatan mereka berada di Pulau Ambon dengan medan perbentengan alam yang kokoh. Bekas bentengpertahanan Jepang juga dimanfaatkan oleh pasukan RMS. Oleh karena medan yang berat ini, selama peristiwa perebutan pulau Ambon oleh TNI, terjadi pertempuran frontal dan dahsyat dengan saling bertahan dan menyerang. Meski kota Ambon sebagai ibukota RMS berhasil direbut dan pemberontakan ini akhirnya ditumpas, namun TNI kehilangan komandan Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Letnan Kolonel Soediarto yang gugur tertembak. Soumokil sendiri awalnya berhasil melarikan diri ke pulau Seram, namun ia akhirnya ditangkap tahun 1963 dan dijatuhi hukuman Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Sistem Pemberontakan PRRI dan Permesta Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta bermula dari adanyapersoalan di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi. Hal ini mendorong beberapa tokoh militer untuk menentang Mengaitkanberbagai peristiwa pergolakan di tahun 1948 s.d. 1965 dengan ancaman disintegrasi di masa sekarang. Mengambil hikmah dari berbagai peristiwa pergolakan di daerah yang terjadi antara tahun 1948 s.d. 1965. Pengantar Materi Ancaman Disintegrasi Bangsa Kita mulai materi kita kali ini dengan salah satu kutipan yang cukup terkenal: Pengertian Integrasi dan DisintegrasiVideo ini menjelaskan tentang pengertian integrasi dan disintegrasiKonsep terkaitDampak Disintegrasi Bangsa SMA, Disintegrasi Bangsa, Pengertian Disintegrasi SEJ, Pengertian Integrasi SEJ, Latar Belakang Munculnya Upaya Disintegrasi NasionalVideo ini menjelaskan tentang Pengertian dan Faktor Integrasi dan DisintegrasiKonsep terkaitPengertian Integrasi Nasional, Rasa Cinta Terhadap Tanah Air, Pengertian Disintegrasi Nasional SMP, Faktor-faktor Disintegrasi Nasional SMA, Faktor-faktor Integrasi Nasional, Pengertian Disintegrasi Nasional SMA, Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948 Proses dan PenyelesaianVideo ini menjelaskan proses dan penyelesaian PKI MadiunKonsep terkaitPenyelesaian Pemberontakan PKI Madiun 1948, Proses Pemberontakan PKI Madiun 1948, Penyelesaian Pemberontakan PKI Madiun 1948 Reaksi Pemerintah, Penyelesaian Pemberontakan PKI Madiun 1948 Aksi Militer, Darul Islam-Tentara Islam Indonesia DI-TII Jawa BaratVideo ini menjelaskan tentang Pemberontakan DI/TII Jawa BaratKonsep terkaitLokasi Pemberontakan DI/TII Jawa Barat, Kesamaan Pola Pemberontakan DI/TII dan PKI 1948, Peristiwa DI/TII Jawa Barat, Akhir Pemberontakan DI/TII Jawa Barat, Respons Pemerintah Terhadap Pemberontakan DI/TII Jawa Barat, Pengertian Operasi Pagar Betis , Tokoh Pemberontakan DI/TII Jawa Barat SMA, Latar Belakang Peristiwa Pemberontakan DI/TII, Awal Mula Serangan Pemberontakan DI/TII Jawa Barat, Upaya Pemerintah Dalam Menumpas DI/TII Jawa Barat, Darul IslamTentara Islam Indonesia DITII Jawa TengahVideo ini menjelaskan tentang pemberontakan DI/TII Jawa TengahKonsep terkaitLatar Belakang Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah SMA, Kekuatan Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah, Respons Pemerintah Terhadap Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah SMA, Akhir Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah SMA, Lokasi Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah, Peristiwa DI/TII Jawa Tengah, Tokoh Pemberontakan DI/TII Jawa Tengah SMA, Darul IslamTentara Islam Indonesia DII-TII Kalimantan SelatanVideo ini menjelaskan tentang pemberontakan DI/TII Kalimantan SelatanKonsep terkaitRespons Pemerintah Terhadap Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan, Peristiwa DI/TII Kalimantan Selatan, Lokasi Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan, Tokoh Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan SMA, Akhir Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan, Proses Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan, Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan SMA, Darul IslamTentara Islam Indonesia DI-TII Sulawesi SelatanVideo ini menjelaskan tentang pemberontakan DI/TII Sulawesi SelatanKonsep terkaitAkhir Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan, Tokoh Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan SMA, Proses Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan, Upaya Pemerintah Dalam Menumpas DI/TII Sulawesi Selatan, Lokasi Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan, Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan SMA, Peristiwa DI/TII Sulawesi Selatan, Respons Pemerintah Terhadap Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan, Darul Islam-Tentara Islam Indonesia DI-TII AcehVideo ini menjelaskan tentang pemberontakan DI/TII AcehKonsep terkaitPeran M. Jasin Dalam Penyelesaian Pemberontakan DI/TII Aceh, Lokasi Pemberontakan DI/TII Aceh, Akhir Pemberontakan DI/TII Aceh, Latar Belakang Pemberontakan DI/TII Aceh SMA, Tokoh Pemberontakan DI/TII Aceh SMP, Respons Pemerintah Terhadap DI/TII Aceh, Peristiwa DI/TII Aceh, Upaya Pemerintah Dalam Menumpas DI/TII Aceh, Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil APRA Latar Belakang dan TokohVideo ini menjelaskan tentang latar belakang pemberontakan APRAKonsep terkaitRencana Pemberontakan APRA, Tokoh Peristiwa APRA - Profil dan Aksi Westerling, Tokoh Pemberontakan APRA, Sejarah Pertemuan Westerling dengan Sultan Hamid II, Latar Belakang Pemberontakan APRA, Riwayat Hidup Raymond Pierre Paul Westerling SMA, Tokoh Peristiwa APRA - Profil dan Aksi Sultan Hamid II, Profil Sultan Hamid II, Aksi Sultan Hamid II dalam Pemberontakan APRA, Angkatan Perang Ratu Adil APRA Proses PenyelesaianVideo ini menjelaskan tentang proses pemberontakan APRAKonsep terkaitIsi Ultimatum Westerling, Korban Serangan APRA ke kota Bandung, Akhir Pemberontakan APRA, Penyelesaian APRA di Bandung, Peran Adolf Gustaaf Lembong Dalam Penumpasan Pemberontakan APRA, Ultimatum Westerling dan Serangan APRA, Proses Pemberontakan APRA di Bandung, Proses Pemberontakan APRA di Jakarta SMA, Respons Pemerintah Terhadap Pemberontakan APRA, Serangan APRA, Penyelesaian APRA di Jakarta, Pemberontakan Andi Aziz Latar Belakang dan TokohVideo ini menjelaskan tentang pemberontakan Andi AzizKonsep terkaitTokoh-tokoh Pemberontakan Andi Azis, Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis SMA, Pasukan Andi Azis, Profil Singkat Andi Azis, Latar Belakang dan Tokoh Pemberontakan Andi Azis, Pemberontakan Andi Aziz Proses dan PenyelesaianVideo ini menjelaskan tentang proses pemberontakan Andi AzizKonsep terkaitProses Pemberontakan Andi Azis SMA, Penyelesaian Pemberontakan Andi Azis SMA, Peran Alex Kawilarang dalam penumpasan pemberontakan dalam negeri, Pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS 2Video ini menjelaskan tentang proses pemberontakan RMSKonsep terkaitAkhir Pemberontakan RMS, Proses Pemberontakan RMS, Gerakan Militer Dalam Penyelesaian Pemberontakan RMS, Respons Pemerintah Terhadap Pemberontakan RMS, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI dan Perjuangan Rakyat Semesta PERMESTA 1Video ini menjelaskan tentang Latar Belakang PRRI/PermestaKonsep terkaitLatar Belakang Pemberontakan PERMESTA SMA, Latar Belakang Pemberontakan PRRI 1 Ketidakpuasaan Pemerintah Daerah Sumatera, Latar Belakang Pembentukan Dewan Militer Daerah SMA, Latar Belakang Pemberontakan PRRI/PERMESTA, Pembentukan Dewan Banteng di Sumatra Barat, Latar Belakang Pemberontakan PRRI SMA, Latar Belakang Pemberontakan PRRI 2 Dominasi Pengaruh PKI, Tujuan Pembentukan Dewan Militer, Proses Pemberontakan PRRI/PERMESTA, Tokoh-tokoh Pemberontakan PERMESTA, Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI dan Perjuangan Rakyat Semesta PERMESTA 2Video ini menjelaskan tentang proses dan penyelesaian PRRI/PermestaKonsep terkaitPenyelesaian Pemberontakan PRRI/PERMESTA Jalur Diplomasi, Keterlibatan Amerika Serikat dalam Permesta, Penyelesaian Pemberontakan PRRI/PERMESTA Bagian 1 Operasi 17 Agustus, Penyelesaian Pemberontakan PRRI/PERMESTA Bagian 2 Operasi Merdeka, Aksi Militer Dalam Penumpasan PERMESTA di Sulawesi, Aksi Militer Dalam Penumpasan PRRI di Sumatera, Pemberontakan G30SPKI Latar BelakangVideo ini menjelaskan tentang latar belakang pemberontakan G30S/PKIKonsep terkaitSebab Pemberontakan G30S/PKI Permasalahan Tanah, Latar Belakang Pemberontakan G30S/PKI Isu Sukarno Sakit dan Permasalahan Tanah, Latar Belakang Pemberontakan G30S/PKI Isu Pembentukan Angkatan Kelima, Latar Belakang Pemberontakan G30S/PKI SMA, Pemberontakan G30SPKI Tokoh-TokohVideo ini menjelaskan tantang tokoh-tokoh G30S/PKIKonsep terkaitTokoh-tokoh Pemberontakan G30S/PKI Aidit, Tokoh-tokoh Pemberontakan G30S/PKI Letkol Untung, Tokoh-tokoh Pemberontakan G30S/PKI Sjam Kamaruzaman, Tokoh-Tokoh Pemberontakan G30S/PKI Brigjen Suparjo, Tokoh-tokoh Pemberontakan G30S/PKI Kolonel Abdul Lathief, Pemberontakan G30SPKI ProsesVideo ini menjelaskan tentang proses pemberontakan G30S/PKIKonsep terkaitPengambilalihan Sarana Komunikasi, Tujuan Pemberontakan G30S/PKI, Tindakan PKI dalam Menghancurkan NKRI, Kudeta Yang Dilakukan Oleh PKI, Korban Pemberontakan G30S/PKI, Persiapan Sebelum Pengkhiantan Melalui Gerakan 30 September 1965, Jalannya Pemberontakan G30/SPKI SMA, Dalih Pemberontakan G30S/PKI, Pemberontakan G30SPKI PenyelesaianVideo ini menjelaskan tentang penyelesaian G30S/PKIKonsep terkaitUpaya Pengamanan Presiden Sukarno, Tragedi Lubang Buaya, Upaya Pengangkatan Jenazah, Penyelesaian Pemberontakan G30S/PKI Penemuan Jenazah Para Jenderal di Sumur Tua Lubang Buaya, Penyelesaian Pemberontakan G30S/PKI, Upaya Pembebasan Bandara Halim Perdana Kusuma, Penyelesaian Pemberontakan G30S/PKI Peran Mayor Jenderal Soeharto, Upaya Militer Menenangkan Masyarakat Peran Soeharto, Respons Militer Pada Pemberontakan G30S/PKI, Upaya Penjagaan Keamanan Pasca Pemberontakan G30S/PKI, Pemberontakan G30SPKI Enam Versi G30SVideo ini menjelaskan tentang enam versi dalam peristiwa G30SKonsep terkaitEnam Versi G30S/PKI Teori PKI Sebagai Dalang, Enam Versi G30S/PKI Teori Sukarno Sebagai Dalang Pemberontakan, Enam Versi G30S/PKI Teori Chaos, Enam Versi G30S/PKI Teori CIA Sebagai Dalang Pemberontakan, Enam Versi G30S/PKI Teori Kepentingan AS dan Inggris, Enam Versi G30S/PKI Teori Persoalan Internal AD, .
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/24
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/92
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/34
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/284
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/69
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/116
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/164
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/328
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/13
  • rangkuman perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa