Irama gendang menyuguhkan nuansa rancak. Lilin lebah kian mengepakkan sayapnya. Di atas panggung, Bentang Parahyangan –Mak- melenggang lenggokkan tubuhnya, membongkok. Ekspresi wajahnya yang berpuyan berpulas make up dan bersanggul segara dengan mahkota tiara di atas keningnya seperti itu ulem. Tersenyum, memainkan indra penglihatan bulatnya nan masih terlihat mulia dan nyawa, di usianya yang sudah mulai tiga puluh limaan. Seringkali Mak mengarun dan memainkan pantat biolanya dengan liukkan nan mengundang sorakan riuh spektator. Di radiks panggung, para lelaki nan ngibing1 dengan memegang gepokan duit di tangan, tukar berebut membagi saweran2 pada Mak. Tentu saja, melihat penggemarnya yang saling berebut, Mak makin beringas meliukkan awak sintalnya. Pemandangan itu menciptakan menjadikan Sati gerah. Jengah dipalingkannya wajahnya. Tak kuasa rasanya melihat Mak berlaku sebagaimana itu di atas panggung. Berenjut memberahikan dalam nada jaipong. Gerak-geriknya serupa itu mumbung trik pikat. Menciptakan menjadikan para lanang kekurangan akal bulus dan menaburkan uangnya di atas kancah. Internal salam akrab tangan Mak. Bahkan banyak juga nan sedemikian itu kurang ajarnya menyelipkan persen itu di tempat-bekas yang terasa larangan. Diselipkan di atas kemben kebayanya, ataupun di bebat pinggulnya. Sungguh, pemandangan yang malar-malar sudah lalu bertahun-tahun membuat Sati ceku. Namun, bertahun-hari juga, sejak ia kecil dan baru bisa melanglang sebatas beliau tumbuh dewasa seperti mana sekarang, Sati lain pernah ingin absen bagi mengikuti Mak dan rombongan jaipongannya nabeuh3 ke hajatan nan menjemput grup mereka. Barangkali sudah seperti kebiasaan yang candu. Tinggal, karena suatu kondisi, Mak terpaksa membawa Sati boncel yang bau kencur boleh bepergian selangkah dua langkah, pergi manggung. Keadaan itu terus berlangsung. Seiring dengan kepiawaian Mak dan namanya yang menginjak tersohor di kalangan para peminat jaipong, sebagai pesinden dan peronggeng ternama. Kemolekan Mak, suaranya yang buntar runyam kalau nyinden, kelenturannnya menari jaipong, memberi Mak poin plus untuk cepat dikenal. Terbit diajak serta, karena peristiwa tertekan. Sati katai tak ada yang ngasuh ataupun ngemong saat Mak manggung. Akhirnya rasam it uterus silau. Sati sering enggak pernah ketinggalan ikut jika Mak manggung. Malar-malar sampai ia beranjak taruna. Jika panggungan Mak dekat, Sati akan mengiringi Mak setakat acara tuntas. Kecuali jika jauh, Ia absen mengikuti Mak manggung. Mak dan Sati setuju seandainya sekolah yang harus dikedepankan. “Mak nggak mau Sati ketinggalan pendidikan begitu juga Mak. Sati harus mengutamakan belajar. Biar pinter. Biar jadi sarjana!” begitu selalu Mak menjatah wejangan. Sati anak dara, satu-satunya lakukan Mak. Sejak jiwa dasa bulan, Bapaknya Sati meninggalkan Mak karena tergoda perempuan tak. Sejak itu Mak yang bermain ganda menafkahi dan mendidik Sati. Mak yang masih terbilang belia ketika itu, dengan pendidikan nan hanya tamatan SD dengan keluarga anak yang masih sangat kecil, begitu kegalauan mencari pekerjaan untuk berdeging hidup. Mak tidak punya keahlian segala-barang apa. Bahkan untuk mengerjakan pekerjaan flat atau memantek, Mak bukan terbilang cekatan. Pantas cuma karena saat itu usia Mak masih tinggal belia. Ya, sebagai halnya kebanyakan gadis-gadis dusun, Mak menikah intern usia nan tinggal muda. Berkat, intern kebingungan itu, Om jauhnya menawari Mak bagi belajar nyinden dan menjadi penayub jaipong serta tukang kawih4 di grup jaipong yang layak naik daun di daerahnya. Mang Karso adv pernah kalo suara Mak melingkar dan bagus. Mak pernah membiasakan karawitan dan nyinden Cianjuran selepas tamat SD. Benar namun, enggak perlu belajar lama, Mak sekaligus diajak naik panggungan. Sejak saat itu lagi Sati kerdil diboyong manggung kemana-mana. Berawal dari butuh, marcapada seni yang kerap menghancurkan basyar lega nikmat euphoria, pun terjadi puas Mak. Terlebih saat Mak disukai banyak penggemar jaipong, jadi sri ajang yang mahal dan tersohor. Mak makin lupa diri. Banyak lelaki yang tergila-edan pada Mak. Itu membuat Mak terbuai. Sudah lain terbilang Mak sangkut-paut cerai dengan para bos-bos yang menggilainya. Kebanyakan hanya bertahan sama tua milu karena pernikahan yang dilakukan hanya secara siri atau sembunyi-sembunyi dari istri purwa. Enggak terbilang pula Mak didatangi para candik renta dan pasca- itu pernikahanpun hancur. Anehnya, Mak sepertinya tidak peduli dan tak merasa jera bikin terus mengulangi kesalahan serupa. “Sati nggak ingin tatap Mak sembarangan juga memilih nomine suami. Sati malu Mak! Citra buruk pesinden yang genit dan penunda tlah Mak hidupkan di diri Mak. Sati tak doyan!” protes keras Sati nan makin mengerti seiring pertumbuhan dirinya yang beranjak dewasa yang membuat Mak mulai menghentikan petualangannya puas lelaki-lelaki nan menggilainya. Tapi Mak juga membeberkan kalau semua itu Mak lakukan demi kesinambungan semangat mereka. “Kalau urusannya Mak penis seseorang nan bisa bersedia dan menerima vitalitas kita, carilah nan benar-benar pas Mak. Tidak teristiadat Mak pilih pejabat-bos fertil tapi punya istri. Pernikahan itu sakral Mak. Takkan Mak mencoreng moreng taki perpautan dengan terus kawin cerai. Carilah lelaki yang sayang sama kita, mau nerima Mak segala adanya. Tak kayapun taka pa-apa, radiks cak hendak berkreasi. Itu cukup buat Sati Mak!” “Tapi beliau butuh biaya osean sekarang Nak! Sebentar lagi kamu lenyap SMU. Mak pengen kamu menyinambungkan ke perguruan jenjang, Sati. Menjadi dokter sebagai halnya cita-citamu, itu ketel membutuhka biaya yang sangat besar. Mak kepingin jujurkan sekolahmu sampai kamu makara orang’. Tapia pa layak hanya dengan mengandalkan penghasilan Mak ibarat pesinden? Izinkan Mak menerima pinangan Bos Hendi ya Nak? Dia pemanufaktur kayu dan property gedung yang banyak duitnya. Mak janji kali ini Mak mau menjaga akad nikah kami. Mak ingin membedabedakan. Itu demi kamu Nak!” alai-belai Mak dengan suara yang lirih dan penuh haru terus terngiang di kuping Sati. Kata-introduksi Mak itu pun yang mewujudkan Sati seolah perang dingin dengan Mak. Sati patuh mengikuti Mak manggung. Seperti lilin batik ini. Itu Sati lakukan demi sebuah misi. Menjaga Mak sepatutnya tak kegenitan pada penggemar-peminat lelakinya, tercatat bos tiang cengengesan yang sudah lalu lama mencitacitakan Mak. Sati tetap enggak mau Mak nikah kembali, kalau dengan lanang itu. Untuk itu Sati melancarkan perang dingin dengan Mak. Udang rebon kudu eling, ulah jongjon teuing… Di dunya ebi ngumbara, henteu lestari salawasna…5’Kritik bulat, berat namun bening milik Mak berdesing diikuti tepak kendang nan mampu mengundang para pemadat jaipong untuk mengibing. Sati seperti tersadar dari lamunannya. Terlebih ketika seseorang menepuk pundaknya. Sati tergeragap, serentak menoleh ke sisi kirinya. “Melamun aja Ti. Ntar kesurupan lho!” Amir, anak ketua pemilik grup Jaipong sudah nyengir di sampingnya. Amir sengaja menggantikan Bapaknya mengiringi grup Jaipongnya. Kebetulan kuliahnya di Sekolah Pangkat Seni Indonesia STSI medium perlop semester. “Ahh nggak kok A. Duduk bungkam saja disini. Abis, mau ngomong proporsional siapa?” Sati mesem takjim puas anak majikan Maknya itu.“Kenapa gak ikutan nyinden atau goyang badan sama Makmu di panggung sana Ti? Lumayan ka bisa dapet saweran…”Sati mendecak. “Malulah A. Lihat tingkah Mak di panggung cuma aku malu. Terlebih sertaan nyinden alias ngibing. Nggak ahh!”“Lho? Kenapa mesti malu? Nari atau nyinden? Itu seni lho Ti. Seni budaya kita yang sudah hendaknya kita jaga dan lestarikan. Aku malah bangga sama Buya nan tegar menjaga grup ini tetap usia meskipun dengan nyawa yang mutakadim kembang kempis. Terharu karena saat ini tak begitu banyak sosok yang cak hendak nanggap jaipong di program-acara hajatan atau keriaan. Orang saat ini maunya manggil Organ dangdut lakukan acara-program hiburannya. Aku malah berencana akan ikut menjaga kesenian ini seyogiannya tetap hidup dan ditanggap anak adam…” introduksi-kata Amir itu membentuk Sati menyambungkan tatapnya pada cowok manis nan berpostur jangkung itu. Takjub juga. “Aa tahu segala nan membuatmu merasa sipu dengan pekerjaan Makmu dan seni jaipong ini. Tapi Ti…seni dimana-manapun kontroversi pelakunya memang sama dengan itu. Karena privat seni, ada pembawaan, terserah gairah, yang seandainya si pelaku tidak juru mengendalikannya akan membuatnya terseret sirkuit. Itu tercalit orang per orang pribadinya Ti. Padalah, sekali lagi pada pribadi masing-masing buat menyikapi dan menjalaninya. Kalau saja sudah terlanjur terserah label yang berlaku, berarti tugas kita untuk meluruskan dan memperbaikinya. Tapi Ti…Aa yakin, darah seni itu bergerak kental di tubuh kamu!” malam itu setelah perbincangan lumayan tataran dengan Amir, Sati untuk yang mula-mula kalinya membuat wajah Mak dipenuhi kejut. Mak tak percaya dengan pandangannya. Sati meronggeng jaipong Tanding Manis’ dengan tarian yang indah dengan liukan badan yang luwes, dinamis. “Sati kepingin jadi juru kawih dan tukang tari jaipong!” tegas Sati di pangkuan Mak dan paman-pamannya. Menciptakan bengong dan nelangsa yang menengok-ubah di wajah Mak. Sati, Mak tahu betul sifat anak itu. Sati memang agak tebal bibir, kritis sedari kecil, serius tapi jika sudah ada kemauan, ia akan setia mempertahankan segala apa nan dia mau. Keras kepala anak itu. Mak mutakadim menanyakan berulang kelihatannya kemana Sati akan menyinambungkan kuliah. Momen itu Sati memang tak memberi jawaban pasti. Keinginannya masih heterogen. Sesekali ia mendedahkan ingin kaprikornus tabib karena ain tuntunan MIPA yang sangat dikuasainya. Tapi rajin juga keinginannya berbelot bikin menjadi guru dengan alasan kepingin mengabdikan dirinya di rataan pendidikan buat anak-anak tak mampu di pedesaan. Sekarang, beliau keukeuh mau menjadi penari dan pesinden, itu semenjak Sati akrab dengan Amir, anak majikan grup seninya. “Pikirkan kembali Sati. Untuk apa menjadi peronggeng dan pesinden? Profesi yang enggak dilirik anak-anak ampuh sampai-sampai di jaman waktu ini. Apa istimewanya? Dia lihatlah Mak! Cak agar Mak berhasil menjadi pesinden tersohor tapi bukankah sira seringkali enggak gemar dengan profesi Mak?” Mak mencoba mempengaruhi jalan pikiran Sati. “Nan Sati nggak doyan bukan masalah seni jaipongnya. Tapi sikap Mak yang pecicilan, genit dan suka memanfaatkan popularitas Mak lakukan menggoda para lelaki. Sati ingin memperbaiki citra pesinden dan bedaya jaipong pun melestarikan seninya itu sendiri Mak. Jaipong itu seni tradisional kita yang suntuk unik dan indah. Tepak kendangnya, bunyi gamelannya begitu rancak dan menggugah. Pesan-pesan moral dalam tembang-tembangnya nan abadi dan memiliki pakem tersendiri, lewat sarat ajaran kelebihan. Mak renungi lagu Bangbung Hideung, Awet Rajet, Papacangan, semua liriknya menerimakan nasehat dan wejangan nan suntuk signifikan jika kita renungi…”terang Sati panjang lebar. Masukan Mak nan memberinya beragam alasan sudah lain digubrisnya juga. Sati loyal berkuat untuk melanjutkan sekolahnya ke STSI dan mendalami seni karawitan. Mak lagi tak bisa mencegah lagi ketika Sati dengan intens melebur ke dalam grupnya. Ikut manggung dan menjadi penari jaipong. Mendayukan ibing jaipong yang sangat luhur, elastis dan mempelajari vakem gerakannya setakat tidak terkesan memberahikan dan haram sama dengan yang selama ini dicitrakan para penari panggungan lainnya. *** Riuh keplokan mendengung di balai Kabupaten sehabis para penari dengan kostum butuh merak lengkap dengan mahkota superior burung dan sayap indah warna warni itu usai menarikan satu lagu jaipong. Usaha yang tertata dan terasuh apik dan luhur, sangat dinamis sonder melepaskan kesan semok semenjak joget jaipong itu sendiri, namun lebih terkesan santun dan berkelas, membuat para penonton terpana dan takjub. Termasuk Pak Wedana yang duduk di deretan kedudukan kegadisan, paling depan. Lima hamba allah pakar kawih, muda dan cantik, seling nyinden memperdengarkan kritik khasnya nan bening. “Rumah tangga jeung manehna…Buya Wedana yang terhormat…geus teu kaitung lilana. Ti bujangan jeung parawan…Bapak Sekwilda…tepi ka reauy anakna…6” Sambil ngawih, Pesinden tetap menyebut namun n domestik panggilan nan makin benar. Kata sayang’ atau ganteng’ dengan dibarengi permohonan saweran bukan lagi digunakan. Itu berkat aturan hijau berusul pimpinan grup Seni jaipong “Wanda Baru” arahan Amir dan Sati. Dua individu generasi penerus seni tradisional jaipongan yang sudah menyelesaikan studynya dan bahu bisnis memajukan grup kesenian itu. Sati sengaja menjeput panayagan7, Pakar Kawih dan Bedaya Jaipong yang dibentuk partikular intern beberapa grup ajojing yang sedikitnya menampilkan dua atau tiga orang pada satu lagu, semua dari alumni sekolahnya. Mereka ilmuwan-jauhari seni yang mau bergabung bikin membangun satu misi. Melestarikan budaya dan membangun pencitraan nan nyata dan masih tetap nyinden perumpamaan juru kawih sepuh di antara para juru kawih muda. Masih konstan menari jaipong dengan ogok kepiawaiannya melenturkan tangan dan badan, namun tanpa kerlingan mata menggodanya. Sati menyasarkan Mak bikin santun membawa diri, bak pekerja seni. *** Catatan KakiNgibing Joget/nari sebutan untuk pejoget JaipongSaweran Uang nan dibagikan penonton nan dansa pada pesinden Nabeuh Manggung/menanjak panggung/panggilan manggungPandai Kawih Pesinden/Penyanyi lagu JaipongPanayagan Panggilan untuk para penabuh klonengan *** karya ratna Embok nama pena dari Runengsih, pemukim Lebaksiuh Rt 001/05 Desa Sukasari Kec. Dawuan kab. Subang. Beberapa tulisannya koneksi dimuat di beberapa tabliod akil balig, jurnal dan majalah. Beberapa buku antologi telah diterbitkan foto ilustrasi _____________Dapatkan pelintasan berita Subang via Follow Twitter tintahijaucomLike Faceboook Sidang pengarang TintahijauIklan & Promo 089624350851
Tujuanpembuatan tari kreasi baru ini, yaitu untuk lebih menambah vocabuler perbendaharaan tari yang dirasakan tidak pernah bertambah selama berpuluh tahun. Tujuan lain adalah untuk memberi apresiasi kepada generasi muda, bahwa seni tari tradisi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.
133 Seni Tari Kelas XI Ajang Kreasi Coba tunjukkan kreasimu melalui kegiatan berikut 1. Buatlah kelompok yang terdiri atas empat anak 3. Pilihlah sebuah tema tari, kemudian buatlah judul beserta sinopsis sebuah karya tari berdasarkan tema tersebut 4. Buatlah karya tari berdasarkan tema, judul, dan sinopsis yang telah kalian siapkan 5. Persiapkan karya tari yang kalian buat untuk dipertunjukkan di depan kelas Gambar Pertunjukan karya tari di panggung tertutup Gambar Pertunjukan karya tari di tanah lapang B. Mempertunjukkan Karya Tari Pernahkah kamu mempertunjukkan karya seni yang kamu buat kepada orang lain? Mempertunjukkan hasil karya merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seseorang yang gemar berkarya. Dengan menunjukkan hasil karya, berarti orang tersebut berani memper- lihatkan kemampuannya. Menunjukkan hasil karya berarti juga memberikan peluang kepada orang lain untuk mengapresiasi karya seni, bahkan mungkin dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada orang lain. Tahukah kamu, apa saja yang perlu dipersiapkan dalam mempertunjukkan karya seni tari? Persiapan itu, di antaranya, meliputi hal-hal berikut. 1. Karya Tari Karya tari merupakan karya seni yang bentuk utamanya berupa gerak yang indah dari tubuh manusia. Selain gerak, dalam karya tari juga ada unsur pendukung yang lain, seperti musik iringan, busana, tata rias, dan alat untuk melakukan gerak tari. Gerak dan unsur pendukung tersebut perlu dipersiapkan sebelum dipertunjukkan di depan orang lain. 2. Tempat Pertunjukan Jika akan mempertunjukkan suatu karya untuk ditonton orang lain, kita memerlukan tempat pertunjukan. Banyak tempat yang dapat digunakan untuk mempertunjukkan karya tari. Tempat tersebut dapat berupa panggung, pendapa, arena pertunjukan, atau tanah lapang. Hal terpenting dari sebuah tempat pertunjukan karya tari, yaitu adanya pembatas antara penyaji dan penonton. Re p. w w w .b ayb al om Re p. w w w .k br im an il 134 Seni Tari Kelas XI Pertunjukan karya tari perlu dipersiapkan agar ada kesesuaian antarunsur, mengingat karya tari merupakan karya seni yang kompleks. Jika unsur yang satu dengan yang lain sesuai, pertunjukan karya tari dapat berhasil dengan baik. Selain itu, baik penyaji maupun penonton akan merasa puas. Kesesuaian yang harus dipersiapkan dalam pertunjukan karya tari, di antaranya, sebagai berikut. 1. Kesesuaian gerak tari dengan tema tari. 2. Kesesuaian antara rangkaian gerak satu dengan gerak berikutnya. 3. Kesesuaian gerak dengan musik yang mengiringinya. 4. Kesesuaian busana tari dengan tema dan gerak tari. 5. Kesesuaian gerak tari dengan tempat pertunjukan. 6. Kesesuaian gerak tari dengan bentuk pola lantainya. Agar kesesuaian-kesesuaian seperti di atas tercipta, perlu adanya latihan. Latihan yang diperlukan terutama latihan memperagakan gerak tari, latihan memperagakan gerak tari yang sesuai dengan iringannya, dan latihan pola lantai gerak tari di tempat pertun- jukan. Dalam mempertunjukkan karya tari, kita dapat mempertunjukkan kar- ya tari yang kita buat sendiri maupun karya tari orang lain. Apa bedanya mempertunjukkan karya tari karya sendiri dengan mempertunjukkan karya tari orang lain? Mempertun- jukkan karya tari apa pun pada da- sarnya sama. Namun, jika kita diharuskan memperagakan karya orang lain, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai berikut. 1. Mengetahui dan memahami tema karya tari. 2. Memahami, menirukan, dan menghafalkan gerak tari satu per satu. 3. Banyak bertanya kepada penata tari mengenai karya tari, baik unsur utama maupun unsur pendukungnya. Bacalah Teropong di bawah ini agar pengetahuanmu bertambah Re p. w w w .f li ck om Gambar Berlatih menari Gambar Pertunjukan karya tari di arena Re p. w w w .hi da ya eb .i d Gambar Pertunjukan karya tari di pendapa Re p. w w w .w is ata m el ayu .c om 135 Seni Tari Kelas XI Teropong Sendratari Ramayana Drama dalam Tarian Khas Jawa Sendratari Ramayana merupakan seni pertunjukan yang cantik, mengagumkan, dan sulit tertandingi. Pertunjukan ini mampu menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari, drama, dan musik dalam satu panggung dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana, epos legendaris karya Walmiki yang ditulis dalam bahasa Sansekerta. Kisah Ramayana yang dibawakan pada pertunjukan ini serupa dengan yang terpahat pada Candi Prambanan. Seperti yang banyak diceritakan, cerita Ramayana yang terpahat di candi Hindu tercantik tersebut mirip dengan cerita dalam tradisi lisan di India. Jalan cerita yang panjang dan menegangkan itu dirangkum dalam empat lakon atau babak, yaitu penculikan Shinta, misi Hanoman ke Alengka, kematian Kumbakarna dan Rahwana, dan pertemuan kembali Rama dengan Shinta. Seluruh cerita disuguhkan dalam rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para penari yang rupawan dengan diiringi musik gamelan. Kita diajak untuk benar-benar larut dalam cerita dan mencermati setiap gerakan para penari untuk mengetahui jalan cerita. Tidak ada dialog yang terucap dari para penari. Satu-satunya penutur adalah sinden yang menggambarkan jalan cerita lewat lagu-lagu dalam bahasa Jawa dengan suaranya yang khas. Kita tidak akan kecewa jika menikmati pertunjukan sempurna ini, sebab bukan hanya tarian dan musik saja yang dipersiapkan. Pencahayaan pun disiapkan sede- mikian rupa sehingga tak hanya menjadi sinar yang bisu, tetapi mampu menggambarkan kejadian tertentu dalam cerita. Begitu pula riasan pada tiap penari, tidak hanya mempercantik, tetapi juga mampu menggambarkan watak tokoh yang diperankan sehingga penonton dapat dengan mudah mengenali meski tidak ada dialog. Kita juga tidak hanya melihat tarian saja, tetapi juga adegan menarik, seperti permainan bola api dan kelincahan penari berakrobat. Permainan bola api yang menawan dapat dilihat ketika Hanoman yang semula akan dibakar hidup-hidup justru berhasil membakar kerajaan Alengkadiraja milik Rahwana. Adapun akrobat dapat dijumpai ketika Hanoman berperang dengan para pengikut Rahwana. Permainan api ketika Shinta hendak membakar diri juga menarik untuk disaksikan. Dikutip dari http diakses 17 Februari 2009, dengan pengubahan Kegiatan berikutnya adalah Asah Seni. Coba kerjakan sebaik mungkin agar pengetahuan dan kemampuanmu bertambah Asah Seni Coba kerjakan dengan cepat 1. Berdasarkan kelompok yang telah kalian bentuk pada Ajang Kreasi, persiapkan pertunjukan karya tari yang telah kalian buat 2. Pertunjukkan karya tari tersebut di depan kelas lengkap dengan segala unsur pendukungnya 136 Seni Tari Kelas XI Rangkuman 1 . Seni tari, sebagai seni pertunjukan, tidak semata-mata dipertunjukkan hanya untuk tontonan orang lain. Seni tari, sebagai seni pertunjukan, juga harus mempertimbangkan nilai-nilai estetis dan kebermanfaatannya bagi penonton. 2 . Sinopsis karya tari merupakan ringkasan atau abstraksi dari apa yang diungkapkan dalam sebuah karya tari. 3 . Sinopsis disusun secara singkat, jelas, dan kalimatnya mudah dipahami oleh penonton. 4 . Sinopsis dapat disusun sebelum membuat suatu karya tari. Sinopsis yang disusun sebelum karya tari dibuat dapat mempermudah proses pembuatan karya tari. Sinopsis dapat disusun berdasarkan tema dan judul tarian yang telah ditentukan. 5 . Setelah tema, judul, dan sinopsis karya tari dibuat, seorang penata tari dapat membuat gerak tarinya dan meneruskan pembuatan karya tari secara utuh. Namun, perlu diingat bahwa dalam membuat gerak tari perlu adanya eksplorasi gerak supaya gerak yang dihasilkan sesuai dengan tema tari. 6 . Persiapan pertunjukan karya tari, di antaranya, meliputi karya tari dan tempat pertunjukan. 7 . Pertunjukan karya tari perlu dipersiapkan dengan tujuan sebagai berikut. a. Ada kesesuaian antarunsur. b. Supaya pertunjukan berhasil dengan baik. c. Memberikan kepuasan, baik bagi penyaji maupun penonton. 8 . Pertunjukan karya tari perlu memerhatikan beberapa kesesuaian, di antaranya, sebagai berikut. a. Kesesuaian gerak tari dengan tema tari. b. Kesesuaian antara rangkaian gerak satu dengan gerak berikutnya. c. Kesesuaian gerak dengan musik yang mengiringi. d. Kesesuaian busana tari dengan tema dan gerak tari. e. Kesesuaian gerak tari dengan tempat pertunjukan. f. Kesesuaian gerak tari dengan bentuk pola lantai. 9 . Hal-hal berikut harus dilakukan jika memperagakan karya tari orang lain. a. Mengetahui dan memahami tema karya tari. b. Memahami, menirukan, dan menghafalkan gerak tari satu per satu. c. Banyak bertanya kepada penata tari mengenai karya tari, baik tentang unsur utama maupun unsur pendukung. 10. Mempertunjukkan hasil karya merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi seseorang yang gemar berkarya. Menunjukkan hasil karya berarti memberikan peluang kepada orang lain untuk mengapresiasi karya seni. 137 Seni Tari Kelas XI Asah Kemampuan A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat 1 . Ringkasan atau abstraksi dari sebuah karya tari disebut . . . . a. dialog b. sinopsis c. setting d. stage 2 . Sinopsis disusun secara . . . . a. singkat, jelas, dan kalimatnya mudah dipahami oleh penonton b. luas dan jelas c. indah dengan kalimat-kalimat yang puitis d. singkat dan puitis 3 . Tari Suba Monca berdasarkan sinop- sisnya menggambarkan . . . . a. lemah lembutnya wanita Bima dalam menghadapi musuh b. ketangkasan dan keterampilan prajurit Kerajaan Bima dalam berlatih perang dan berolah sen- jata c. kekuatan raja dalam menghadapi musuh-musuhnya d. kekuatan raja dan ketangkasan prajurit dalam berperang meng- hadapi musuh 4. Tari Parintang merupakan karya tari kelompok kreasi baru yang berasal dari . . . . a. Yogyakarta b. Jakarta c. Palembang d. Sumatera Barat 5. Sinopsis karya tari dapat disusun sebe- lum proses pembuatan karya tari ber- dasarkan . . . . a. tema dan judul karya tari b. gerak tari c. busana dan tata rias d. alat untuk melakukan gerak 6 . Untuk mendapatkan gerak yang se- suai dengan tema karya tari perlu dilakukan . . . . a. meditasi b. eksplorasi c. akulturasi d. adaptasi 7 . Seorang penata tari sering disebut dengan istilah . . . . a. koreografer b. desainer c. ilustrator d. editor 8 . Hal terpenting dari sebuah tempat pertunjukan, yaitu . . . . a. harus lebih tinggi dari penonton b. menggunakan dekorasi yang megah c. ada batas antara penyaji dan pe- nonton d. berada dalam ruang tertutup yang luas 9 . Dasar pembuatan karya tari disebut . . . tari. a. tema b. sinopsis c. stage d. panggung 10. Unsur utama dalam karya tari, yaitu . . . . a. koreografer b. penonton c. gerak d. panggung 138 Seni Tari Kelas XI 11. Pertunjukan sebuah karya tari diha- rapkan dapat menambah . . . penonton. a. kebingungan b. kemarahan c. pengetahuan d. penghasilan 12. Tari Parintang menggambarkan ke- giatan para . . . remaja. a. penari b. santri c. pembimbing d. bintang 13. Menunjukkan hasil karya berarti memberikan peluang kepada orang lain untuk . . . karya seni. a. menjiplak b. mengapresiasi c. mengejek d. membenci 14. Pertunjukan karya tari perlu diper- siapkan agar ada . . . antarunsur. a. perbedaan b. perpecahan c. kerumitan d. kesesuaian 15. Kisah Ramayana berasal dari . . . . a. India b. Arab c. Inggris d. Malaysia B. Uraian Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat 1 . Mengapa sinopsis diperlukan dalam sebuah karya tari? 2 . Tuliskan sinopsis tari Cik Puan 3 . Dari daerah mana tari Suba Monca berasal? 4 . Unsur apa saja yang terdapat dalam sebuah karya tari? 5 . Apa yang perlu dipersiapkan untuk mempertunjukkan karya tari? 6 . Kesesuaian apa saja yang perlu diper- siapkan dalam mempertunjukkan karya tari? 7 . Mengapa pertunjukan karya tari perlu dipersiapkan? 8 . Apa saja yang harus dilakukan jika memperagakan karya tari orang lain? 9 . Sebutkan minimal tiga bentuk tempat pertunjukan karya tari 10. Jelaskan penyusunan sinopsis yang dilakukan sebelum proses pembuatan karya tari Refleksi ”Duduklah di sampingku dalam berbagi kesunyian yang panjang. Menyadari kesendirian dan keakraban berhubungan. Menarilah bersamaku dalam keheningan bahasa sehari-hari, dan bawalah aku ke tempat-tempat di atas bumi sampai akhir Paragraf di atas merupakan sinopsis tari Kepak Sayap Putih karya Hanny Herlina. Apa pentingnya sebuah sinopsis dalam karya tari? Melalui sinopsis yang ditulis oleh seorang koreografer, diharapkan para penonton dapat mengetahui isi karya tari yang dipertunjukkan. Sebuah sinopsis harus disusun secara singkat, jelas, dan kalimatnya mudah dipahami oleh penonton. Melalui materi dalam bab ini, diharapkan kamu mampu menyusun sinopsis untuk tarian karyamu sendiri. Selain itu, karya tari yang kamu pertunjukkan tidak me- nyimpang dari sinopsisnya. 139 Seni Tari Kelas XI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat 1 . Properti yang digunakan untuk mem- peragakan tari Janger dari Lombok berupa . . . . a. keris b. piring c. kipas d. boneka 2 . Fungsi tari Janger dari Lombok bagi masyarakatnya, yaitu sebagai sarana . . . . a. hiburan b. pesta c. upacara d. pergaulan 3 . Keindahan karya tari dapat dilihat berdasarkan . . . . a. banyaknya penonton b. penggarapan unsur-unsurnya c. penilaian dari tim juri d. koreografernya 4 . Berikut ini termasuk seni pertunjukan, yaitu seni . . . . a. tari b. lukis c. patung d. bangunan 5 . Pengetahuan tentang penyusunan tari dikenal dengan istilah . . . . a. dekorasi b. koreografi c. ilustrasi d. editor 6 . Langkah yang harus dilakukan sebe- lum melakukan eksplorasi gerak tari, yaitu . . . tari. a. memilih busana b. memperagakan gerak c. membuat gerak d. menentukan tema 7 . Kalimat yang ditulis dengan jelas mengenai isi karya tari disebut . . . tari. a. prolog b. setting c. tema d. sinopsis 8 . Jenis tarian yang digunakan dalam peristiwa yang berkaitan dengan acara keagamaan berarti karya tari tersebut berfungsi sebagai sarana . . . . a. hiburan b. pertunjukan c. upacara keagamaan d. hubungan dengan sesama 9 . Komposisi silih berganti disebut juga dengan . . . . a. unity b. alternate c. broken d. canon 10. Bentuk tari tunggal yang berasal dari Sulawesi, yaitu tari . . . . a. Pakarena b. Rangguk c. Barong d. Pendet 11. Karya tari dari Aceh yang terlihat unik dengan adanya berbagai peragaan gerak tangan, yaitu tari . . . . a. Saman b. Kuda Gepang c. Pakarena d. Janger 12. Keunikan pada karya tari kelompok, selain dilihat berdasarkan gerak dan unsur-unsurnya, juga dapat dilihat berdasarkan . . . . a. variasi posisi b. jumlah penari c. jumlah penonton d. wajah penari Latihan Ulangan Akhir Semester 2
Tarianini merupakan tari persembahan dari Kaledupa untuk dimainkan di Istana Raja dalam wujud gerakan dan nyanyian dengan fungsi utamanya adalah sebagai penerangan. Berdasarkan makna kata Lariangi yaitu terdiri dari dua suku kata : • Lari yang berarti menghias atau mengukir, baik itu dalam bentuk formasinya yang kadangkala berbentuk
Pengertiansinopsis seni tari - Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga. Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa