Manfaatmempelajari sirah nabawiyah adalah seperti yang dikatakan oleh Ibnul Jauzi "Aku memandang bahwa hanya sibuk mempelajari fiqh dan hanya sibuk mempelajari hadits-hadits Nabi ﷺ (yaitu yang berkaitan dengan fiqh) tidak cukup untuk memperbaiki hati kecuali apabila digabungkan dengan mempelajari raqāiq (yang dapat melembutkan hati) dan
cerdas cermat agama Soal Cerdas Cermat Agama – Berikut adalah soal- soal cerdas cermat agama tentang sirah nabawiyah. Paket 1Paket 2Paket 3Paket 4Paket 5Paket 6Paket 7Paket 8Paket 9Paket 10 Paket 1 1. Nabi lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah. bila dihitung secara masehi, pada tanggal, bulan, dan tahun berapakah Rasulullah saw lahir? Jawab 20 atau 22 April 571 Masehi 2. Nabi Muhammad dikenal dengan beberapa nama, sebutkan 3 nama lain bagi Nabi Muhammad? Jawab Ahmad, Al-Maahi, Al-Haasyir, Al-Aqib, AlMuaqaffa 3. Sebutkan tiga gelar yang dijelaskan oleh Rasulullah saw tentang dirinya! Jawab Nabiyur Rahmah Nabi pembawa rahmat, Nabiyyul Malhamah Nabi yang terlibat dalam perangperang besar, dan Nabiyyut Taubah Nabi pembuka pintu taubat 4. Setiap benda yang Rasul miliki selalu beliau berikan nama. Apa nama kuda yang dimiliki Rasul sebagai hadiah dari raja Muqouqis? Jawab Lizaz 5. Ajal Rosulullah sudah dekat,di isaratkan dalam firman Allah Swt dalam surat? Jawab An-Nashr Paket 2 1. Rasulullah lahir pada saat tentara gajah datang ke Mekkah, dalam istilah bahasa Arab disebut apakah tahun tersebut? Jawab Aamul fiil 2. Apa arti dari nama Ahmad untuk Nabi saw? Jawab terpuji 3. Siapakah nama ayah Rasulullah lengkap dengan nasabnya sampai kakeknya yang 3? Jawab Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abd Manaf 4. Sebutkan salah satu dari nama-nama unta rasulullah? Jawab Al Qaswa, Al Adda, dan Al Jad’a 5. Ada 6 orang yang menyaksikan rasullullah saw di saat wafat beliau, sebutkan 3 diantaranya? Jawab Aisah, Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Anas bin Malik, Ummu Salamah Paket 3 1. Apa istilah Al-Qur’an untuk menyebut Pasukan Bergajah yang menyerang Ka’bah, bacakan ayatnya? Jawab Ashhaabil Fiil أَلمْ تـَرَ كَيْفَ فـَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ 2. Apa arti dari nama Al-Maahi untuk Nabi saw? Jawab yang menghapus, karena Allah swt menghapus kekafiran melalui Nabi saw 3. Siapakah nama Ibu Rasulullah lengkap dengan Nasabnya sampai kakeknya yang 3? Jawab Aminah bin Wahab ibn Abd Manaf ibn Zuhrah 4. Banyak sekali mu’jizat yang Rasul miliki semasa hidupnya. Sebutkan salah satu mukjizat Rasul ketika masih kecil? Jawab Dibelah dadanya, dipayungi oleh awan ketika bepergian ke syam 5. sebutkan Salah satu sahabat Rosul yang memandikan jenazah Rosul adalah? Jawab Ali bin Abi Tholib / Abbas bin Abdul Mutholib Paket 4 1. Siapakah raja yang memimpin penyerangan pasukan gajah ke kota Mekkah? Jawab Raja Abrahah 2. Apa arti dari nama Al-Haasyir untuk Nabi saw? Jawab yang mengumpulkan, karena seluruh manusia akan berkumpul di bawah kaki Nabi saw pada hari kiamat 3. Siapa nama kakek Nabi yang padanya bertemu nasab kedua orang tua beliau? Jawab Kilab 4. Siapakah nama malaikat yang diutus oleh Allah untuk membelah dada Rasul? Jawab Malaikat jibril salah satu yang bertugas sebagai penggali kubur untuk makam Rosulullah? Jawab Abbu Ubbaydah Ibnu Aljarroh dan Abu Thalhah Zayd bin Sahl Paket 5 1. Apa nama burung yang menghancurkan pasukan gajah? Jawab Burung Ababil 2. Apa arti dari nama Al-Aqib untuk Nabi saw? Jawab yang mengakhiri, karena tidak ada lagi Nabi Setelahnya 3. Siapakah nama Nenek Nabi atau ibu dari ayahnya? Jawab Fatimah bin Amr 4. Salah satu mukjizat Rassulullah adalah isra miraj. tanggal berapakah isra miraj diperingati? Jawab 27 Rajab 5. di kamar siapakah rasulullah dikebumikan? Jawab Kamar siti Aisyah Paket 6 1. Senjata apa yang digunakan untuk menghancurkan pasukan gajah? Jawab Batu yang terbakar 2. Apa arti dari nama Al-Muqoffa untuk Nabi saw? Jawab yang dimuliakan 3. Kapankah Ayahanda Nabi saw wafat? Jawab Wafat saat pada usia 25 tahun, ketika dalam perjalanan pulang ke Mekah. Saat itu Nabi masih dalam kandungan ibunya yang dimaksud dengan Ghazwah? Jawab Yaitu perang yang diikuti oleh Nabi sekaligus nabi pun menjadi pimpinan perang apa yang diberikan Rasul kepada para tawanan yang berhasil ditangkap pada perang Badar? Jawab Abu Bakar mengusulkan kepada Nabi supaya mereka membayar tebusan baik berupa uang maupun jasa mengajar bagi kaum muslimin untuk bisa membaca dan menulis, Rasul pun setujui pendapat tersebut Paket 7 1. Dimana tempat pasukan gajah dihadang sebelum sampai ke Mekah? Jawab Wadi Muhassir 2. Berapa kali nama Muhammad disebutkan dalam Al-Qur’an! Jawab 4 kali 3. Apa warisan yang ditinggalkan oleh Abdullah ayahanda nabi saw Jawab 5 ekor unta, beberapa ekor kambing, seorang budak perempuan bernama Barakah atau Ummu Aiman 4. Apa yang dimaksud dengan isro? Jawab Perjalanan nabi pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso 5. Siapakah ketua pasukan kuda kaum musyrikin pada perang Uhud? Jawab Khalid Ibn Al-Walid Paket 8 1. Al-Quran mengabadikan peristiwa penyerangan kota Mekkah oleh pasukan bergajah. terdapat dalam surah apakah peristiwa tersebut? Jawab Surat Al-fil 2. Sebutkan 5 Nama Nabi Muhammad saw yang disebutkan dalam Al-Qur’an Jawab Muhammad, Ahmad, Abdullah, Thaha, Yasin 3. Siapakah nama nenek Nabi saw dari ibunya? Jawab Barrah bin Abdil Uzza 4. Binatang apakah yang digunakan Rasulullah sebagai kendaraan untuk melakukan isra miraj? Jawab Buraq 5. Sebutkan 3 langkah awal yang dilakukan Rasulullah ketika tiba di madinah dalam membangun pemerintahan? Jawab 1.Membangun masjid 2.Mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar perjanjian dengan Yahudi Paket 9 1. Bacakah ayat yang menyatakan bahwa pasukan gajah dilempari batu dari Neraka oleh burung Ababil! Jawab تـَرْمِيهِمْ بحِجَارَةٍ مِنْ سِ جِّ يلٍ 2. Nabi memiliki 9 Gelar dari Allah swt yang disebutkan dalam Al-Qur’an, sebutkan 3 gelar diantaranya! Jawab Al-Mubasysyir, Al-Nadziir, Al-Mudzakkir, AlSyaahid, A-Mubiin, Al-Daa’i Ilaa Allah, Al-Siraaj AlMuniir, Al-Muzammil, Al-Mudatstsir 3. Siapakah nama perempuan yang membidani kelahiran Nabi saw? Jawab Asy-Syifa, ibu dari Abdurahman bin Auf 4. Ketika Rasulullah melakukan isra mi’raj dan sampai di langit pertama, beliau bertemu dengan siapa? Jawab Nabi Adam 5. Siapakah paman Nabi yang menjadi Syuhada pada perang Uhud? Jawab Hamzah Paket 10 1. Berapa lama jarak antara kejadian penyerangan Ka’bah dengan kelahiran Nabi saw? Jawab 55 hari 2. Sebutkan 2 gelar yang diberikan masyarakat Mekah kepada Nabi saw! Jawab Al-Amiin dan Al-Shaadiq 3. Siapakah perempuan yang pertama kali menyusui Nabi saw? Jawab Tsuwaibah, budak Abu Lahab 4. Ketika Rasulullah melakukan isra mi’raj dan sampai di langit ketiga, beliau bertemu dengan siapa? Jawab Nabi Yusuf as. 5. Kapan terjadinya Fath Makkah? Jawab Bulan Ramadhan tahun 8 H Baca juga Pengantar Ilmu Waris Lengkap, Mudah dan Praktis Pembagian Harta Warisan Berlainan Negara yang Menjadi Penghalang Mempusakai Ketentuan Waris dalam Islam Hikmahhikmah dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik sisi-sisi rihlah tersebut selayaknya dibahas di dalam buku-buku tentang rahasia-rahasia syari'ah. Akan tetapi disini ada beberapa hakikat ringan yang terpancar dari sumber-sumber rihlah yang diberkahi ini dan mengalir deras menuju taman-taman bunga Sirah Nabawiyyah. Ada beberapa pelajaran penting dari hijrah nabi yang bisa kita ambil. Pertama Peristiwa hijrah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merupakan peristiwa terbesar dalam sejarah Islam, bahkan pengkaji sirah nabawiyah mengaitkan dengan peristiwa kenabian, di awal kenabiannya ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama Khadijah radhiyallahu anha menghadap Waraqah bin Naufal, Waraqah memberitahukannya, “Sekiranya saya masih hidup ketika kaummu mengusirmu.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Akankah mereka mengusirku?” “Ya”, jawab Waraqah. “Tidak ada seorang pun yang datang membawa ajaran yang serupa dengan yang kamu bawa, melainkan akan dimusuhi dianiaya.” HR. Bukhari, no. 3 Kedua Perintah hijrah ditinjau dari sisi waktunya maupun tempatnya merupakan wahyu dari Allah. Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan, “Abu Musa berkata meriwayatkan dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam , dia bersabda, Saya melihat dalam mimpi bahwa saya berhijrah dari Makkah ke negeri yang dipenuhi pohon kurma, saya menduga ke Yamamah atau Hijr, ternyata ke Madinah dulu Yatsrib.” Fath Al-Bari, 7231 Ketika itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberitahukan Abu Bakar radhiyallahu anhu, “Saya telah diizinkan untuk berhijrah.” Abu Bakar bertanya, “Saya menemanimu, wahai Rasulullah?” HR. Bukhari, no. 3905 Bahkan berita hijrah ini pun sudah diketahui oleh kaum Nashrani seperti yang dikisahkan dalam perjalanan Salman Al-Farisi radhiyallahu anhu yang melakukan perjalanan dari Persia lalu ke Syam, lalu ke Mosul, lalu ke Nashibin, lalu ke Amuriyyah, lalu ke kota Madinah. Dari seorang pemuka Nashrani di Amuriyyah memberitahukan kepada Salman sebagaimana dalam potongan hadits dari kisah panjang tersebut berikut ini. قَالَ ثُمَّ نَزَلَ بِهِ أَمْرُ اللَّهِ فَلَمَّا حَضَرَ قُلْتُ لَهُ يَا فُلانُ ! إِنِّي كُنْتُ مَعَ فُلانٍ ، فَأَوْصَى بِي فُلانٌ إِلَى فُلانٍ ، وَأَوْصَى بِي فُلانٌ إِلَى فُلانٍ ، ثُمَّ أَوْصَى بِي فُلَانٌ إِلَيْكَ ، فَإِلَى مَنْ تُوصِي بِي وَمَا تَأْمُرُنِي ؟ قَالَ أَيْ بُنَيَّ ! وَاللَّهِ مَا أَعْلَمُهُ أَصْبَحَ عَلَى مَا كُنَّا عَلَيْهِ أَحَدٌ مِنْ النَّاسِ آمُرُكَ أَنْ تَأْتِيَهُ ، وَلَكِنَّهُ قَدْ أَظَلَّكَ زَمَانُ نَبِيٍّ ، هُوَ مَبْعُوثٌ بِدِينِ إِبْرَاهِيمَ ، يَخْرُجُ بِأَرْضِ الْعَرَبِ مُهَاجِرًا إِلَى أَرْضٍ بَيْنَ حَرَّتَيْنِ الحرة الأرض ذات الحجارة السود ، بَيْنَهُمَا نَخْلٌ ، بِهِ عَلامَاتٌ لا تَخْفَى يَأْكُلُ الْهَدِيَّةَ وَلا يَأْكُلُ الصَّدَقَةَ ، بَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ ، فَإِنْ استَطَعْتَ أَنْ تَلْحَقَ بِتِلْكَ الْبِلادِ فَافْعَلْ “Orang itu berkata, Wahai anakku, demi Allah, aku tidak mengetahui seorangpun yang akan aku perintahkan kamu untuk mendatanginya. Akan tetapi telah hampir tiba waktu munculnya seorang nabi, dia diutus dengan membawa ajaran Nabi Ibrahim. Nabi itu akan keluar diusir dari suatu tempat di Arab kemudian berhijrah menuju daerah antara dua perbukitan. Di antara dua bukit itu tumbuh pohon-pohon kurma. Pada diri nabi itu terdapat tanda-tanda yang tidak dapat disembunyikan, dia mau makan hadiah tetapi tidak mau menerima sedekah, di antara kedua bahunya terdapat tanda khatam nubuwwah tanda kenabian. Jika engkau bisa menuju daerah itu, berangkatlah ke sana!’.” HR. Ahmad, 5441. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan. Ketiga Hijrah ke Madinah bukanlah rekreasi yang diinginkan orang Muhajirin dan bukan pula karena Makkah merupakan negeri berpenyakit, sehingga mereka gembira dengan berita wajibnya hijrah dari Makkah. Akan tetapi, itu adalah satu perintah yang dibebankan yang berkaitang dengan akidah yang mereka yakini kebenarannya, dan berkaitan dengan karakter risalah Islam yang harus disampaikan kepada orang lain. Keempat Bergegasnya para sahabat Rasulullah radhiyallahu anhum melaksanakan perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terhadap hijrah ke Madinah dengan meninggalkan anak, harta, dan tanah air. Tidak ada yang tertinggal di Makkah kecuali orang yang dikehendaki Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk tinggal, atau memang bertahan atau memiliki uzur lainnuya, dan jumlah mereka sangat sedikit. Hal ini mengingatkan kita untuk melaksanakan perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan berhati-hati dari mengingkarinya berdasarkan firman Allah Ta’ala, لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian yang lain. Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung kepada kawannya, maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” QS. An-Nuur 63. Kelima Peristiwa hijrah mengandung kemuliaan yang istimewa bagi Abu Bakar radhiyallahu anhu, dia yang dipilih oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai kawan dalam hijrah, Abu Bakar menyerahkan anaknya, pembantunya, dan hartanya untuk keperluan hijrah, cukuplah firman Allah yang membenarkannya, ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا “Sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”.” QS. At-Taubah 40 Ibnu Taimiyyah dalam Minhajus Sunnah 8419 berkata, “Siapa yang mengamati mencermati ini pasti menemukan kelebihan-kelebihan Abu Bakar Ash-Shiddiq atas sahabat-sahabat yang lain yang disebutkan dalam banyak hadits yang sahih.” Hadits ini pun jadi bukti keutamaan Abu Bakar dari sisi amalan. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabat, “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?” Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?” Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.” Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” HR. Muslim no. 1028. Abu Bakar Al-Muzani berkomentar tentang sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ’anhu, “Tidaklah Abu Bakar itu melampaui para sahabat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam semata-mata karena banyaknya mengerjakan puasa atau shalat, akan tetapi karena iman yang bersemayam di dalam hatinya.” Mengomentari ucapan Al-Muzani tersebut, Ibnu Ulayyah mengatakan, “Sesuatu yang bersemayam di dalam hatinya adalah rasa cinta kepada Allah azza wa jalla dan sikap nasihat ingin terus memberi kebaikan terhadap sesama.” Jami’ Al-’Ulum wa Al-Hikam oleh Ibnu Rajab, 1225. Baca Juga Sikap Abu Bakar dalam Menerima Berita Isra Mikraj Keenam Peristiwa hijrah ini menunjukkan keistimewaan Ali bin Abi Thalib karena dialah yang tidur di tempat tidur Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggantikan posisi yang sangat berbahaya, mempertaruhkan nyawa dengan satu keyakinan bahwa Allah akan menjaga dan melindunginya, dia melaksanakan segala tugas dan tanggungjawab yang dibebankan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepadanya, padahal saat itu usia Ali masih 23 tahun. Ali radhiyallahu anhu berkata, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan janji kepadaku لاَ يُحِبُّكَ إِلاَّ مُؤْمِنٌ وَلاَ يُبْغِضُكَ إِلاَّ مُنَافِقٌ Tidak ada yang mencintai kamu, melainkan dia orang beriman dan tidak ada yang membencimu, melainkan dia itu munafik.” HR. Ahmad, 195. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini sesuai syarat syaikhain. Ketujuh Pada hadits Aisyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengunjungi Abu Bakar radhiyallahu anhu, ini menunjukkan kunjungan orang tua terhadap orang muda, jadi kunjungan itu bukan hanya dari yang muda pada yang tua saja. Abu Bakar lahir tahun 573 Masehi, sedangkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pada 571 M. Kedelapan Di antara perkataan Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam datang dan meminta izin untuk masuk rumah lalu diizinkan baginya. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita mengambil satu adab di antara adab memasuki rumah, yaitu meminta izin untuk masuk. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saja masih meminta izin untuk masuk. Padahal beliau adalah orang istimewa dan mempunyai kedudukan seperti yang difirmankan Allah Yang Mahatinggi, النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ “Nabi itu hendaknya lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.” QS. Al-Ahzab 6 Adab ketika masuk ke rumah orang Pertama Mengucapkan salam Dalam ayat disebutkan, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ 27 فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فِيهَا أَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوهَا حَتَّى يُؤْذَنَ لَكُمْ وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ 28 لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ 29 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat. Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu “Kembali sajalah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.” QS. An-Nuur 27-29 Kedua Meminta izin itu tiga kali Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, الاسْتِئْذَانُ ثَلاثٌ ، فَإنْ أُذِنَ لَكَ وَإِلاَّ فَارْجِعْ “Meminta izin itu tiga kali. Maka, jika diizinkan, engkau boleh masuk, dan jika tidak maka kembalilah.” HR. Bukhari, no. 6245 dan Muslim, no. 2157 Ketiga Meminta izin punya maksud untuk menjaga pandangan dari yang haram Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, إنَّمَا جُعِلَ الاسْتِئذَانُ مِنْ أجْلِ البَصَرِ “Sesungguhnya ditetapkannya meminta izin itu hanya karena masalah menjaga pandangan.” HR. Bukhari, no. 6241 dan Muslim, no. 2156 Keempat Jika diizinkan masuk, barulah masuk. Dari Rib’i bin Hirasy, ia berkata, حَدَّثَنَا رَجُلٌ مِنْ بَنِي عَامِرٍ أنَّهُ اسْتَأذَنَ عَلَى النَّبيِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ في بيتٍ ، فَقَالَ أألِج ؟ فَقَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – لِخَادِمِهِ أُخْرُجْ إِلَى هَذَا فَعَلِّمهُ الاسْتِئذَانَ ، فَقُلْ لَهُ قُلِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ ، أأدْخُل ؟ فَسَمِعَهُ الرَّجُلُ ، فَقَالَ السَّلامُ عَلَيْكُمْ ، أَأَدْخُل ؟ فَأذِنَ لَهُ النَّبيُّ – صلى الله عليه وسلم – فدخلَ . “Seorang lelaki dari Bani Amir bercerita kepada kami bahwa ia pernah meminta izin kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau ada di rumah. Orang tersebut berkata, Apakah aku boleh masuk?’ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun berkata kepada pembantunya, Keluarlah kepada orang tersebut, lalu ajarkanlah ia cara meminta izin.’ Ajarkanlah kepadanya, Ucapkanlah assalaamu alaikum, bolehkah aku masuk?’ Orang tersebut pun mendengarnya, lantas ia mengucapkan, Assalamu aaikum, bolehkah aku masuk?’ Lantas Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun mengizinkannya, setelah itu ia pun masuk.” HR. Abu Daud, no. 5177 dengan sanad shahih Kelima Cara meminta izin adalah dengan memperkenalkan nama. Dari Ummu Hani radhiyallahu anha, ia berkata, أتيتُ النَّبيَّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ تَسْتُرُهُ ، فَقَالَ مَنْ هذِهِ ؟ فقلتُ أنا أُمُّ هَانِىءٍ “Aku datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau sedang mandi, dan Fatimah menutupinya. Maka beliau berkata, Siapakah ini?’ Aku menjawab, Ummu Hani.’ HR. Bukhari, no. 357 dan Muslim, no. 336 Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata, أتَيْتُ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – فَدَقَقْتُ البَابَ ، فَقَالَ مَنْ هَذَا ؟ فَقُلتُ أَنَا ، فَقَالَ أنَا ، أنَا ! كَأنَّهُ كَرِهَهُ “Aku datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu mengetuk pintu. Maka beliau berkata, Siapakah ini?’ Aku menjawab, Aku.’ Beliau lantas berkata, Aku, aku.’ Seolah beliau membencinya.” HR. Bukhari, no. 6250 dan Muslim, no. 2155 Kesembilan Dalam perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, untuk tetap tinggal setelah kepergian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk menunaikan segala amanah orang Quraisy yang ada di rumah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terdapat dua hikmah Kontradiksi yang sangat ajaib dalam praktik kafir Quraisy. Mereka mengetahui Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam terkenal dengan Al-Amin yang terpercaya, bahkan menitipkan harta benda mereka kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika sukar menemukan orang lain yang bisa dipercaya. Tatkala Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberitahukan ia utusan Allah dan mengajak mereka kepada Allah, mereka menuduh Nabi sebagai tukang sihir, pendusta, dan perkataan-perkataan yang keji lainnya. Kendati nyawa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam bahaya serta intimidasi orang kafir terhadap dirinya terus berlangsung, dia tetap tidak melupakan tanggung jawabnya terhadap sesama manusia. Hal ini menunjukkan kepada kita betapa besarnya tanggung jawab kita kepada sesama manusia. Kita tidak boleh mengabaikannya, baik yang berkaitan dengan hak-hak materi maupun non-materi, seperti mengganggu kehormatannya dan sebagainya. Hal ini adalah perkara yang banyak diabaikan oleh manusia, mereka tidak menjaga hak-hak orang lain, baik yang berkaitan dengan materi seperti harta benda dan semisalnya. Ataupan non-materi yaitu seperti ghibah menggunjing, namimah mengadu domba, mengolok-olok, menghina, mencaci, mencela, pahala ia adalah hak-hak orang yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyampaikan dalam khutbah hari penyembelihan qurban di Mina ketika Haji Wada’, فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ ، كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِى بَلَدِكُمْ هَذَا فِى شَهْرِكُمْ هَذَا “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian untuk mengambilnya dengan aniaya, seperti mulianya hari ini 10 Dzulhijjah, mulianya negeri ini tanah suci, mulianya bulan ini Dzulhijjah.” HR. Bukhari, no. 1739 dan Muslim, no. 1679 Kesepuluh Ketika Abu Bakar radhiyallahu anhu menawarkan unta yang dipersiapkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau lantas berkata, “Biar aku membayarnya.” Disebutkan inti dari perbuatan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tersebut adalah beliau menginginkan hijrahnya tersebut sempurna dengan jiwa dan hartanya karena mengharapkan keutamaan dan kesempurnaan dalam hijrah dan jihad di jalan Allah. Barangkali juga menjadi pelajaran untuk seorang dai supaya tidak mengharapkan pemberian dari orang, harus mempunyai hati yang bersih, yang kerisauannya hanyalah untuk memperbaiki hati manusia dan memberi hidayah kepada mereka, tanpa melihat apa yang ada di tangan mereka. Kesebelas Ketika orang kafir sampai di depan gua tempat Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersembunyi. Apabila salah seorang di antara mereka melihat ke bawah kakinya pasti ia akan melihat keberadaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakar radhiyallahu anhu. Pada situasi seperti itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Abu Bakar radhiyallahu anhu, مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا “Bagaimana menurutmu, wahai Abu Bakar terhadap dua orang yang ketiganya adalah Allah.” HR. Bukhari, no. 3653 dan Muslim, no. 2381 Hal ini menunjukkan kekuatan iman, keyakinan yang benar, penyerahan diri yang hakiki terhadap Allah Ta’ala, yang kita selalu perlu diingatkan, khususnya hati sebagian orang yang selalu terkait dengan dunia, lalai dari beriman kepada Allah dan tawakkal kepada-Nya. Kedua belas Perhatikan perkataan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Bagaimana menurutmu, wahai Abu Bakar terhadap dua orang yang ketiganya adalah Allah.” HR. Bukhari, no. 3653 dan Muslim, no. 2381. Nabi ketika itu tidak berkata, “Bagaimana menurutmu, terhadap Rasul yang bersamanya adalah Allah” atau “Bagaimana menurutmu, terhadapku dan kamu yang bersama kita adalah Allah” atau ungkapan lain yang menyebutkan tentang keistimewaan Rasul shallallahu alaihi wa sallam dan Abu Bakar radhiyallahu anhu, tetapi Nabi menyebut “Bagaimana menurutmu terhadap dua orang”, kalimat ini mencakup setiap mukmin yang yakin dengan pertolongan Allah. Ini adalah kaidah yang berlaku umum, bukan khusus pada situasi ini saja. Jadi, mencakup setiap mukmin yang yakin kepada Allah bahwa Allah bersamanya, membela, dan menolongnya. Ketiga belas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan sahabatnya tinggal selama tiga hari di gua. Gua itu berarti suatu rongga sempit yang berada di sebuah gunung, gelap, kotor, seram, tempat sarang hewan-hewan berbisa dan serangga. Namun, di tempat itulah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam tinggal selama tiga hari. Namun ada yang hidup di istana mewah tetapi tidak tenang dan tentram. Karena letak bahagia sejati adalah iman di hati. Para salaf mengatakan, لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ “Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang.” Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ “Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” HR. Bukhari, no. 6446 dan Muslim, no. 1051 Dalam riwayat Ibnu Hibban, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberi nasehat berharga kepada sahabat Abu Dzar. Abu Dzar radhiyallahu anhu berkata, قَالَ لِي رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرّ أَتَرَى كَثْرَة الْمَال هُوَ الْغِنَى ؟ قُلْت نَعَمْ . قَالَ وَتَرَى قِلَّة الْمَال هُوَ الْفَقْر ؟ قُلْت نَعَمْ يَا رَسُول اللَّه . قَالَ إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى الْقَلْب ، وَالْفَقْر فَقْر الْقَلْب “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata padaku, “Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya ghoni?” “Betul,” jawab Abu Dzar. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. Lantas beliau pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya ghoni adalah kayanya hati hati yang selalu merasa cukup. Sedangkan fakir adalah fakirnya hati hati yang selalu merasa tidak puas.” HR. Ibnu Hibban. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim Keempat belas Boleh interaksi dengan orang kafir dalam hal duniawi, misalnya belajar ilmu dunia dari mereka hingga jual beli dan urusan upah. Karena dalam kisah hijrah ini Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengupahi orang kafir Abdullah bin Ariqath Al-Du’ali sebagai penunjuk jalan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa bermuamalah dengan orang Yahudi, bahkan ketika beliau meninggal dunia, Aisyah radhiyallahu anha mengatakan bahwa ketika itu baju besi beliau tergadai di tempat orang Yahudi untuk membeli makanan gandum sebanyak 30 sha’. Shahih Bukhari, 31068 Imam Syafi’i dan Al-Baihaqi mengatakan bahwa orang Yahudi tersebut bernama Abusy Syahm. Fath Al-Bari, 5140 Dari hadits ini, Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, وَفِي الْحَدِيث جَوَاز مُعَامَلَة الْكُفَّار فِيمَا لَمْ يَتَحَقَّقْ تَحْرِيم عَيْن الْمُتَعَامَلِ فِيهِ وَعَدَم الِاعْتِبَارِ بِفَسَادِ مُعْتَقَدِهِمْ وَمُعَامَلَاتِهِمْ فِيمَا بَيْنَهُمْ “Dalam hadits ini terdapat pelajaran tentang bolehnya bermuamalah dengan orang kafir selama belum terbukti keharamannya dan tidak terpengaruh akidah mereka yang rusak, juga boleh bergabung dalam muamalah antara mereka.” Fath Al-Bari, 5141 Kelima belas Ketika penduduk bumi tidak mau menolong Nabi, sementara Nabi dikeroyok oleh musuh-musuhnya dan mereka membuat makar besar untuk mencelakainya, maka Allah Ta’ala menolongnya dengan pertolongan yang ajaib. Sesungguhnya pertolongan Allah Yang Mahaesa terhadap Nabi-Nya yang telah dikepung musuh-musuhnya, makar musuhnya yang kuat, maka pembebasan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari semua itu merupakan kemenangan yang paling besar. Sebagaimana yang disebutkan Allah dalam situasi ini yang Allah mencela penduduk bumi lalu mengatakan, إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ “Jikalau kamu tidak menolongnya Muhammad maka sesungguhnya Allah telah menolongnya yaitu ketika orang-orang kafir musyrikin Mekah mengeluarkannya dari Mekah sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada Muhammad dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. At-Taubah 40 Keenam belas Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin membandingkan antara keluarnya Nabi Musa alaihis salam dari Mesir dengan keluarnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari Makkah dan balasan keduanya. Beliau mengatakan bahwa Nabi Musa alaihis salam keluar dari Mesir karena mengkhawatirkan diri dan kaumnya, begitu juga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam khawatir diketahui musuhnya. Dan akhirnya kedua Nabi itu menang. Akan tetapi, kemenangan untuk Rasul dengan perbuatannya sendiri dan para sahabatnya, melalui tangan-tangan mereka, Allah menghukum musuh-musuhnya. Sedangkan kemenangan Musa dengan perbuatan Allah pertolongan Allah langsung. Inilah pelajaran yang harus diambil manusia, agar ia memperbaiki diri dan hatinya sampai masalahnya menjadi jelas. Ketujuh belas Imam Bukhari mengeluarkan pendapat dalam kitab shahihnya dalam Bab At-Tarikh, dari Sahl bin Sa’ad bahwa penanggalan Islam tidak dihitung dari kenabian, tidak dihitung juga dari wafatnya, namun dihitung dari permulaan hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu saat kedatangan beliau di Madinah. Catatan tentang kalender hijriyah Penetapan tanggal untuk tahun Hijriyah didasarkan pada ijmak kesepakatan para sahabat radhiyallahu anhum setelah bermusyawarah dengan Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu anhu, maka ini adalah hukum syari yang disepakati oleh generasi terbaik dari umat ini. Keputusan ini memiliki sandaran dari Alquran, di samping sandaran ijmak sahabat radhiyallahu anhum. Kalender Persia dan Romawi sudah diusulkan, namun para sahabat tidak menyetujui dan tidak menyukainya. Alasan mereka memilih peristiwa hijrah sebagai awal tahun hijriyah karena lewat peristiwa tersebut, Islam menjadi jaya. Kekurangan memakai kalender masehi Para sahabat membenci memakainya karena kalender tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam. Penanggalan kalender masehi tidak disandarkan pada perkara syari, juga tidak kepada kebenaran aqli logika, tidak juga pada perkara indrawi, tetapi didasarkan kepada perkara-perkara yang tidak terkait satu dan lainnya. Kalender Hijriyah sangat terkait dengan ritual ibadah seperti puasa Ramadhan, hari raya Idulfitri, hari Arafah, hari raya Iduladha, puasa tanggal sepuluh Muharram, puasa ayyamul bidh hari purnama yaitu 13, 14, 15 Hijriyah setiap bulan. Jika bulan ini tidak disebutkan, lalu akhirnya digantikan dengan kalender Masehi, maka kita pun akan kehilangan momen ibadah-ibadah agung. Semoga bermanfaat. Referensi At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Surat An-Nuur. Cetakan kedua, Tahun 1423 H. Syaikh Musthafa Al-Adawi. Penerbit Maktabah Makkah. Fiqh As-Sirah. Cetakan Tahun 1424 H. Prof. Dr. Zaid bin Abdul Karim Az-Zaid. Penerbit Dar At-Tadmuriyyah. Jaami’ Al-Ulum wa Al-Hikam. Cetakan kesepuluh, Tahun 1432 H. Ibnu Rajab Al-Hambali. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Baca Juga Faedah Sirah Nabi Tiba di Kota Madinah dari Hijrah Inilah Follower Sejati Kisah Salman Al-Farisi Masuk Islam Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel JikaAnda memiliki pertanyaan tentang pengoperasian toko online ini, silakan kirim e-mail kepada kami. Ulama dan dosen ini sangat produktif dalam menulis buku tentang Sirah dan Sunnah Nabawiyah dalam bahasa Arab dan bahasa Urdu. Namanya mulai mendunia ketika menjabat sebagai dosen di Universitas as-Salafiyah Penares, India, saat ia Tanya-Jawab tentang Perjalanan Hidup Nabi Muhammad Kitab Amali fis Sirah An Nabawiyah Karya Ibnu Ahmad Al HakamiTanya-Jawab tentang Perjalanan Hidup Nabi Muhammad Kitab Amali fis Sirah An Nabawiyah Karya Ibnu Ahmad Al HakamiKarya-karya ulama tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad betul-betul melimpah. Ada yang berupa bait-bait syair, ada juga yang berupa tulisan naratif. Ada yang panjang sampai berjilid-jilid banyaknya, ada yang ringkas dalam beberapa halaman saja. Di antara ulama yang menyusun karya dalam bidang ini adalah Hafizh bin Ahmad Al Hakami, seorang ulama dari wilayah selatan kerajaan Arab Saudi. Beliau menyusun kitab sirah nabawiyah dalam bentuk bait-bait syair dan narasi biasa. Menariknya, tidak seperti para ulama yang telah mendahului beliau, salah satu kitab sirah nabawiyah karya beliau disusun dalam bentuk tanya-jawab. Tentu saja, metode seperti ini, termasuk salah satu metode dalam menyampaikan ilmu-ilmu agama yang telah dikenal luas dalam sejarah. Dengan metode ini, beliau ingin menyampaikan garis besar perjalanan hidup Rasulullah dengan lebih ringkas dan berisi.

SIRAHNABAWIYAH ( edisi 11 ) lanjutan 8. Perang Fijar/Fujjar Az-Zubair bin Abdul Muthalib mendengar hal itu dan bergerak menujunya lalu bertanya-tanya," mengapa orang ini di acuhkan ?" tak berapa lama kemudian berkumpulah kabilah-kabilah yang telah menyetujui Hilful Fudhul tersebut, lantas mereka mendatangi Al-Ash bin Wail dan

Latar Belakang يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّـهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” QS. Muhammad [47] 7 Saya mulai tulisan ini dengan menyitir salah satu ayat dari surah Muhammad ayat 7. Sebuah kandungan yang agung dan layak untuk ditadabburi bagi orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rosulnya. Setelah sebelumnya saya sampaikan dalam sebuah artikel Mengokohkan Keyakinan di saya melihat kiranya sangat penting untuk membuat sebuah risalah singkat berkenaan dengan keutamaan mempelajari Sirah Nabawiyah. Kisah perjalanan Nabi Muhammad Shalallohu alaihi wa Salam dari mulai awal dilahirkan hingga wafat yang sarat akan makna dan sudah selayaknya menjadi salah satu pelajaran penting yang diajarkan di kajian-kajian Islam disamping mengajarkan tentang Aqidah, Fiqh, Tafsir dan lainnya. Sebelum saya menyampaikan beberapa poin pentingnya mempelajari Sirah Nabawiyah ini ada baiknya saya ceritakan sebuah kisah nyata seorang anak muslim. Kisah ini disampaikan oleh seorang da’i. Kisah seorang anak yang dilahirkan di keluarga muslim yang taat dan bertakwa kepada Alloh. Keluarga yang lingkungannya menjalankan syariat Islam. Semua kebaikan ada pada keluarga tersebut dari mulai kewajiban agama yang dijalankan hingga sunnah-sunnah Nabi-nya. Semua poin kebaikan ada pada keluarga itu. Selalu menghadiri kajian-kajian keislaman yang ada. Putri itu bahkan disekolahkan di sekolah Islam. Dikisahkan oleh Sang Da’i bahwa ibu dari anak ini suatu ketika datang ke rumah sang da’i. Mengetuk pintu rumah dan menangis tersedu-sedu di depan pintu. Sang da’i disertai dengan istrinya mengajak duduk sang ibu dan meminta menceritakan apa yang terjadi. Sang ibu menangis dan menceritakan bahwa putrinya yang biasanya selalu berada dalam lingkungan Islam yang taat ingin keluar dari Islam dan membuang semua keyakinan yang ada tentang Alloh bahkan tentang Tuhan itu sendiri. Apa yang terjadi ?. Kenapa hal ini bisa menimpa pada keluarga yang bertakwa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala ?. Sang ibu menceritakan proses ini telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Sekali lagi si anak tidak lagi percaya dengan Alloh, tidak percaya lagi dengan Islam. Dia ingin menyatakan berlepas diri dari semua keyakinan yang ada. Semuanya hilang. Sang da’i kemudian meminta sang ibu untuk tenang dulu. Si anak yang diceritakan ini juga ada hanya saja sedang menunggu di luar. Maka Sang Da’i meminta sang ibu untuk memanggil putrinya untuk masuk ke dalam. Maka duduklah si anak disamping ibunya. Sang da’i mulai mengajak bicara dan bertanya apa yang terjadi ?. Anak putrinya adalah seorang anak yang cerdas dan telah menyelesaikan kuliahnya hingga mendapatkan gelar di bidang biologi dan sejenisnya. Tiga atau empat tahun kuliah. Dari mulai sekolah setingkat SMA hingga lulus kuliah setidaknya si anak telah belajar tentang sains selama tujuh tahun. Tujuh tahun kehidupannya bergelut dan berinteraksi dengan sains. Si anak menyampaikan bahwa dirinya tidak percaya lagi dengan Alloh karena alasan ini dan itu yang semuanya bermuara pada alasan ilmiah yakni sains. Sang da’i kemudian menyampaikan sebuah pertanyaan yang sederhana bahwa apabila ia ingin mengubah jalan hidupnya atau mengubah keseluruhan keyakinannya maka apakah dia sudah melakukan riset atau pencarian ?. Sudahkah dirinya melakukan riset tentang hal ini ?. Maka si anak menjawab tentu saja sudah. Sang da’i kemudian bertanya kembali kapan terakhir engkau membaca Al-Quran ?, minimal terjemahan dari tiap-tiap lembaran Al-Quran. Kapan terakhir engkau membaca tentang kehidupan Nabi Shalallahu alaihi wa Salam?. Bagi seorang murabbi , guru atau pendidik pertanyaan-pertanyaan demikian merupakan hal yang penting memberikan panduan bagi mutarabbi dalam proses hidup. Pendidik atau murabbi inilah yang tidak ada buat anak-anak dalam proses menjalani kehidupan di dunia. Maka sang Da’i kemudian menyampaikan kepada sang ibu untuk memberikan waktu dan kesempatan bagi si anak. Jangan memaksanya, berikan waktu untuk sendiri dan biarkan dia kesempatan untuk melakukan risetnya. Sang da’i kemudian memberikan terjemah Al-Quran dan sebuah buku tentang Sirah Nabawiyah serta menyampaikan kepada putri sang ibu untuk membacanya. Sang da’i memberikan waktu enam pekan bagi si anak untuk melakukan risetnya dan melanjutkan diskusinya setelah enam pekan. Dalam kurun waktu enam pekan itu si anak diminta tidak perlu berdiskusi dengan sang da’i cukup baca dan lakukan risetnya. Belum genap enam pekan, pada pekan ketiga si ibu kembali menemui sang da’i menyampaikan bahwa permasalahan telah selesai. Permasalahan keyakinan yang menimpa putrinya telah teratasi. Kemudian hingga hari ini si anak telah menjalankan solat lima waktu dengan tertib, menghadiri kajian-kajian Islam dan halaqah-halaqah ilmu. Menikah dan memiliki keluarga. Kenapa ini bisa terjadi ?. Semuanya karena proses tarbiyah. Proses pendidikan, akhlak yang terbangun yang telah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Sholallohu alaihi wa Salam. Sains yang dipelajarinya tidaklah keliru karena sains sebagaimana ilmu dunia lainnya selama digunakan untuk kemaslahatan umat maka akan menjadi pahala yang luar biasa besar. Jangan membuat dikotomi dengan mengatakan ilmu dunia tidak penting cukup ilmu agama saja. Kedua-duanya sama pentingnya dan saling bersinergi. Tidak semua orang harus menjadi ustadz atau kyai karena masing-masing dari kita memiliki kecenderungan dan ketertarikan pada bidang-bidang tertentu akan tetapi semua orang wajib tahu dasar Islam yang paling penting rukun Islam dan rukun Iman. Kisah diatas hanya segelintir kisah yang terjadi pada anak-anak Islam sekarang ini. Mungkin ada kisah-kisah nyata lain yang juga sama-sama menyedihkan dan harus berakhir tragis. Ini satu poin penting kenapa perlunya mempelajari Sirah Nabawiyah. Kita bisa saja membaca buku-buku tentang Sirah Nabawiyah dimana saja seperti kitab Ar-Rahiiqul Makthum الرحيق المختوم karya Syaikh Safiurahman Al-Mubarakfuri atau Sirah Ibnu Hisyam atau mungkin kitab-kitab sirah lainnya. Kita bisa juga mendengarkan kajian-kajian yang disampaikan oleh para guru, ustadz maupun kyai dimanapun dan kapanpun. Intinya mempelajari kisah hidup Rosululloh Shalallohu alaihi wa Salam menjadi pelajaran yang sangat penting bagi umat Islam. Semuanya dikupas dengan begitu gamblang dan jelas dan memang Alloh kehendaki demikian karena agama ini adalah agama yang jelas sumbernya dan bisa dipertanggungjawabkan sumbernya. Saya mulai dari awal tulisan dengan memberikan sebuah kisah agar agar pembaca memahami kemana arah tulisan ini ke depan. bersambung… 15 Muharram 1438 – 16 Oktober 2016 Ustadz Andrey Ferriyan
10Muhammad Sa'id Ramdhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW, ed. Aunur Rafiq Shaleh Tamhid (Jakarta: Robbani Press, 1999), hal P A N D U A N. Soal Latihan Ulangan Kenaikan Kelas Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas III SDIT MI sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Soal Uts Genap Kelas 1 2 3 4 5 6 Kelas 5 Ski P Wik MATERI SIRAH NABAWIYAH SKI sirah nabawiyah pilihan ganda. Nabi Muhammad SAW Raisal Ahmad. Arab Semester 2 Genap KTSP. Surah al-Baqarah ayat 283. Penyerbuan pasukan bergajah dipimpin oleh seorang raja bernama. Soal UKK UAS Kelas 3 B. Ibnu Hisyam sejarawan Muslim yang hidup sezaman dengan Imam Syafii ini menulis sirahnya secara lengkap. Di dalam surah manakah masalah wilayah. Tahun berapakah Abdullah Ayah Nabi saw. SOAL UTS SIRAH NABAWIYAH Kelas 7 MTs Insan Qurani Aceh Besar Oleh Furqan Ar-Rasyid 1. Soal Pilihan Ganda Adaptasi Kelas VI Oktober 1 September 4 Agustus 2 Juli 1 April 1 Maret 5. Soal ini sebagai salah satu bahan belajar dan persiapan menghadapi PH dan PTS. Contoh Soal Pilihan Ganda. Soal biologi kelas 7 semester 1 dan kunci jawaban. Soal Rangking 1. Regius santun jujur percaya diri dan rasa ingin tahu. Mengeblok permintaan website untuk mengakses kamera Anda akan menyebabkan soal try out tidak muncul. Kunci jawaban soal prediksi un sma 2018 program studi ipa edukasic paket soal dan kunci jawaban latihan un unbk sma tahun 2018 2019. Nabi Muhammad dikenal dengan beberapa nama sebutkan 3 nama lain bagi Nabi Muhammad. November 01 2020 Add Comment LATIHAN SOAL Edit. Contoh kombinasi gerakan dasar gerak dan manipulatif adalah a. 20 atau 22 April 571 Masehi 2. Periksalah pekerjaan Anda sebelum. Mereka tidak pernah bertanya kecuali 12 dua belas masalah yang semuanya itu terdapat di dalam Al-Qurān Jika dilihat di dalam Al-Quran secara tertib berikut pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan besar dimaksudkan oleh beliau yang pernah keluar. BUKU SISWA SKI X KEAGAMAAN. Posted on February 19 2011 by Anshori Mujahid. Pilihlah jawaban yang tepat dengan member tanda x salah satu abjad ABC atau D. Soal cerdas cermat sirah nabawiyah. Merupakan kitab sirah yang baik penulis memaparkan kisah dan kondisi semenanjung arab sebelum kelahiran Nabi bahkan dari kisah nabi Ibrahim dan keturunannya hingga nasabnya sampai kepada Rasulullah. Alhamdulillah Juara I Lomba Blog Visit Banda Aceh 2011. Pilihlah jawaban yang paling tepat. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawab. Di dalam surah manakah shalat lima waktu disebutkan. Poin menarik dari Penting Soal Soal Sirah Nabawiyah Paling Update. Beri izin dan jangan diblok. Kisi kisi soal dan kunci pts kelas 4 sd semester 1 k13 revisi 2019 ini untuk membantu belajar peserta didik kelas 4 sd mengikuti pelaksanaan penilaian tengah semester pts 1. Dalam ayat manakah kalimat Allah diulangi sebanyak enam kali. Nabi lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Kunci jawaban tema 5 kelas 5 sd halaman 133 134 137 buku tematik subtema 3 pembelajaran 5. Kunci jawaban pas kelas 5 sd pjok sebutkan gerak dasar dalam permainan bola soal pillihan ganda soal soal terdiri dari 40 pertanyaan pilihan ganda dan 5 uraian yang bisa dipelajari. Berlari berlari terus b. Cara cepat trik superkilat pembahasan un matematika sma program ips 2013 paket 1. Soal UTS Siroh Kelas 2 Semester 2 Genap 2017Download dan dapatkan Soal Latiahn UTS Siroh Kelas 2 SDIT MI Madrasah Ibtidaiyyah Semester 2 Genap untuk berlatih ulangan uts genap tahun 2017 terbaru sesuai dengan kurikulum ktsp yang dilengkapi dengan kunci jawabannya dan terdiri dari soal pilihan ganda pg dan isian sebanyak 30 soal. Soal PTS PJOK Kelas 5 Semester 2 ini sudah dilengkapi Kunci Jawaban Pembahasan supaya Guru dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan lembar jawaban siswa. Berikut adalah soal-soal cerdas cermat agama tentang sirah nabawiyah. Dilahirkan menurut tahun masehi. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam dan Al-Maghazi Al-Waqidi merupakan dua kitab sirah Nabawiyah tertua yang masih utuh hingga saat ini. Adalah soal sejarah nabi muhammad dan jawabannya soal dan jawaban tentang nabi muhammad soal soal tentang nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam soal pilihan ganda tentang nabi muhammad pertanyaan sulit tentang nabi dan rasul soal riwayat nabi soal dan jawaban tentang nabi dan rasul soal rangking 1 tentang sirah. Dengan bentuk soal pilihan ganda isian dan sessay sebanyak 35 soal. Historiografi Islam dan Timur Tengah 2 Historiografi Islam dan T By Alfionitazkiyah Awan. Sebab tahun kelahiran rasulullah disebut tahu gajah karena. Bagaimana keadaan bangsa arab sebelum da. Jumlah soal pilihan ganda 25 jumlah soal isian singkat 10 jumlah soal uraian 5 contoh soal soal di dalamnya. Soal ujian nasional un mata pelajaran matematika ini terdiri dari 40 soal pilihan ganda yang sudah dilengkapi dengan kunci jawaban. Soal Pilihan Ganda Adaptasi Kelas VI. Surat Al-Insyiroh diturunkan di kota. Bila dihitung secara masehi pada tanggal bulan dan tahun berapakah Rasulullah saw lahir. Nama ayah dan ibu rasulullah adalah. Surah al-Maidah ayat 6. Surah al-Isra ayat 78. Berkata Al-Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya Aku belum pernah melihat suatu kaum yang lebih baik daripada sahabat-sahabat Muhammad ﷺ. Di dalam ayat manakah tata cara berwudhu dijelaskan. Soal Olimpiade Sirah Nabawiyah Pdf Soal Ski Kelas Vii Semester 1 Soal Ujian Siswa Sd Di Solok Diduga Hina Nabi Muhammad Saw Langgam Id Doc Soal Uts Ski Kelas 7 Semester 1 Ok Rico Maulana Academia Edu Soal Dan Jawaban Cerdas Cermat Agama Islam Doc Sirah Nabawiyah Al Buthy Asep Rohim Academia Edu Rpp Nabi Muhammadsaw Mendakwahkan Islam Dimekkah Ketahui Soal Sirah Nabawiyah Pilihan Ganda Paling Heboh Doc Soal Rangking 1 Tema Nabi Muhammad Saw Raisal Ahmad Academia Edu Tentang Sirah Nabawiyah" 7 barang. SIRAH NABAWIYAH Sejarah Paling Auntentik Tentang Kehidupan Rasulullah SAW - Syaikh Shafiyur Rahman. Rp112.000. Surabaya. omah bukustore. Sirah Nabawiyah: Sejarah Paling Autentik tentang Kehidupan Rasulullah Saw. - Syaikh Shafiyur Rahman al-Mubarakfury. Rp112.000. 5
ilustrasi pinterest Sirah nabawiyah adalah sejarah perjalanan hidup Rasulullah shallallahu alaihi wasallam baik sebelum diangkat menjadi Rasul maupun setelah diangkat menjadi Rasul, hingga wafatnya beliau. Alhamdulillah, BersamaDakwah mulai menyajikan Sirah Nabawiyah secara sistematis. Awalnya, penulisan artikel-artikel sirah ini sebagai hand out kajian sirah yang disampaikan Ustadz Muchlisin BK di beberapa masjid. Agar manfaatnya lebih luas, hand out tersebut dimodifikasi dan dirilis di BersamaDakwah. Menurut penulisnya, artikel-artikel Sirah tersebut meruju’pada beberapa buku Sirah Nabawiyah sebagai berikut Ar Rakhiqul Makhtum karya Syaikh Shafiyurrahman Al MubarakfuryFiqih Sirah karya Syaikh Ramadhan Al ButhiSirah Rasulullah karya Syaikh Mahmud Al MishriSirah Nabawiyah karya Syaikh Muhammad Ali Ash ShalabiAl Yatim karya Syaikh Muhammad Sameh SaidAl Manhaj Al Haraki lis Siratin Nabawiyah karya Dr. Munir Muhammad Al Ghadban Untuk memudahkan pembaca menyimak bab per bab, halaman ini memuat tautan secara berurutan. Sesuai dengan pembahasannya yang sistematis. Untuk bab yang belum bisa diklik, berarti belum tersedia artikelnya. Ketika sudah tersedia, insya Allah tautannya akan di-update di sini. PENGANTARPRA NUBUWAHFASE MAKKIYAHFASE MADANIYAH PENGANTAR Urgensi Mempelajari Sirah NabawiyahPengertian Sirah NabawiyahSumber-Sumber Sirah NabawiyahBuku Rujukan Sirah Nabawiyah Arab Sebelum IslamGambaran dari Al Qur’anKondisi Sosial MasyarakatKondisi EkonomiAkhlak MasyarakatAgama dan Keyakinan PRA NUBUWAH Kelahiran Nabi MuhammadNasab Nabi MuhammadPeristiwa yang Mengiringi Kelahiran Nabi Muhammad Masa Kecil Hingga DewasaNabi Muhammad di Bani Sa’dIbunda Wafat, Diasuh KakekDiasuh Paman Abu ThalibMenggembala KambingPerang Fijar dan Hilful FudulBerdagang ke SyamMenikah dengan KhadijahAl Amin dan Renovasi Ka’bah FASE MAKKIYAH Wahyu PertamaTurunnya Wahyu PertamaDukungan Istri TercintaTerputusnya WahyuWahyu KeduaCara Turunnya Wahyu Dakwah Sembunyi-SembunyiTahapan Dakwah RasulullahAqidah, Tazkiyah dan IbadahQuraisy Mulai Mendengar Secara GlobalHikmah Dakwah Sembunyi-Sembunyi Dakwah Terang-TeranganMemulai Dakwah Terang-TeranganDakwah Menggema ke Seluruh MakkahTokoh Quraisy Mendatangi Abu ThalibMenghadang Dakwah Rasulullah di Musim Haji6 Cara Quraisy Menghadang Laju Dakwah Hijrah ke HabasyahHijrah ke Habasyah yang PertamaHijrah ke Habasyah yang KeduaHidup di Habasyah dengan Aman Hamzah dan Umar Masuk IslamQuraisy Mengancam Abu ThalibHamzah bin Abdul Muthalib Masuk IslamUmar bin Khattab Masuk Islam Embargo dan Tahun Duka CitaPakta Perjanjian KezalimanPembatalan Pakta KezalimanWafatnya Abu ThalibWafatnya Khadijah Dakwah di Luar MakkahDakwah di ThaifDakwah di Kabilah Lain Isra’ Mi’rajPeristiwa Isra’ Mi’rajPelajaran dan Ibrah Baiat AqabahBaiat Aqabah PertamaBaiat Aqabah Kedua Hijrah ke MadinahPara Sahabat Mulai BerangkatUpaya Pembunuhan RasulullahRasulullah dan Abu Bakar Hijrah FASE MADANIYAH Membangun Masyarakat BaruMembangun Masjid NabawiMempersaudarakan Kaum MusliminPiagam Madinah Perang BadarLatar Belakang Perang BadarJalannya Perang BadarPasca Perang Badar Perang Bani Qainuqa’Latar Belakang Perang Bani Qainuqa’Jalannya Perang Bani Qainuqa’Pasca Perang Bani Qainuqa’ Perang UhudLatar Belakang Perang UhudJalannya Perang UhudPasca Perang Uhud Perang AhzabLatar Belakang Perang AhzabJalannya Perang AhzabPasca Perang Ahzab Perang Bani QuraizhahLatar Belakang Perang Bani QuraizhahJalannya Perang Bani QuraizhahPasca Perang Bani Quraizhah Perang Bani MushtaliqLatar Belakang Perang Bani MushtaliqJalannya Perang Bani MushtaliqPasca Perang Bani Mushtaliq Perjanjian HudaibiyahBerangkat ke Makkah untuk UmrahQuraisy MenghalangiIsi Perjanjian Hudaibiyah Perang KhaibarLatar Belakang Perang KhaibarJalannya Perang KhaibarPasca Perang Khaibar Perang Mu’tahLatar Belakang Perang Mu’tahJalannya Perang Mu’tahPasca Perang Mu’tah Fathu MakkahBergerak ke MakkahMemasuki Masjidil HaramMembersihkan BerhalaHari PemaafanBerbondong-bondong Masuk Islam Perang HunainLatar Belakang Perang HunainJalannya Perang HunainPasca Perang Hunain Perang TabukLatar Belakang Perang TabukKemenangan GemilangPasca Perang Tabuk Haji Wada’ Wafatnya Rasulullah Demikian Sirah Nabawiyah dari kelahiran hingga wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Untuk bab yang belum tertaut, insya Allah akan di-update setelah ada tautan berisi artikel pembahasannya. [BersamaDakwah]
SyamailMuhammad merupakan kitab yang membahas tentang seluk beluk pribadi Rasulullah ﷺ mulai dari bentuk fisik, pakaian, perabotan, kebiasaan, kesukaan dan sebagainya dari A sampai Z. Bedanya dengan Sirah Nabawiyah adalah, jika Sirah Nabawiyah fokusnya tentang perjalanan hidup Rasul ﷺ maka Syamail berfokus pada sosok pribadi Rasul ﷺ.
Oleh Nabila Ummu Anas SIRAH NABAWIYAH — Fathu Makkah pembebasan kota Makkah terjadi pada tahun delapan Hijriah. Dengan peristiwa ini, Allah menyelamatkan kota Makkah dari belenggu kemusyrikan dan kezaliman, menjadi kota yang menerapkan Islam. Dengan peristiwa ini, Allah mengubah kota Makkah yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan menjadi kota lambang keimanan dan kepasrahan kepada Allah ta’ala. Sebab Terjadinya Fathu Makkah Sepulang kaum muslimin dari Perang Mu’tah, kaum kafir Quraisy menduga kaum muslimin telah hancur. Maka mereka menghasut Bani Bakar agar menyerang Bani Khuza’ah dan memperkuat mereka dengan persenjataan. Bani Bakar menyerang Bani Khuza’ah dan berhasil membunuh sebagian mereka. Amru bin Salim al Khuza’iy melarikan diri ke Madinah dan bercerita kepada Rasulullah Saw. tentang peristiwa yang menimpa mereka. Dia meminta bantuan kepada Beliau Saw. Rasulullah Saw. berkata kepadanya, “Aku pasti menolongmu, hai Amru bin Salim.” Rasulullah Saw. melihat bahwa pelanggaran perjanjian Hudaibiyah yang dilakukan kafir Quraisy tidak bisa diimbangi kecuali dengan Fathu Makkah. Kaum Quraisy sebenarnya sangat takut melanggar perjanjian. Kafir Quraisy Mengutus Abu Sufyan ke Madinah Karena merasa telah melanggar perjanjian, orang kafir Quraisy pun mengutus Abu Sufyan ke Madinah untuk memperbarui isi perjanjian. Sesampainya di Madinah, dia memberikan penjelasan panjang lebar kepada Nabi Saw. Rasulullah Saw. tidak menanggapinya dan tidak memedulikannya. Akhirnya Abu Sufyan menemui Abu Bakar dan Umar radhiallahu anhuma agar mereka memberikan bantuan untuk membujuk Nabi Saw. Namun usahanya ini gagal. Terakhir kalinya, dia menemui Ali bin Abi Thalib ra. agar memberikan pertolongan kepadanya. Untuk kesekian kalinya, Ali pun menolak permintaan Abu Sufyan. Dunia terasa sempit bagi Abu Sufyan. Rasulullah Saw. Menyiapkan Pasukan Dengan adanya pengkhianatan ini, Nabi Saw. memerintahkan para sahabat untuk menyiapkan senjata dan perlengkapan perang. Beliau Saw. mengajak semua sahabat untuk menyerang Makkah. Beliau bersabda, “Ya Allah, buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.” Untuk menjaga misi kerahasiaan ini, Rasulullah Saw. mengutus satuan pasukan sebanyak 80 orang menuju perkampungan antara Dzu Khasyab dan Dzul Marwah pada awal bulan Ramadan. Hal ini beliau lakukan agar ada anggapan bahwa beliau hendak menuju ke tempat tersebut. Sementara itu, ada seorang sahabat Muhajirin, Hatib bin Abi Balta’ah menulis surat untuk dikirimkan ke orang Quraisy. Isi suratnya mengabarkan akan keberangkatan Nabi Saw. menuju Makkah untuk melakukan serangan mendadak. Surat ini beliau titipkan kepada seorang wanita dengan upah tertentu dan langsung disimpan di gelungannya. Namun, Allah Zat Yang Maha Melihat mewahyukan kepada Nabi-Nya tentang apa yang dilakukan Hatib. Beliau pun mengutus Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam untuk mengejar wanita yang membawa surat tersebut. Sekembalinya di Madinah, Ali langsung menyerahkan surat tersebut kepada Nabi Saw. Terkait hal ini Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka berita-berita Muhammad, karena rasa kasih sayang, padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan mengusir kamu karena kamu beriman kepada Allah….” QS Al Mumtahanah 1 Pasukan Islam Bergerak Menuju Makkah Rasulullah Saw. keluar Madinah bersama sepuluh ribu sahabat yang siap perang. Abdullah bin Umi Maktum diberi tugas untuk menggantikan posisi Beliau di Madinah. Setelah Beliau sampai di suatu tempat yang bernama Marra Dhahraan, dekat dengan Makkah, Beliau memerintahkan pasukan untuk membuat obor sejumlah pasukan. Beliau juga mengangkat Umar ra. sebagai penjaga. Malam itu, Abbas berangkat menuju Makkah dengan menaiki bighal peranakan kuda dan keledai milik Nabi Saw. Abbas bertemu dengan Abu Sufyan dan memintanya untuk ikut dengannya menghadap Rasulullah Saw. Ketika melewati obornya Umar bin Khattab, dia pun melihat Abu Sufyan. Dia berkata,“Wahai Abu Sufyan, musuh Allah, segala puji bagi Allah yang telah menundukkan dirimu tanpa suatu perjanjian pun”. Karena khawatir, Abbas mempercepat langkah bighalnya agar dapat mendahului Umar. Mereka pun langsung masuk ke tempat Rasulullah Saw. Setelah itu, barulah Umar masuk sambil berkata, “Wahai Rasulullah, ini Abu Sufyan. Biarkan aku memenggal lehernya.” Abbas pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, aku telah melindunginya.” Rasulullah Saw bersabda, “Kembalilah ke kemahmu wahai Abbas! Besok pagi, datanglah ke sini!” Esok harinya, Abbas bersama Abu Sufyan menemui Nabi Saw. Beliau bersabda, ”Celaka wahai Abu Sufyan, bukankah sudah tiba saatnya bagimu untuk mengetahui bahwa tiada ilah sesembahan yang berhak disembah selain Allah?” Akhirnya Abu Sufyan pun masuk Islam dan memberikan kesaksian yang benar. Abu Sufyan Menyaksikan Kekuatan Rasulullah Saw. dan Kaum Muslimin Rasulullah Saw. meninggalkan Marra Dzahran menuju Makkah. Sebelum berangkat, Beliau memerintahkan Abbas untuk mengajak Abu Sufyan menuju jalan tembus melewati gunung, berdiam di sana hingga semua pasukan Allah lewat di sana. Dengan begitu, Abu Sufyan bisa melihat semua pasukan kaum muslimin. Maka Abbas dan Abu Sufyan melewati beberapa kabilah yang ikut gabung bersama pasukan kaum muslimin. Masing-masing kabilah membawa bendera. Setiap kali melewati satu kabilah, Abu Sufyan selalu bertanya kepada Abbas, “Kabilah apa ini?” dan setiap kali dijawab oleh Abbas, Abu Sufyan senantiasa berkomentar, “Aku tidak ada urusan dengan bani Fulan.” Setelah agak jauh dari pasukan, Abu Sufyan melihat segerombolan pasukan besar. Dia lantas bertanya, “Subhanallah, wahai Abbas, siapakah mereka ini?” Abbas menjawab, “Itu adalah Rasulullah bersama Muhajirin dan Anshar.” Abu Sufyan bergumam, “Tidak seorang pun yang sanggup dan kuat menghadapi mereka.” Pembebasan Makkah Rasulullah Saw. melanjutkan perjalanan hingga memasuki Dzi Thuwa. Di sini pula, beliau membagi pasukan. Khalid bin Walid ditempatkan di sayap kanan untuk memasuki Makkah dari dataran rendah dan menunggu kedatangan Nabi Saw di Shafa. Sementara Zubair bin Awwam memimpin pasukan sayap kiri, membawa bendera Nabi dan memasuki Makkah melalui dataran tingginya. Beliau perintahkan agar menancapkan bendera di daerah Hajun dan tidak meninggalkan tempat tersebut hingga beliau datang. Kemudian, Nabi Saw memasuki kota Makkah sambil membaca firman Allah, “Sesungguhnya kami memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.” QS Al Fath 1 Beliau Saw. terus berjalan hingga sampai di Masjidilharam. Sementara orang-orang Quraisy berkerumun di dalam masjid, menunggu keputusan beliau Saw. Rasulullah Saw. bersabda, “Wahai orang Quraisy, sesungguhnya Allah telah menghilangkan kesombongan jahiliah dan pengagungan terhadap nenek moyang. Manusia dari Adam dan Adam dari tanah. Wahai orang Quraisy, apa yang kalian bayangkan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?” Mereka pun menjawab, “Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia.” Beliau Saw melanjutkan bersabda, “Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!” Demikianlah kemenangan yang sangat nyata bagi kaum muslimin. Kaum Quraisy berbondong-bondong masuk Islam dan tunduk di bawah kepemimpinan Rasulullah Saw. [MNews/Rgl] Disarikan dari Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyur Rahman AlMubarakfury, Pustaka AlKautsar; Sirah Nabawiyah, Sisi Politis Perjuangan Rasulullah Saw., Prof. Dr. Muh. Rawwas Qol’ahji, Al AzharPress Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments!
.
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/386
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/158
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/131
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/387
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/255
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/161
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/47
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/190
  • mcyg8l1oxo.pages.dev/123
  • pertanyaan tentang sirah nabawiyah