Bagaimana kisah Maryam hingga Nabi Isa lahir? Teladan dari Maryam Maryam adalah seorang wanita salehah yang menjaga diri dan kehormatan. Dialah pemuka kaum wanita di surga. Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, سَيِّدَاتُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَرْبَعٌ مَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَآسِيَةُ “Pemuka wanita ahli surga ada empat Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah ﷺ, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah.” HR. Hakim, 4853. Dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أَفْضَلُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ خَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمٍ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ وَمَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ “Wanita-wanita yang paling utama sebagai penduduk surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun dan Maryam binti Imran.” HR. Ahmad, 1293. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Dari Ali radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ ، وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ “Wanita terbaik yang pernah ada ialah Maryam putri Imran dan Khadijah.” HR. Bukhari, no. 3432 dan Muslim, no. 2430. Makna yang paling nampak antara Maryam dan Khadijah adalah wanita terbaik di masanya masing-masing. Demikianlah disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 15176. Dari Abu Musa radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, كَمَلَ مِنَ الرِّجالِ كَثِيرٌ، ولَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّساءِ إلَّا مَرْيَمُ بنْتُ عِمْرانَ، وآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وفَضْلُ عائِشَةَ علَى النِّساءِ كَفَضْلِ الثَّرِيدِ علَى سائِرِ الطَّعامِ “Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain Maryam binti Imran dan Asiyah istri Firaun. Dan keutamaan Aisyah dibandingkan wanita lainnya, sebagaimana keutamaan ats-Tsarid dibandingkan makanan lainnya.” HR. Bukhari, no. 5418 dan Muslim, no. 2431 Baca Juga Pelajaran dari Kisah Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth, Istri Firaun, dan Maryam Mengenal keluarga Imran Keluarga Imran adalah keluarga mulia dalam kurun sejarah. Allah memilih mereka dibanding keluarga lainnya adalah tanda nyata keagungan mereka. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِن بَعْضٍ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat di masa mereka masing-masing, sebagai satu keturunan yang sebagiannya turunan dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Ali Imran 33-34 Keluarga Imran dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Imran bin Matsan bin Al-Azar bin Al-Yud… bin Sulaiman bin Daud alaihis salam. Nasabnya tersambung hingga ke Nabi Daud alaihis salam. Dalam bahasa Ibrani, Imran disebut dengan Imram. Dalam buku-buku Nasrani namanya disebut dengan Yuhaqim. Keluarga Imran adalah turunan cabang terakhir orang-orang beriman dari turunan Bani Israil. Namun antara mereka dengan Nabi Ya’qub terpisah beberapa kurun lamanya. Anggota keluarga Imran Istri Imran bernama Hannah binti Faquda. Ada juga yang menyebut Qa’uda bin Qubaila. Hannah adalah seorang wanita yang tekun beribadah. Sebagaimana kisahnya dalam Alquran, إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Ingatlah, ketika isteri Imran berkata “Ya Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu terimalah nazar itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. QS. Ali Imran 35 Anak-anak Imran Pertama Asy-ya’ Asy-ya’ adalah putri sulung Imran. Ia dinikahi oleh Nabi Zakariya alaihis salam. Dan merupakan ibu dari Nabi Yahya alaihis salam. Ada juga mengatakan ia adalah bibinya Maryam, bukan saudara perempuannya. Kedua Maryam Maryam adalah wanita ahli ibadah dan suci. Ia merupakan ibu dari kalimat Allah, Nabi Isa alaihis salam. Putri Imran yang satu ini adalah wanita terbaik dan tersempurna. Ada juga saudara Maryam yang bernama Harun nanti akan diterangkan. Sifat Maryam dalam Surah At-Tahrim Dalam ayat terakhir dari surah At-Tahrim disebutkan, وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ “Dan ingatlah Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh ciptaan Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” QS. At-Tahrim 12 Ia adalah wanita terhormat yang menjaga dirinya dari zina karena kesempurnaan agama dan penjagaan dirinya iffah. Karenanya Allah katakan, “maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh ciptaan Kami.” Maryam disifati dengan “dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya”, menunjukkan Maryam memiliki ilmu dan makrifah. Karena membenarkan kalimat Rabb-Nya menunjukkan Maryam membenarkan semua ajaran diin dan membenarkan setiap takdir Allah. Sedangkan membenarkan kitab-kitab-Nya berarti ia mengenal kitab-Nya. Ini semua didapati dengan berilmu dan beramal. Oleh karena itu Maryam disebut “termasuk orang-orang yang taat” yaitu al-qaanitin. Maksudnya adalah Maryam itu taat kepada Allah, terus menerus dalam ketaatan dengan penuh rasa takut dan kekhusyuan. Maka kesimpulannya Maryam itu adalah Shiddiqiyyah yaitu wanita yang sempurna dalam ilmu dan amal. Maryam dikatakan termasuk qaanitiin, menurut Syaikh Musthafa Al-Adawi dalam At-Tashil li Ta’wil At-Tanzil Juz’u Qad Sami’a hlm. 383, yang dimaksud adalah Maryam termasuk dari kaum yang qaanitin yang taat. Ayat ini untuk menyanggah perkataan kaumnya yang menyatakan, يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.” QS. Maryam 28. Kisah Maryam menjaga diri dari laki-laki Berikut keterangan Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim juz kelima. Ketika Allah telah menceritakan kisah Zakariya alaihis salam, bahwa di saat kondiri masa tuanya dan kemandulan istrinya, dia diberi oleh Allah seorang anak yang pandai, suci, dan berkah. Lalu Allah menyambung firman-Nya dengan kisah Maryam yang diberikan seorang putra, yaitu Isa tanpa ayah. Karena di antara kedua kisah tersebut memiliki kesesuaian dan kesamaan. Untuk itu, cerita keduanya diseiringkan dalam surah Ali Imran, surah Maryam, dan surah Al-Anbiyaa’ karena kedekatan antara keduanya dalam pengertian, agar menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya tentang kekuasaan dan keagungan kerajaan-Nya serta Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dalam ayat disebutkan, وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا “Dan ceritakanlah kisah Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.” QS. Maryam 16. Yang dimaksud di sini adalah Maryam binti Imran, dari keturunan Daud alaihis salam. Beliau berada di antara keluarga suci dan baik pada kaum Bani Israil. Sesungguhnya Allah menyebutkan kisah kelahiran Maryam dari ibunya di surah Ali Imran. Sang ibu menadzarkannya sebagai muharrarah, yaitu orang yang berkhidmat di Masjid Baitul Maqdis. Di mana dahulu mereka mendekatkan diri kepada Allah dengan cara demikian. Dalam ayat disebutkan, فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا “Maka Tuhannya menerimanya sebagai nazar dengan penerimaan yang baik.” QS. Ali Imran 37 Maryam tumbuh di kalangan Bani Israil dengan terhormat. Maryam adalah salah seorang wanita ahli ibadah, yang tekun ibadah lagi terkenal dan beliau adalah seorang gadis muda yang tidak bersuami. Beliau berada di dalam pemeliharaan suami saudaranya yaitu Zakariya, salah seorang Nabi dari Bani Israil serta pembesar yang dijadikan tempat bertanya dalam masalah agama. Zakariya melihat bahwa Maryam memiliki karamah yang melimpah. Dalam surah Ali Imran disebutkan, وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۖ قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَا ۖ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh makanan ini?” Maryam menjawab “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” QS. Ali Imran 37 Diceritakan bahwa Zakariya mendapati di sisi Maryam buah-buahan musim dingin di saat musim panas, dan menemukan buah-buahan musim panas di saat musim dingin. Sebagaimana telah dijelaskan di dalam surah Ali Imran. Allah yang memiliki hikmah dan dalil yang nyata menciptakan hamba dan Rasul-Nya, Isa, salah seorang Rasul agung, Ulul Azmi yang lima. Dalam ayat ini Allah menerangkan, إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا “Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur.” QS. Maryam 16. Yaitu Maryam mengasingkan dan menjauhkan diri dari mereka serta pergi ke arah timur masjid Baitul Maqdis. Mereka orang-orang Nasrani menjadikan tempat lahirnya Isa sebagai kiblat. Lalu disebutkan, فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا “Maka ia mengadakan tabir yang melindunginya dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.” QS. Maryam 17. Yaitu Maryam menutup diri dari mereka, lalu Allah mengutus Jibril kepada Maryam, datang dalam bentuk manusia sempurna. Lalu apa yang dilakukan oleh Maryam? Lihat lanjutan ayat, قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا “Maryam berkata Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Rabb Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa’.” QS. Maryam 18. Maryam cuma mengira kalau nantinya malaikat tersebut mengganggu dirinya. Ketika membaca kisah Maryam ini, Abu Wail berkata, قَدْ عَلِمَتْ أَنَّ التَّقِيَّ ذُوْ نُهْيَةٍ حَيْنٍ “Maryam itu tahu bahwa orang bertakwa itu mengerti ada batasan.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5215-216 Jibril pun menjawab bahwa ia bukanlah lelaki seperti yang Maryam duga. Jibril mengatakan bahwa ia adalah utusan Allah sebagaimana dalam ayat, قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا “Ia jibril berkata Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci’.” QS. Maryam 19 Jawaban Maryam, قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا “Maryam berkata Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina!’” QS. Maryam 20. Al-baghyu dalam ayat maksudnya adalah pezina. Oleh karena itu dalam hadits disebutkan larangan untuk mahar al-baghyu upah pelacur. Lalu ayat selanjutnya menyebutkan, قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا “Jibril berkata Demikianlah’. Rabbmu berfirman Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’” QS. Maryam 21 Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah Ta’ala menciptakan nenek moyang mereka, yaitu Adam tanpa ayah dan ibu. Allah menciptakan Hawa dari laki-laki tanpa wanita. Lalu Allah menciptakan seluruh keturunannya dari laki-laki dan wanita, kecuali Isa alaihis salam yang diciptakan dari wanita tanpa laki-laki. Dengan demikian, lengkaplah empat cara adanya keturunan yang menunjukkan kesempurnaan kuasa Allah dan keagungan kewenangan Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan tidak ada Rabb selain-Nya.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5216 Keadaan Maryam ketika melahirkan Isa Menurut pendapat yang masyhur dari jumhur mayoritas ulama, Maryam itu hamil sembilan bulan seperti umumnya wanita. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5 217. Tentang kehamilan Maryam disebutkan dalam ayat, فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا “Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.” QS. Maryam 22. Jibril meniupkan ruh di lengan bajunya, yang kemudian ruh itu turun hingga mengalir ke farji, sehingga ia mengandung anak dengan izin Allah Ta’ala. Ketika ia hamil, ia merasa kesulitan, tidak tahu apa yang harus dikatakan pada orang-orang. Karena orang-orang pasti tidak akan percaya ceritanya padahal ia bercerita dengan jujur. Maryam lalu ingin menceritakan perihal dirinya pada saudara perempuannya istri Nabi Zakariya. Ketika bertemu saudaranya, ia pun hamil. Kemudian saudaranya melihat bahwa bayi dalam perutnya menghormati dan tunduk pada bayi yang ada dalam perut Maryam. Di mana syariat sebelum Islam untuk menghormati disyariatkan untuk sujud ketika mengucapkan salam. Namun dalam syariat kita hal seperti ini sudah terlarang, hanya boleh dilakukan pada Allah Ta’ala untuk mengagungkan Allah. Yang dialami Maryam selanjutnya, فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا “Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia bersandar pada pangkal pohon kurma, dia berkata “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan“.” QS. Maryam 23. Tempat lahirnya Isa ini adalah di Bait lahm Betlehem. Banyak yang mengakui demikian, termasuk pula orang-orang Nashrani. Catatan Pertama Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin menyatakan bahwa pernyataan tempatnya di Bait lahm adalah berita dari Ahli Kitab. Lihat tahqiq Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5218. Kedua Bolehkah berdoa meminta mati? Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Banyak hadits menunjukkan larangan berangan-angan untuk mati kecuali ketika menghadapi cobaan yang berat.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5219 Dalam ayat disebutkan, تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” QS. Yusuf 101 Dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمُ المَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنِّيًا لِلْمَوْتِ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الوَفَاةُ خَيْرًا لِي “Janganlah salah seorang di antara kalian berangan-angan untuk mati karena musibah yang menimpanya. Kalau memang harus berangan-angan, hendaknya dia mengatakan, “Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku. Dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku.” HR. Bukhari, no. 6351 dan Muslim, no. 2680 Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ، وَلَا يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ “Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah berdoa meminta mati sebelum datang waktunya.” HR. Muslim, no. 2682 Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun berdoa dengan lafadz tersebut dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Ammar bin Yasir radhiyallahu anhu, اللهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ، وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي “Ya Allah, dengan ilmu ghaib-Mu dan kekuasaanmu atas seluruh makhluk, hidupkanlah aku jika Engkau mengetahui bahwa kehidupan itu lebih baik untukku, dan wafatkanlah aku jika kematian itu lebih baik untukku…” HR. Ahmad, 4264. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih. Maryam puasa bicara Jibril kemudian memanggil Maryam dari tempat yang rendah sebagaimana disebutkan dalam ayat, فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا “Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.” QS. Maryam 24. Kemudian Maryam disuruh untuk meraih pangkal kurma ke arahnya. Mujahid berkata bahwa pohon tersebut adalah kurma Ajwah. Dalam ayat disebutkan, وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” QS. Maryam 25 فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini’.” QS. Maryam 26. Shaum puasa yang dimaksudkan Maryam—menurut Anas bin Malik—adalah diam. Karena dahulu dalam syariat mereka, namanya shaum puasa adalah tidak makan dan tidak berbicara. Komentar kaumnya yang melihat Maryam dengan putranya Kaumnya komentar saat melihat Maryam dengan putranya Isa, فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ ۖ قَالُوا يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.” QS. Maryam 27 Lalu disebutkan, يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.” QS. Maryam 28. Yang dimaksud “wahai saudara perempuan Harun” adalah Harun saudara Musa. Karena Maryam berasal dari keturunan Harun. Ada juga pendapat lain yang mengatakan Harun di sini adalah laki-laki saleh karena sifat Maryam sama dengannya yaitu zuhud dan rajin ibadah. Lihat berbagai pendapat dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5223-224. Sedangkan Syaikh As-Sa’di dalam Tafsir As-Sa’di hlm. 517 menyatakan bahwa saudara Maryam ada yang bernama Harun, dan orang-orang dulu sudah terbiasa memakai nama para nabi. Dan tidak mungkin yang dimaksud adalah Harun saudaranya Musa karena antara mereka melewati kurun waktu yang panjang. Maryam ketika dituduh telah berzina karena ia sedang puasa dari berbicara, maka ia cukup berisyarat pada putranya Isa. Dalam ayat disebutkan, فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ ۖ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا “maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” QS. Maryam 29 Baca Juga Awal Kisah Aisyah Dituduh Selingkuh Putranya Isa pun menjawab, قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا “Berkata Isa “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” QS. Maryam 30 وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup.” QS. Maryam 31 وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا “dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” QS. Maryam 32 وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” QS. Maryam 33 Adapun maksud ayat “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada” adalah Isa melakukan amar makruf nahi mungkar di mana saja ia berada. Sebagian salaf berkata, لاَ تَجِدُ أَحَدًا عَاقًّا لِوَالِدَيْهِ إِلاَّ وَجَدْتَهُ جَبَّارًا شَقِيًّا، ثُمَّ قَرَأَ { وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا } “Tidaklah engkau dapati seseorang durhaka pada kedua orang tuanya melainkan engkau dapati ia adalah orang sombong lagi celaka. Kemudian ia membacakan firman Allah, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka’.” Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5226 Qatadah berkata, telah diceritakan kepada kami bahwa seorang wanita pernah melihat Isa bin Maryam mampu menghidupkan orang yang mati serta menyembuhkan orang yang buta dan berpenyakit kusta sebagai tanda-tanda yang diberikan dan diizinkan oleh Allah. Wanita itu berkata, “Beruntunglah perut yang mengandungmu dan tetek yang menyusuimu.” Lalu Isa menjawab, “Beruntunglah bagi orang yang membaca kitab Allah lalu mengikuti isinya dan tidak menjadi orang yang sombong lagi celaka.” Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, perawinya tsiqqah namun haditsnya mursal. Hadits ini bisa diyakinkan berasal dari hadits marfu’. Lihat catatan kaki dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5226 Jawaban Nabi Isa, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”, menunjukkan ikrar Isa bahwa ia adalah hamba Allah, ia dihidupkan, ia dimatikan, ia dibangkitkan seperti makhluk lainnya. Akan tetapi, Nabi Isa memperoleh keselamatan di saat kondisi mencekam menyelimuti hamba-hamba lainnya. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 5226 Baca Juga Wafatnya Khadijah dan Mulainya Rasulullah Berpoligami Referensi Tafsir Al-Quran Al-Azhim. Cetakan pertama, Tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Tahqiq Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Tafsir As-Sa’di. Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. At-Tashil li Ta’wil At-Tanzil Juz’u Qad Sami’a. Syaikh Musthafa Al-Adawi Penerbit Maktabah Makkah. Diselesaikan di Darush Sholihin, 27 Februari 2020, 3 Rajab 1441 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Malaikattersebut datang kepada Maryam dan berkata kepada manusia yang bernama Maryam. Disebutkan dalam Quran Surah Maryam [19]:17 9|17| Kemudian Maryam membuat dinding untuk melindungi dirinya dari mereka maka Kami hantarkan kepadanya: Roh dari kami lalu ia menyamar diri kepadanya sebagai seorang lelaki yang sempurna bentuk kejadiannya.
angela heavenly creature Your mother is such an to be confused withangle – a geometric figure; an angular projection; a projecting corner the angles of a building; a viewpoint; standpoint He looked at the situation from every Confused, & Misused Words by Mary Embree Copyright © 2007, 2013 by Mary Embreeangel ān′jəl A typically benevolent celestial being that acts as an intermediary between heaven and earth, especially in Christianity, Judaism, Islam, and A representation of such a being, especially in Christianity, conventionally in the image of a human figure with a halo and angels Christianity The last of the nine orders of angels in medieval angelology. From the highest to the lowest in rank, the orders are seraphim, cherubim, thrones, dominations or dominions, virtues, powers, principalities, archangels, and A guardian spirit or guiding a. A kind and lovable One who manifests goodness, purity, and A financial backer of an enterprise, especially a dramatic production or a political campaign.[Middle English aungel, from Old English engel or Old French angele, both from Late Latin angelus, from Late Greek angelos, from Greek, messenger.]angel′ic ăn-jĕl′ĭk, angel′ical Heritage Dictionary of the English Language, Fifth Edition. Copyright © 2016 by Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. Published by Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. All rights ˈeɪndʒəl n1. Theology theol one of a class of spiritual beings attendant upon God. In medieval angelology they are divided by rank into nine orders seraphim, cherubim, thrones, dominations or dominions, virtues, powers, principalities or princedoms, archangels, and angels2. Theology a divine messenger from God3. a guardian spirit4. a conventional representation of any of these beings, depicted in human form with wings5. informal a person, esp a woman, who is kind, pure, or beautiful6. Theatre informal an investor in a venture, esp a backer of a theatrical production7. Currencies Also called angel-noble a former English gold coin with a representation of the archangel Michael on it, first minted in Edward IV's reign8. Aeronautics informal an unexplained signal on a radar screen[Old English, from Late Latin angelus, from Greek angelos messenger]Collins English Dictionary – Complete and Unabridged, 12th Edition 2014 © HarperCollins Publishers 1991, 1994, 1998, 2000, 2003, 2006, 2007, 2009, 2011, 2014an•gel ˈeɪn dʒəl n. 1. a celestial attendant of God; one of a class of spiritual beings who, in medieval angelology, were the lowest of the nine celestial orders seraphim, cherubim, thrones, dominations, virtues, powers, principalities, archangels, and angels. 2. a conventional representation of such a being, in human form, with wings. 3. a messenger, esp. of God. 4. a person having qualities generally attributed to an angel, as beauty, purity, or kindliness. 5. an attendant or guardian spirit. 6. a deceased person whose soul is regarded as having been accepted into heaven. 7. Informal. one who provides financial backing for some undertaking, as a play or political campaign. 8. Slang. an image on a radar screen caused by a low-flying object, as a bird. 9. Informal. to provide financial backing for. [before 950; Middle English aungel < Anglo-French, Old French, Old English engel < Late Latin angelus < Greek ángelos messenger] an•gel•ic ænˈdʒɛl ɪk an•gel′i•cal, adj. an•gel′i•cal•ly, adv. Random House Kernerman Webster's College Dictionary, © 2010 K Dictionaries Ltd. Copyright 2005, 1997, 1991 by Random House, Inc. All rights - The word angel was one of the earliest Germanic adoptions from Latin; originally from Greek aggelos, "messenger," it first meant "hireling" or "messenger."See also related terms for Trivia Dictionary. © 2012 Farlex, Inc. All rights form of good spirit residing in of Unfamiliar Words by Diagram Group Copyright © 2008 by Diagram Visual Information LimitedThesaurusAntonymsRelated WordsSynonymsLegend - spiritual being attendant upon God wing - a movable organ for flying one of a paircelestial hierarchy - the collective body of angelsspiritual being, supernatural being - an incorporeal being believed to have powers to affect the course of human eventsarchangel - an angel ranked above the highest rank in the celestial hierarchycherub - an angel of the second order whose gift is knowledge; usually portrayed as a winged childseraph - an angel of the first order; usually portrayed as the winged head of a childguardian angel, guardian spirit - an angel believed to have special affection for a particular individualdivine messenger - a messenger from God; "angel of death" - person of exceptional holiness holy man, holy person, saintBuddha - one who has achieved a state of perfect enlightenmentfakeer, fakir, faqir, faquir - a Muslim or Hindu mendicant monk who is regarded as a holy mangood person - a person who is good to other - invests in a theatrical production backersponsor, supporter, patron - someone who supports or champions - the highest waterfall; has more than one leap; flow varies seasonallyAngel FallsRepublic of Venezuela, Venezuela - a republic in northern South America on the Caribbean; achieved independence from Spain in 1811; rich in oilBased on WordNet Farlex clipart collection. © 2003-2012 Princeton University, Farlex Informal dear, ideal, beauty, saint, treasure, darling, dream, jewel, gem, paragon Thank you. You're an man an ape or an angel? Now I am on the side of the angels" [Benjamin Disraeli Speech at Oxford Diocesan Conference]AngelsAngels Azrael, Gabriel, Michael, Raphael, UrielAngelic orders angels, archangels, cherubim, dominations or dominions, powers, principalities or princedoms, seraphim, thrones, virtuesCollins Thesaurus of the English Language – Complete and Unabridged 2nd Edition. 2002 © HarperCollins Publishers 1995, 2002angelnoun1. A pure, uncorrupted person2. Informal. One who assumes financial responsibility for another3. Informal. A person who supports or champions an activity, cause, or institution, for example The American Heritage Roget's Thesaurus. Copyright © 2013, 2014 by Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. Published by Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. All rights reserved.
Tidakhanya itu namanya juga diabadikan sebagai nama surat "Maryam" di dalam Al-Qur'an, yakni surat ke-19, atau dalam Juz ke-16. Namun demikian Siti Maryam bukanlah satu-satunya perempuan yang keberadaannya disebut di dalam Al-Qur'an meski hanya secara implisit, yakni Siti Hawa (istri Nabi Adam 'alaihimassalam) dalam surat al-Baqarah ayat 35; Siti Asiyah (istri Fir'aun) dalam surat
1 Allah tidak akan meninggalkan hambanya. "Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya